4. Kesulitan mengidentifikasi barang-barang wajib pajakpenanggung pajak
yang akan dijadikan sebagia objek sita. Pada waktu melakukan penyitaan, selalu terbentur pada masalah objek sita,
harta kekayaan wajib pajakpenanggung pajak sudah tidak ditemukan lagi atau sudah dipindah tangankan sehingga ketika akan dilakukan penyitaan terhadap
barang-barang tersebut wajib pajakpenanggung pajak menolak dengan alasan barang-barang tersebut sudah bukan miliknya lagi.
Dalam hal ini wajib pajak penanggung pajak atau wakilnya harus dapat menunjukkan bukti-bukti yang menegaskan bahwa barang-barang tersebut
memang benar sudah bukan miliknya lagi. 5.
Tingkat kesadaran wajib pajak masih rendah. Walaupun sistem perpajakan kita telah menganut system self assesment
namun tingkat kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar serta membayar utang pajak pada tepat
waktu masih rendah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan.
G. Cara Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Penyitaan
Pemecahan masalah dalam hal Penagihan Pajak dengan Penyitaan : 1.
Untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya serta peraturan dibidang perpajakan, walaupun ssstem perpajakan kita telah
menganut self assesment namun tingkat kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar serta
membayar utang pajak pada tepat waktu masih rendah sekali, hal ini juga bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang perpajakan, untuk itu perlu
ditingkatkan pembinaan terhadap wajib pajak dengan penyuluhan intensif. 2.
Menjelaskan kepada wajib pajak selam wajib pajak membayar pajak tepat pada waktunya atau sebelum jatuh tempo tidak akan dilakukan tindakan
penagihan. Oleh karena itu wajib pajak hendak membayar pajaknya. 3.
Diharapkan kepada fiskus agar dapat bekerjasama yang baik dengan instansi terkait, sehingga pelaksanaan penagihan dan pengawasan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Hal ini bertujuan memperkecil kesempatan wajib pajak dalam menghindari penunggakan pajak.
4. Apabila Jurusita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah untuk melaksanakan
tugasnya dengan memberikan berupa ancaman maka Jurusita Pajak dapt melaporkan kepada pihak kepolisian untuk melaksanakan penyitaan tersebut.
5. Ada kalanya wajib pajak keberatan atau tidak memperbolehkan Jurusita Pajak
untuk menyita barang milik wajib pajak tesebut. Dalaam hal ini Jurusita Pajak berupaya memberikan penjelasan atau pengertian mengenai maksud penyitaan
bahwa penyitaan tidak selalu berakhir dengan penjualan barnag lelang apabila wajib pajak tersebut melunasi utang pajaknya.
6. Pada waktu melakukan penyitaan atau ada kemungkinan bahwa wajib
pajakpenanggung pajak mengatakan bahwa sebagian barang yang akan disita bukan miliknya, Oleh sebab itu wajib pajakpenanggung pajak atau wakilnya
harus dapt menunjukkan bukti yang jelas bahwa barang tersebut memang benar bukan miliknya wajib pajakpenanggung pajak.
7. Apabila wajib pajakpenanggung pajak tidak mau menandatangani Berita
Acara Pelaksanaan Sita BAPS, Jurusita Pajak dapat memaksakan dan meminta bantuan kepada pihak kepolisian karena telah melanggar Peraturan
Perundang-undangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut :
1. Tingkat kepatuhan wajib pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai untuk tahun 2009
jika ditinjau dari produktivitas penagihan aktif yang berupa penyampaian penyitaan sudah mulai mengarah pada peningkatan kesadaran dan kepatuhan akan kewajiban
perpajakannya. Hal ini dapat dilihat dari semakin menurunnya jumlah wajib pajak yang sampai pada tahap pelaksanaan penyitaan karena adanya upaya ataupun kesadaran wajib
pajak untuk membayar utang pajaknya yakni dengan melakukan pembayaran- pembayaran atas utang pajaknya yang belum dilunasi ketika telah diterbitkan surat
teguranmaupun surat paksa olh Juru Sita Pajak sehingga pelaksanaan penyitaan dalam rangka penagihan pajak dapt dihindari dan berkurang. Namun sisi lain jumlah wajib
pajak yang sampai pada penerbitan surat paksa masih melebihi jumlah penerbitan sesuai standar prestasi meskipun secara kwantitas jumlah surat paksa yang diterbitkan
meningkat dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan jumlah surat teguran yang terbit untuk tahun 2010 meningkat daritahun sebelumnya.
2. Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memmenuhi kewajiban perpajakan adalah
merupakan tujuan utama dari pelaksanaan penagihan pajak, sehingga bagi wajib pajak yang tingkat kepatuhannya tergolong masih rendah akan dilaksanakan tindakan