32
4. Interaksi Interaction
Tahap ke empat dari model proses melibatkan adanya interaksi. Perilaku suatu pihak dipandang sebagai pemicu sederet perilaku dari kedua belah pihak.
Dengan menimbang kejadian-kejadian dari sudut pandang suatu pihak, perilaku dari pihak yang lain dipandang mempengaruhi perilaku dari pihak pertama dalam
sejumlah cara. Terdapat dua reaksi yang bisa muncul dalam tahap ini terhadap konflik, yaitu:
a. Peningkatan Escalation, yaitu peningkatan dalam level konflik. Peningkatan
ini dapat meningkatkan jumlah atau ukuran masalah-masalah yang dipertentangkan, meningkatkan permusuhan di antara pihak-pihak,
meningkatkan persaingan, meningkatkan usaha pencapaian permintaan atau sasaran secara ekstrim, meningkatkan penggunaan taktik paksaan coercive
tactics, dan adanya penurunan kepercayaan trust. b.
Penurunan De-Escalation, yaitu penurunan dalam tingkat konflik yang terjadi.
5. Hasil Outcome
Tahap terakhir dari model proses adalah hasil dari episode konflik. Ketika interaksi di antara pihak-pihak berakhir, beberapa hasil telah muncul, baik apakah
itu berupa kesepakatan eksplisit atau kesepakatan diam tacit agreement untuk membiarkan masalah tersebut hilang.
Sebagai tambahan, Luthans 2005 mengatakan bahwa dalam tahap ini kita memutuskan bagaimana kita akan memberi respon terhadap cara konflik yang
Universitas Sumatera Utara
33 telah diatasi hingga pada tahap ini. Sebagai contoh, jika Anda merasa tidak puas
dengan respon atasan Anda terhadap rating penilaian Anda, maka Anda mungkin memilih upaya yang lebih jauh lagi, yaitu membiarkannya, atau dengan
meningkatkan konflik.
II.A.4.b. Dimensi dan Aspek-Aspek Orientasi Perilaku Mengatasi Konflik Interpersonal
Dari Model Proses konflik Dyadic di atas, diketahui bahwa orientasi perilaku mengatasi konflik interpersonal didasari dari dimensi antara keinginan
individu untuk memenuhi kepentingannya sendiri dengan keinginan individu untuk memenuhi kepentingan individu lainnya. Menurut Blake dkk., 1964
terdapat lima orientasi yang bisa ditempuh individu berikut aspeknya di bawah ini:
a. Akomodatif Berdamai Accomodative Appeasement, yaitu memenuhi
kepentingan pihak lain tanpa memenuhi kepentingan pihaknya sendiri. b.
Berbagi Berkompromi Sharing Compromise, yaitu memenuhi kepentingan kedua pihak secara moderat.
c. Kolaborasi Intergrasi Collaborative Integration, yaitu memenuhi
kepentingan kedua belah pihak secara penuh. d.
Menghindar Membiarkan Avoidant Neglect, yaitu tidak memenuhi kepentingan pihak manapun.
e. Kompetitif Mendominasi Competitive Domination, yaitu memenuhi
kepentingan pihaknya sendiri tanpa memenuhi kepentingan pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
34
II.A.5. Sumber-Sumber Penyebab Konflik Interpersonal
Ada banyak hal yang menjadi penyebab konflik dan dapat berupa konflik tersembunyi hidden conflicts maupun konflik permukaan surface conflicts.
Konflik tersembunyi adalah penyebab konflik yang sulit diidentifikasi dan biasanya bersifat emosional, seperti perasaan sakit, rasa marah, rasa malu,
ketidakpercayaan, atau kecemburuan. Sedangkan konflik permukaan adalah penyebab konflik yang lebih mudah untuk dikenali dan ditangani. Berikut ini
adalah konflik permukaan yang menjadi sumber penyebab konflik, termasuk konflik interpersonal dalam Luthans, 2005:
a. Kompetisi Terhadap Sumber Daya Competition for Resources