N. HAMBATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN INFORMAL
Sebagaimana  diketahui  bahwa  pelaksanaan  pendidikan  informal    bagi anak asuh terdapat beberapa hambatan dan kendala  yang menyertai baik  dari
anak  asuh  maupun  pihak  panti  asuhan  yang  diantaranya  adalah  sebagai berikut:
1. Adakalanya masalah justru datang dari diri anak sendiri, yaitu kurangnya
kemampuan  dan  kemauan  anak  untuk  lebih  maju  dan  berkembang, karena kurangnya motivasi serta latar belakang kondisi keluarga broken
home  dari  masing-masing  anak  turut  mempengaruhi  psikologis  anak. Untuk  itu  pihak  panti  asuhan  selalu  berupaya  melakukan  pendekatan
pada  anak    dan  memberi  motivasidorongan  agar  anak  mau  bangkit sehingga  dalam  keadaan  yang  demikian  perhatian  dari  pengasuh  sangat
penting sehingga anak termotivasi untuk bangkit dan berkembang. 2.
Pernah  adanya  trauma  yang    pernah  dialami  oleh  anak  sehingga mempengaruhi perkembangan mental, serta kurangnya keterbukaan anak
untuk  menyampaikan  masalah  kepada  orang  lain  sehingga  sulit  untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk anak tersebut.
3. Kurangnya  pengertian  dan  pemahaman  dari  masing-masing  pengurus
pengasuh dalam menjalankan  tugasperanannya di dalam Panti Asuhan. 4.
Keterbatasan  waktu  yang  dimiliki  oleh  para  pengasuh  karena  terbentur dengan  kegiatan  lain  sehingga  penyelesaian  masalah  dan  pengawasan
kepada anak asuh tidak bisa maksimal.
5. Dengan  kondisi  latar  belakang  keluarga  anak  asuh  yang  berbeda-beda
memberikan  pengaruh  dalam  mendidik  anak.  Tidak  mudah  mengasuh serta  mendidik  anak  dengan  kondisi  latar  belakang  anak  yang  berbeda.
Ada pula yang mudah dinasehati ada pula yang tidak, serta perilaku dan kepribadian  masing-masing  anak  tidak  sama.  Disamping  itu  usia  juga
turut  berpengaruh,  semakin  dewasa  anak  akan  semakin  sadar  akan tanggung  jawabnya,  sementara  dalam  mendidik  anak-anak  kecil  relatif
lebih  sulit  bila  dibandingkan  anak-anak  yang  sudah  besar.  Demikian halnya  dengan  anak-anak  asuh  yang  tidak  mendapatkan    kurang  kasih
sayang dari orang tua atau keluarganya terlantar. Dari hambatan-hambatan tersebut di atas pihak Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah
Klaten mengatasinya  hambatan- hambatan tersebut dengan : Ø   Melakukan pendekatan  kepada anak asuh dengan penuh kesabaran
Ø  Memberi  motivasi    dorongan  mental  spiritual  kepada  anak  yang memiliki masalah
Ø  Membantu dan mencari solusi dari permasalahan yang sedang dialami oleh anak asuh
Ø  Memberikan pengawasan yang ekstra kepada anak-anak asuh terutama kepada anak yang sedang ada masalah
Ø  Memberikan  nasehat  serta  masukan  sesuai  dengan  usia  dan  karakter serta masalah yang dihadapi anak
Ø  Semua  dilakukan  dengan  pendekatan  dan  rasa  kasih  sayang  kepada anak asuh, mengangap mereka adalah keluarga sendiri
Ø  Evaluasi  dan  monitoring  tentang  perkembangan  anak  asuh  melalui rapat pengurus yang diadakan setiap bulanan
Ø  Menambah  dan  meningkatkan  kualitas  pengasuh  dengan  mengikuti pelatihan-pelatihan
Dengan  langkah-langkah  tersebut  permasalahan  dan  hambatan  yang dihadapi dapat teratasi dan terselesaikan sehingga apa  yang menjadi tujuan Panti
Asuhan Putri ‘Aisyiyah Klaten dapat tercapai.
BAB IV ANALISIS PERANAN PANTI ASUHAN PUTRI ‘AISYIYAH
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANAK ASUH MELALUI PENINGKATAN PENDIDIKAN
INFORMAL
Keluarga mempunyai peran penting dalam rangka membentuk kepribadian anak  karena  keluarga  merupakan  lingkungan  yang  pertama  dan  utama  bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada dasarnya keluarga menjadi pengantar bagi  kehidupan  anak,  yaitu  proses  peralihan  usia  atau  proses  pendewasaan  anak
dalam  diri  anak  serta  pembentukan  perilaku,  agar  setelah  dewasa  nantinya menjadi  anggota  masyarakat  yang  mampu  menginternalisasikan  nilai-nilai  yang
ada dalam kehidupannya. Keluarga  adalah  tempat  bernaung  bagi  anak  maka  keluarga  memiliki
peranan yang sangat berarti bagi pertumbuhan anak di semua segi kehidupan dan dapat  dikatakan  keluarga  adalah  tempat  pemenuhan  semua  pendidikan  di  luar
sekolah yang dapat membentuk karakter dan kejiwaan anak.  Maka keluarga akan mempengaruhi baik dan buruknya masa depan anak dikemudian hari.
Suatu  permasalahan  yang  muncul  dalam  keluarga  akan  membawa konsekuensi tersendiri bagi perkembangan anak. Ini dapat terjadi ketika orang tua
yang  berfungsi  sebagai  pelindung  utama  dalam  keluarga  tidak  dapat  berperan sebagaimana  mestinya.  Dalam  situasi  semacam  ini  jelas  akan  berpengaruh
terhadap  kondisi  anak  secara  fisik,  emosional  maupun  intelegensi  belum  cukup matang, maka dalam hal ini perlu adanya  usaha-usaha khusus agar anak-anak dari