8
ketersediaan material, umumnya 2,5x5 m² untuk memudahkan pemeliharaan.
Aslan 1998 menyatakan pemanenan makroalga dilakukan bila telah mencapai bobot empat kali dari bobot awalnya yaitu dalam lama pemeliharaan
sekitar 1,5-4 bulan. Indriani dan Sumiarsih 1999 menyatakan makroalga bisa dipanen dalam waktu tanam 6-8 minggu. Menurut Kadi dan Atmadja 1988
pemanenan makroalga dapat dilakukan setelah 1-3 bulan.
2.5 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Makroalga
Beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dari makroalga diantaranya sebagai berikut:
2.4.1 Temperatur
Temperatur merupakan faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena temperatur memengaruhi aktivitas metabolisme
ataupun perkembangbiakan dari organisme-organisme tersebut Hutabarat dan Evans, 2008. Toleransi temperatur dianggap sebagai faktor penting dalam
menjelaskan biogeografi makroalga. Kenaikan temperatur yang tinggi mengakibatkan thallus menjadi pucat kekuning-kuningan yang menjadikan
makroalga tidak dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, temperatur perairan yang baik untuk budidaya makroalga adalah 20-28 °C dengan fluktuasi harian
maksimum 4 °C Puslitbangkan, 1991. Temperatur merupakan faktor sekunder bagi kehidupan makroalga dan fluktuasi yang tinggi akan menghindarkan proses
water mixing pertumbuhan dan reproduksi.
9
Menurut Luning 1990 makroalga mempunyai temperatur kisaran spesifik karena adanya enzim pada tubuhnya. Di daerah tropis makroalga masih dapat
tumbuh pada kisaran temperatur 20-30 ⁰C dan hidup optimal pada 28 ⁰C.
2.4.2 Salinitas
Makroalga tumbuh dengan baik pada salinitas yang tinggi. Penurunan salinitas akibat air tawar yang masuk akan menyebabkan pertumbuhan makroalga
menjadi tidak normal. Salinitas yang dianjurkan untuk budidaya makroalga adalah salinitas pada kisaran 28-34 ppt Zatnika dan Angkasa, 1994. Menurut
Dawes 1981 kisaran salinitas yang baik untuk budidaya makroalga berkisar 30- 35 ppt. Soegiarto et al. 1978 pun menuturkan bahwa salinitas yang cocok untuk
budidaya makroalga adalah 32-35 ppt.
2.4.3 Nutrien
Unsur hara atau nutrien berperan untuk pertumbuhan, terdiri dari mikro nutrien dan makro nutrien. Mikro nutrien merupakan unsur hara yang diperlukan
dalam jumlah yang sedikit sedangkan makro nutrien merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah yang banyak. Unsur Nitrogen dan Fosfor merupakan
makro nutrien yang menjadi pembatas pertumbuhan dan perkembangan makroalga. Nitrogen diserap dalam bentuk Nitrat dan unsut Fosfor diserap dalam
bentuk Fosfat Nybakken, 1988. Menurut Indriani dan Sumiarsih 1999 penyerapan unsur hara oleh
makroalga dilakukan oleh seluruh bagian thallus. Akan tetepi harus waspada terhadap unsur-unsur berbahaya seperti Pb dan Hg karena dapat diserap oleh
makroalga yang dapat membahayakan bila dikonsumsi oleh manusia.
10
2.4.4 Derajat keasaman pH