Nilai karbondioksida CO Analisis Kualitas Air

7,2 hingga 6,3 sehingga masih dalam kisaran toleransi kehidupan ikan lele yang berkisar antara 6,5 hingga 9 Kottelat et al. 1993.

4.1.4 Nilai karbondioksida CO

2 media air Karbondioksida CO 2 merupakan salah satu parameter kualitas air yang memiliki peranan penting dalam kehidupan organisme akuatik. Karbondioksida dalam perairan berasal dari beberapa sumber meliputi difusi langsung dari atmosfer, air hujan dengan kandungan CO 2 sebesar 0,55-0,60 mgL, air yang melewati tanah organik yang mengandung CO 2 sebagai hasil proses dekomposisi, hasil respirasi dari organisme Effendi 2003. Berdasarkan pengolahan data menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dan uji lanjut duncan Perlakuan P simulasi terang, simulasi gelap, non- simulasi terang, dan non-simulasi gelap berpengaruh secara signifikan α 0,05 terhadap nilai karbondioksida CO ₂ air. Demikian halnya dengan faktor waktu t yang juga mempunyai pengaruh signifikan α 0,05 terhadap nilai karbondioksida CO ₂ air. Sedangkan, interaksi antara waktu dan perlakuan menunjukan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai karbondioksida CO ₂ air. Grafik perubahan CO 2 selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Perubahan nilai CO2 air selama 6 jam penelitian Hasil uji lanjut Duncan pada α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai karbondioksida CO ₂ media airyang signifikan antara simulasi terang A1 dengan non simulasi terang A2. Sedangkan antara non-simulasi gelap B2 dengan simulasi gelap B1 tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Perbedaan sigifikan ini dipengaruhi oleh cahaya. Sedangkan perlakuan yang tidak menggunakan cahaya, tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Hasil uji Duncan pada α = 0,05 terlihat bahwa terdapat perbedaaan nilai karbondioksida CO ₂ yang signifikan berdasarkan lama perlakuan. Berdasarkan Gambar 7 nilai karbondioksida mengalami fluktuatif, pada t0 sebelum perlakuan nilai CO ₂ sebesar 3,99 ppm. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada t 1 dan t 2 menit ke-60 dan 120 sebesar 4,99 ppm dan 7,99 ppm. Puncak kenaikan nilai CO ₂ terjadi pada t 2 menit ke-120. Nilai CO ₂mengalami penurunan kembali pada t 3 , t 4 , t 5 , dan t 6 menit ke-180, 240, 300, dan 360. Hal tersebut dapat dilihat dari naiknya nilai pH yang mendekati nilai optimum. Nilai karbondioksida mengalami peningkatan puncak pada t 2 = menit ke-120, hal tersebut berbanding terbalik dengan nilai pH pada penelitian ini. Pada menit ke-120 pH mengalami penurunan, hal tersebut yang menyebabkan kadar karbondioksida dalam air menjadi meningkat. Peningkatan nilai CO ₂ yang semakin tinggi disebabkan oleh pengeluaran hasil dari respirasi ikan lele. Hal ini disebabkan karena ikan lele tersebut mengalami stress akibat adanya proses adaptasi lingkungan dari akuarium pemeliharaan ke akuarium percobaan sehingga menyebabkan aktivitas atau kecepatan renangnya juga meningkat.Proses adaptasi ikan akan berlangsung selama 30 sampai 150 menit. Karbondioksida akan mempengaruhi keasaman air sehingga menurunkan pH air. Tingginya kandungan karbondioksida dibarengi dengan turunnya pH akan lebih berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan Kottelat et al. 1993. Pada kondisi normal ikan memproduksi 1,4 mg CO 2 untuk setiap 1 mg O 2 yang dikonsumsi, penurunan nilai pH juga dapat meningkatkan nilai kadar karbondioksida dalam air. Peningkatan kadar karbondioksida, meskipun dapat menurunkan nilai amoniak dalam air akan tetapi dapat menurunkan konsumsi oksigen dalam darah ikan. Penurunan konsumsi oksigen dalam darah tersebut dapat mengakibatkan kematian pada ikan Wedemeyer 1996.

4.1.5 Nilai amoniak NH