tersebut. Oleh sebab itu, usaha kesejahteraan anak sebagai suatu perlindungan anak mutlak harus dikembangkan.
4. Pendidikan Informal
Salah satu kebutuhan penting manusia selain sandang, pangan, papan, dan kesehatan adalah kebutuhan akan pendidikan. Pendidikan itu sendiri
mempunyai banyak definisi sepanjang waktu dan sepanjang banyak orang, karena ada yang bersifat ekstrim, namun ada pula yang bersifat konservatif.
Bagi yang bersifat konservatif adalah memandang pendidikan sebagai suatu proses yang bersifat melindungi diri untuk menjaga status sosial seseorang.
Sedangkan yang bersifat progresif atau ekstrim, pendidikan adalah untuk membantu individu dalam mengerjakan sesuatu hal yang lebih baik, di mana
individu akan mengerjakan sesuatu cara. Ahmadi, 1991 : 74-75 Definisi pendidikan Menurut UU No.20 tahun 2003 dinyatakan secara
tersurat pada BAB I pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa, “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan ,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Menurut sifatnya, pendidikan dibedakan menjadi : 1.
Pendidikan Informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat.
Pendidikan ini dapat berlangsung dalam sebuah keluarga, pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga, organisasi.
2. Pendidikan Formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur,
bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan ini berlangsung di Sekolah.
3. Pendidikan Non Formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara
tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat. Ahmadi dan Uhbiyati, 1991 : 97
Pendidikan sangatlah penting, salah satunya adalah pendidikan informal. Pendidikan informal sangat mempengaruhi kepribadian dan karakter
anak, sebab pendidikan ini diperoleh dari kehidupan sehari-hari melalui pergaulan dan dari keluarga, dan hal tersebut di lakukan oleh Panti Asuhan
Putri ‘Aisyiyah, yang bertujuan membentuk kepribadian dan karakter anak yang kurang atau tidak mendapatkan fungsi-fungsi keluarganya secara baik.
Sesuai dengan tujuannya untuk mencapai keberhasilan di masa mendatang, peranan Panti Asuhan dalam hal ini memberikan sistem
pendidikan bagi anak-anak asuh khususnya bagi anak-anak yang tinggal di Panti, dan berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
peningkatan mutu pendidikan dengan cara memberikan pendidikan informal, formal, non formal, maupun mental pada anak-anak asuh. Dan mendidik yang
baik adalah yang berhasil membantu individu untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk kegiatan
pendidikan mempunyai tujuan yang tepat. Mudyahardjo, 2002 : 37
Melalui pendidikan informal inilah diharapkan terbentuknya kepribadian anak-anak asuh sesuai yang diharapkan, yaitu kepribadian
seseorang yang baik, yang sesuai dengan tuntunan syari’at Islam dan mematuhi norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
Pendidikan informal ini sangat penting karena pendidikan informal adalah pembentuk karakteristik individu yang dimulai dari anak itu lahir
hingga menjadi dewasa, diharapkan apabila tercukupinya kebutuhan pendidikan informal yang baik maka individu tersebut tidak merugikan orang
lain dan mengerti bagaimana individu tersebut mengatasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Begitu pentingnya pendidikan informal sebagai
pembentuk watak manusia yang bisa membuat tingkah laku individu itu menjadi baik atau buruk, maka dapat kita simpulkan bahwa pendidikan
informal adalah pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap bagaimana individu bersosialisasi dan berinteraksi dalam masyarakat. Pendidikan
informal ini berupa pemenuhan kebutuhan rohani, kejiwaan seperti watak, mental dan perilaku serta kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun pendidikan informal ini didapat dari keluarga dan lingkungan
sekitar tempat tinggal individu. Akan tetapi fungsi keluarga yang tidak atau kurang terpenuhi dengan baik maka guna tercukupinya pendidikan informal,
untuk itu Panti Asuhan merupakan alternatif terbaik untuk anak yang tidak atau kurang mendapatkan pembinaan watak, mental, dan perilaku, sehingga
Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah merupakan salah satu wadah untuk pemenuhan
pendidikan informal bagi anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, dan anak-anak terlantar yang tinggal di Panti Asuhan tersebut.
F. BATASAN KONSEPTUAL