Pada dasarnya perilaku dapat diamati melalui sikap dan tindakan. Namun demikian tidak berarti bahwa bentuk dari perilaku itu hanya dilihat dari sikap dan
tindakannya. Perilaku dapat juga bersifat konvensional, yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi dan motivasi.
Bloom 1956, membedakan bentuk perilaku menjadi 3 macam yakni” cognitive, effective dan psikomotor. Para ahli lain menyebutnya dengan pengetahuan
knowledge, sikap Attitude, dan tindakan practice. Kihajar dewantoro menyebutkan dengan cipta, rasa dan karsa atau perirasa dan peritindakan.
2.3.1. Pengetahuan
Menurut notoadmodjo 2003, Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Salah satu factor yang menyebabkan terjadinya penularan infeksi cacingan adalah kurangnya pengetahuan tentang infeksi cacingan. Penelitian Wachidanijah
2002, menunjukkan bahwa terdpat kecenderungan makin tinggi pengetahuan semakin baik perilaku dalam hubungannya dengan penyakit kecacingan.
2.3.2. Sikap
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2003. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
sikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang diketahuinya. Jadi sikap tidak dapat dilihat langsung secara nyata tetapi hanya dapat ditafsirkan sebagai
perilaku yang tertutup. Menurut Allport 1954, seperti yang dikutip dari Notoadmodjo 2003, menjelaskan bahwa sikap terdiri dari 3 komponen pokok yaitu :
1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emocional terhadap statu objek
3. kecenderungan untuk bertindak trend to behave.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh Total Attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini kemampuan berfikir, keyakinan, dan
emosi memegang peranan penting. Decicion Theory Janis, 1985, dikutip dari Bart, 1994, menganggap bahwa pasien sebgai seorang pengambil keputusan. Hal ini juga
tercermin dalam Conflict Theory dari Janin dan Mann 1997 yang dikutip dari Bart 1994, bahwa pasienlah yang harus memutuskan apakah mereka akan melakukan
suatu tindakan medis.
2.3.3. Tindakan
Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi satu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
nyata atau terbuka Notoadmodjo, 2003. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain oleh karena itu disebut juga Over behaviour. Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
mahluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis semua
Universitas Sumatera Utara
mahluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Dan yang dimaksud
dengan perilaku pada hakikatbya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan sangat luas antara lain berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati olah pihak luar.Notoatmodjo, 2003.
Perilaku sehat pada dasarnya adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta
lingkungan Notoatmodjo, 2003. Sebagai contoh perilaku yang berkaitan dengan lingkungan misalnya perilaku seseorang berhubugan dengan pembuangan air kotor
yang menyangkut segi-segi hygiene, pemeliharaan teknik dan penggunaannya. Wachidanijah 2002 menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan makin tinggi
pengetahuan seseorang semakin baik perilaku dalam hubungan dengan penyakit kecacingan. Perilaku masyarakat untuk buang air besar di sembarang tempat dan
kebiasaan tidak memakai alas kaki mempunyai intensitas infeksi cacing tambang pada penduduk di Desa Jagapati Bali, dengan pola transmisi infeksi cacing tersebut
pada umumnya terjadi disekitar rumah Bakta, 1995. Kebiasaan buang air besar di sungai secara menetap ternyata menyebabkan
tinggi infeksi oleh ”Soil-Transmited Helminths” pada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang organisme