Pengaruh Pengetahuan Murid SD terhadap Kejadian Kecacingan

5.2. Pengaruh Pengetahuan Murid SD terhadap Kejadian Kecacingan

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh murid SD tentang infeksi kecacingan, dan upaya pencegahannya, khususnya dalam menjaga kebersihan diri. Hasil penelitian dengan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kejadian kecacingan pada Murid SD dengan nilai ?=0,033 p0,05, dan dengan rasio prevalens sebesar 1,615, artinya semakin baik pengetahuan dan pemahaman murid SD tentang infeksi kecacingan dan upaya pencegahannya, maka akan semakin kecil risiko murid SD terinfeksi cacing. Berdasarkan nilai rasio prevalens menunjukkan bahwa murid SD yang mempunyai pengetahuan kategori kurang 1,615 kali berisiko menderita infeksi kecacingan dari pada murid SD dengan pengetahuan yang baik. Namun berdasarkan uji regresi logistik ganda menunjukkan variabel pengetahuan tidak menjadi faktor yang ikut memengaruhi kejadian kecacingan, artinya secara serempak variabel lain lebih dominan memengaruhi kejadian kecacingan pada Murid SD dibandingkan pengetahuan. Secara umum menunjukkan tingkat pengetahuan murid SD 10,9 termasuk kurang. Hal ini diindikasikan dari masih banyak murid SD yang belum memahami tentang kelompok individu yang berisiko terhadap terjadinya kecacingan, dan media infeksi kecacingan, penyebab infeksi kecacingan, media penular infeksi cacingserta belum memahami tentang upaya pencegahan dan kebersihan diri. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan karakteristik murid SD, diketahui 46,3 berusia 12 tahun, usia ini dinilai masih belum dapat memahami dengan secara baik inform as i tentang kesehatan khususnya tentang kecacingan, apalagi substansi pengetahuan tentang kesehatan dalam kurikulum pendidikan SD masih terbatas, hanya secara umum, sehingga dapat dimaklumi rendahnya pemahaman murid SD tentang infeksi kecacingan. Selain itu 55,2 murid SD adalah laki-laki, hal ini diasumsikan berkaitan dengan konsentrasi murid SD mengadopsi informasi yang disampaikan guru di kelas cenderung relatif kurang, mengingat kebiasaan anak laki-laki cenderung lebih dominan hanya bermain-main dibandingkan perempuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wachidanijah, dkk 2002 pengetahuan dan perilaku anak memiliki hubungan yang signifikan dengan infeksi cacing pada anak sekolah dasar di kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Penelitian Hosain et.al., 2003 infeksi parasit intestinal secara signifikan ditemukan lebih rendah pada anak dengan penggunaan jamban yang bersih dan yang telah mendapatkan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nevrizal 2009, bahwa pengetahuan dan pemahaman anak SD tentang infeksi kecacingan penting, dan mempunyai korelasi terhadap infeksi kecacingan. Pengetahuan dapat diperoleh dengan berbagai macam cara seperti dengan melihat, mendengar, melalui alat komunikasi seperti radio, televisi, melalui membaca buku, surat kabar, majalah dan poster-poster kesehatan. Selain itu pengetahuan juga dapat diperoleh melalui pengalaman dan proses belajar baik formal maupun informal. Universitas Sumatera Utara Dengan mengetahui pentingnya kesehatan, kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan sejak dini usia sekolah, maka diharapkan mereka akan mempunyai sikap dan perilaku yang baik untuk kepentingan kesehatanya. Anak-anak secara sosial masih tergantung pada orang tua dan menjadikan mereka sebagai contoh dalam berperilaku, sehingga tingkat pendidikan, pengetahuan dan social ekonomi orang tua memiliki pengaruh terhadap perilaku anak-anak Notoatmodjo, 2003. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor perilaku sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan atau pendidikan dan kondisi ekonomi keluarga yang pada akhirnya akan mempengaruhi tindakanperilaku seseorang dalam menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatannya. Pendapat tersebut sesuai dengan hasil penelitian Margono 1995, yang menyatakan bahwa infeksi cacingan juga disebabkan karena kebersihan diri yang buruk, tingkat pendidikan dan social ekonomi yang rendah, pengetahuan, sikap dan perilaku atau kebiasaan hidup sehat yang belum membudaya, kondisi geografis jenis tanah dan iklim tropis cocok untuk pertumbuhan cacing.

5.3. Pengaruh Sikap Murid SD terhadap Kejadian Kecacingan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar Binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

2 68 89

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 17

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 2

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 8

PERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

0 0 12

KASUS KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MENTEWE, KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010

0 0 10

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI 27 MATARAM - Repository UNRAM

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA MENCUCI TANGAN DENGAN TINGKAT KEJADIAN INFEKSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 27 MATARAM, KECAMATAN MATARAM, KABUPATEN KOTA MATARAM - Repository UNRAM

0 1 15

B AB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA MURID PAUD DI KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN LOMBOK BARAT - Repository UNRAM

1 1 111

PENGARUH PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI TINGKAT USAHA TANI (JITUT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT

0 0 45