2.6.4 Faktor Waktu
Karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies
untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.
16
Bakteri dalam plak memanfaatkan substrat untuk menghasilkan zat asam yang terus diproduksi selama mengkonsumsi makanan kariogenik. Asam ini akan menyerang
permukaan enamel selama 20 menit, hal ini umumnya disebut acid attack. Acid attack yang berulang dan berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan enamel
secara terus menerus hingga membentuk sebuah kavitas.
19
2.7 Faktor Risiko Terjadinya Karies
Selain faktor etiologi karies, juga terdapat beberapa faktor resiko terhadap karies, diantaranya sebagai berikut :
2.7.1 Pengalaman Karies
Penelitian epidemiologis telah membuktikan adanya hubungan antara pengalaman karies dengan perkembangan karies di masa mendatang. Tingginya skor
pengalaman karies pada gigi sulung dapat memprediksi terjadinya karies pada gigi permanennya.
16
2.7.2 Penggunaan Flour
Pemberian flour yang teratur baik secara sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi terjadinya karies oleh karena dapat
meningkatkan remineralisasi. Jumlah kandungan flour dalam air minum dan makanan harus diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan flour, karena
pemasukan flour yang berlebihan dapat menyebabkan flourosis.
16
2.7.3 Oral Hygiene
Insidens karies dapat dikurangi dengan melakukan penyingkiran plak secara mekanis dari permukaan gigi, namun banyak pasien tidak melakukannya secara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
efektif.
16
Oral hygiene pada anak sindroma Down buruk jika orang tua tidak memperhatikan dengan baik dan kurangnya inisiatif orang tua terhadap
pencegahannya. Pemakaian sikat gigi elektrik lebih ditekankan pada anak yang mempunyai
masalah khusus. Pasta gigi yang mengandung 1000-2800 ppm menunjukkan hasil yang baik dalam pencegahan karies tinggi pada anak di antara umur 6-16 tahun. Anak
sebaiknya tiga kali sehari menyikat gigi segera sesudah makan dan sebelum tidur malam.
1
Pemakaian benang gigi dianjurkan pada anak yang berumur 12 tahun ke atas di mana selain penyakit periodontal meningkat pada umur ini, flossing juga sulit
dilakukan dan memerlukan latihan yang lama sebelum benar-benar menguasainya. Profesional profilaksis skeling, aplikasi flour dilakukan oleh dokter gigi atau tenaga
kesehatan anak. Pada anak cacat dan keterbelakangan mental, hal ini harus lebih ditekankan.
20
2.7.4 Jumlah Bakteri
Kolonisasi bakteri didalam mulut disebabkan transmisi antar manusia, yang paling sering dari ibu.
16
Pada waktu bayi masih dalam kandungan, di dalam mulut tidak dijumpai bakteri tetapi bakteri mulai berdiam di dalam mulut begitu bayi
melewati vagina sewaktu proses kelahiran.
5
Penelitian Nuraini menunjukkan adanya korelasi antara level S. mutans ibu dengan anak. Jika ibu mempunyai level S. mutans
yang tinggi maka level S. mutans pada anak juga tinggi. Bayi yang memiliki jumlah S. mutans yang banyak, maka usia 2-3 tahun akan mempunyai resiko karies yang
lebih tinggi pada gigi sulungnya.
16
Anak sindroma Down memiliki jumlah Streptococcus mutans yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan anak normal.
15
2.7.5 Saliva