Motor Penggerak Pada Crane Perencanaan Jembatan Girder

− Diameter lingkar kepala d kl d kl = z 1 + 2 m 1 mm Literatur 2 Hal 219 d kl = 9 + 2 2 = 22 mm − Diameter lingkar kaki d fl d fl = d 1 – 2 h fl d fl = 18 – 2 2,5 = 13 mm Sehingga dengan cara yang sama seperti diatas, maka akan diperoleh perhitungan untuk roda gigi lainnya dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Ukuran Roda Gigi Penggerak Troli Roda gigi z n rpm m d mm t mm h k mm H mm b mm h f mm d k mm d f mm 1 9 1000 2 18 6,28 2 4,5 30 2,5 22 13 2 63 142,8 3 189 9,42 3 6,75 45 3,75 195 181,5 2’ 12 142,8 3 36 9,42 3 6,75 45 3,75 42 28,5 3 81 21,1 4 324 12,56 4 9 60 5 332 314 3’ 15 21,1 4 60 12,56 4 9 60 5 68 50 4 33 9,5 4 132 12,56 4 9 60 5 140 122

4.6. Motor Penggerak Pada Crane

Untuk menghitung daya motor penggerak pada crane digunakan rumus: . 75 . Hp v W N η = Literatur 1 Hal 292 Dimana: N = Daya motor Hp Universitas Sumatera Utara W = Tahanan terhadap gerak v = Kecepatan crane 100 mmenit hasil survey pada PT. Growth Sumatera η = Effisiensi mekanis total 0,8 Dimana: W = β Q + G o + G ω Literatur 1 Hal 242 Disini: β = Koefisien untuk bantalan rel 2,5 s.d 5,2 maka diambil 1,5 ω = Koefisien tahan gerak atau faktor fraksi dimana dari data teknis D = 700 mm dan d = 20 mm maka ω = 18,5 Kgton Literatur 1 Hal 239 Pada survey pada PT. Growth Sumatera, diperoleh: G o = bobot troli = 2700 Kg G = bobot girder keseluruhan = 12300 Kg Maka: W = 1,5 5 + 15 18,5 W = 555 Kg Daya static motor yang diperlukan adalah: Hp N Hp N 8 , 14 8 , . 75 6 , 1 . 555 = = Dalam hal ini dipilih faktor koreksi fc = 1,0 Literatur 2 Hal 7 Maka daya rencana motor N 2 N 2 = N . fc Universitas Sumatera Utara N 2 = 14,8 x 1,0 = 14,8 Hp Dari data motor yang diproduksi, maka motor listrik yang ada dengan daya sebesar 15 Hp dengan putaran n = 1000 rpm dan frekuensi = 50 Hz hasil survey pada data spesifikasi motor. Kecepatan roda penggerak trolly dapat dihitung dengan rumus: . rpm D v n w t π = − Dimana: v = kecepatan troli mmenit D = Diameter roda m Maka: rpm n rpm n w t w t 49 , 45 7 , . 100 = = − − π

4.7. Perencanaan Jembatan Girder

Jembatan atau girder merupakan bagian terpenting pada sebuah crane, karena girder berfungsi sebagai landasan rel roda jalan. Panjang girder direncanakan 14 meter. Pemeriksaan Terhadap Defleksi Defleksi jembatan girder utama yang berlebihan akan menyebabkan seluruh jembatan bergetar dan hal ini akan berpengaruh pada pengoperasian Universitas Sumatera Utara crane. Perhitungan defleksi didasarkan pada pengaruh bobot sendiri δ ’ dan defleksi akibat gerak troli pada waktu membawa beban δ ”. Gambar 4.5. Defleksi Akibat Bobot Sendiri Sesuai pada gambar bahwa untuk mengetahui besarnya defleksi terhadap beban sendiri digunakan rumus: 384 5 . 3 cm L I E G x = δ Literatur 1 Hal.320 Dimana: δ ’ = Defleksi terhadap bobot sendiri cm E = Modulus Elastisitas = 2,2 x 10 6 Kgcm 2 Literatur 1 Hal 320 Dari hasil survey pada PT. Growth Sumatera, diperoleh: G = Bobot girder G = 11500 Kg I x = Modulus terhadap sumbu x = 1,9 x 10 6 cm 4 L = Panjang girder = 1400 cm Maka: cm cm x x 0982 , 384 1400 5 10 9 , 1 . 10 2 , 2 11500 3 6 6 = = δ δ Universitas Sumatera Utara Defleksi akibat beban bergerak ditentukan berdasarkan asumsi bahwa dua beban P gaya pada masing-masing roda troli ditempatkan secara simetris pada bagian tengah jembatan girder seperti yang terlihat pada gambar 4.6 dibawah ini: Gambar 4.6 Defleksi Akibat Beban Bergerak Maka untuk defleksi akibat beban bergerak untuk masing-masing jembatan girder dapat dihitung dengan rumus: [ ] 2 2 . . 48 b L L b L I E P x + + − = δ Literatur 1 Hal.320 Dimana: δ = Defleksi akibat beban bergerak cm P = Gaya pada masing-masing troli P = Kg 1925 4 2700 5000 = + E = Modulus Elastisitas = 2,2 x 10 6 Kgcm 2 I x = Modulus lembam terhadap sumbu x = 1,9 x 10 6 cm 4 B = Jarak antara roda troli hoist = 95 cm Maka: [ ] 2 2 6 6 95 1400 1400 95 1900 10 9 , 1 . 10 2 , 2 . 48 1925 + + − = x x δ cm 525 , = δ Universitas Sumatera Utara Maka dari itu defleksi total untuk masing-masing jembatan girder adalah: cm total total total 6232 , 525 , 0982 , = + = + = δ δ δ δ δ Defleksi yang diijinkan dapat dihitung dengan rumus: L 1000 1 __ = δ Dimana L = 7200 cm, maka: cm 4 , 1 1400 1000 1 __ __ = = δ δ Dari perhitungan diatas terlihat bahwa defleksi yang diijinkan lebih besar dari defleksi total yang terjadi cm cm total 6232 , 4 , 1 __ = = δ δ . Dengan demikian Girder dalam kondisi aman. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN