Dari sini dapat diketahui bagaimana kemauan anak yang begitu besar untuk dapat melanjutkan sekolah lagi meski beberapa diantaranya usianya
telah melewati usia anak pada umumnya untuk tingkat pendidikan tertentu. Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan kemauan anak-anak
asuh untuk dapat bersekolah lagi sehingga setelah anak-anak asuh tersebut masuk ke panti asuhan, mereka dapat melanjutkan lagi sekolahnya sesuai
dengan tingkat pendidikan yang sebelumnya sempat terhenti dengan biaya pendidikan dari Panti Asuhan. Untuk orang tua anak asuh sebagian besar
menyerahkan anak mereka ke Panti Asuhan dikarenakan kesulitan ekonomi maka mereka memutuskan untuk menitipkan anak mereka ke Panti Asuhan
demi masa depan anak-anak mereka.
J. PROSES PENERIMAAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PUTRI
‘AISYIYAH KLATEN
Sumber : Data Primer Tahun 2007 Panti Asuhan
Pengenalan Lingkungan
Seleksi Home Visit
Pelayanan Pengasuhan Secara Administratif diterima
Keluarga Anak
Petugas Sosial Kecamatan
Keterangan: Dalam penerimaan anak asuh di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Klaten
melibatkan beberapa pihak, selain orang tua calon anak asuh atau orang yang bertanggung jawab terhadap calon anak asuh yang diantaranya adalah
pimpinan ranting muhammadiyah setempat, Petugas Sosial Kecamatan dan pihak sekolah sebelum anak asuh tinggal di Panti yang mana pihak-pihak
tersebutlah yang akan memberikan surat keterangan guna mendaftarkan dan menyerahkan calon anak asuh ke Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah untuk
nantinya mendapat pelayanan pengasuhan dari Panti Asuhan. Dalam hal ini Panti Asuhan mendapatkan kepercayaan untuk melakukan perawatan serta
pengasuhan terhadap anak asuh tersebut. Penerimaan anak asuh di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Klaten
Disesuaikan dengan daya tampung Panti Asuhan. Anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan tersebut diharuskan lebih dahulu melakukan pengenalan
dengan lingkungan setempat di mana mereka tinggal selama dalam proses perawatan dan pengasuhan oleh Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah.
Anak-anak asuh harus mampu menyesuaikan diri dengan anak yang lain yang sudah lebih dulu tinggal di Panti Asuhan tersebut, dengan para
pengasuh serta pengurus dan lingkungan sekitar Panti Asuhan. Biasanya proses pengenalan dan penyesuaian diri tidak sulit bahkan boleh dibilang
mudah sebab semua penghuni Panti Asuhan adalah perempuan termasuk pengurus dan pengasuh. Jika anak merasa takut atau merasa tidak nyaman
tinggal di Panti Asuhan tersebut dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan Panti Asuhan, maka anak dapat kembali pada keluarganya masing-masing, tapi ini sangat jarang terjadi bahkan belum pernah karena
rata-rata anak-anak asuh nyaman dan betah tinggal di Panti Asuhan. Melalui proses penyesuaian diri dan pengenalan lingkungan Panti
Asuhan tersebut diharapkan anak asuh yang akan di Panti Asuhan nantinya akan merasa betah dan nyaman tinggal di Panti Asuhan sehingga tidak akan
mengganggu proses pelayanan pengasuhan selanjutnya di Panti Asuhan tersebut.
Selanjutnya dilakukan seleksi terhadap anak-anak asuh tentang latar belakang keluarga dan sebagainya sehingga pihak Panti Asuhan dapat
mengerti benar tentang latar belakang permasalahan masing-masing anak asuh tersebut dan ini berkaitan dengan proses pengasuhan selanjutnya yang
nantinya akan di dapatkan oleh anak asuh di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Klaten.
Di samping itu melalui seleksi yang dilakukan oleh Panti Asuhan dimaksudkan untuk dapat mengetahui apakah calon anak asuh tersebut
memang benar-benar punya keinginan untuk melanjutkan sekolah lagi dan jika memang calon anak asuh tersebut memenuhi persyaratan yang di
tetapkan di Panti Asuhan tersebut maka secara administrasi diterima sebagai anak asuh di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah.
K. PELAYANAN KEBUTUHAN ANAK ASUH