5. Kredit macet loss
Kredit yang digolongkan ke dalam kredit macet apabila memenuhi kriteria:
a Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah
melampaui 270 hari. b
Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru. c
Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.
Menurut Riyadi 2004, NPL adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan kolektibilitas tiga sampai dengan lima dibandingkan
dengan total kredit yang diberikan oleh bank. Rumus :
NPL gross = x 100.................................
1 NPL nett =
x 100 .... 2
Besarnya NPL yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5, jika melebihi 5 akan mempengaruhi penilaian tingkat
kesehatan bank yang bersangkutan.
2.6. Laba Bank
Laba merupakan merupakan kelebihan pendapatan, hasil, atau harga jual diatas biaya-biaya yang terlibat; setiap manfaat keuangan yang berasal
dari suatu kegiatan komersial, dari praktek suatu profesi, atau dari suatu transaksi pribadi Kamus istilah akuntansi, 1985.
Menurut Sastradipoera dalam Gumayantika 2008, laba adalah jumlah yang tersisa setelah biaya tetap dan biaya variabel dikurangkan dari
penerimaan bank, kelebihan pendapatan income di atas pengeluaran expenditure bank. Jadi untuk mengetahui terlebih dahulu nilai seluruh
pendapatan dan nilai biaya secara keseluruhan. Laba yang diperoleh suatu perusahaan menunjukkan sejauh mana manajemen perusahaan berhasil
mengorganisasi bisnis dan sebaliknya.
2.7. Hasil Penelitian Terdahulu
Gumayantika 2008 melakukan penelitian tentang pengaruh risiko kredit terhadap laba pada Bank Jabar Cabang Ciamis. Hasil penelitian ini
dengan menggunakan korelasi pearson product moment membuktikan
bahwa terdapat hubungan yang negatif sebesar 0,652 antara risiko kredit dan laba.
Pada penelitian Marchtina 2005, menganalisis pengaruh dana simpanan masyarakat dan suku bunga kredit terhadap penyaluran kredit
pada bank pemerintah di Karesidenan Surakarta periode 2002-2004. Penelitian ini membuktikan bahwa dana simpanan masyarakat sebagai salah
satu sumber dana bank memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap penyaluran kredit, sedangkan suku bunga kredit mempunyai
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Pada penelitian Pradipta 2008 menganalisis portofolio sumber dana
PT Bank Lampung KCP Antasari sebagai instrumen optimalisasi budgeting dan pengambilan strategi. Penelitian ini membuktikan bahwa berdasarkan
uji F secara keseluruhan portofolio sumber dana yang terdiri dari giro swasta, SIGERMAS, dan transfer antar kantor berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji t bahwa secara parsial giro swasta dan SIGERMAS
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan, sedangkan transfer antar kantor berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap
pendapatan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Sebagai lembaga intermediasi, bank mempunyai kegiatan utama yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. Sumber dana terbesar yang dimiliki
oleh bank berasal dari simpanan masyarakat yang berupa tabungan, giro, dan deposito. Sumber dana tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit .
Atas simpanan masyarakat tersebut, bank memberikan imbalan berupa bunga. Hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat
membutuhkan bank dengan fasilitas kreditnya. Oleh sebab itu, bank mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dana yang beredar di
masyarakat. Pendapatan terbesar bank berasal dari pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan Siamat, 2004. Sedangkan jumlah kredit yang
disalurkan tersebut ditentukan oleh besarnya sumber dana yang diperoleh dari masyarakat. Namun dalam merealisasikan kegiatan bisnisnya, kredit selalu
dihubungkan dengan prinsip risk and return, dimana kegiatan yang diharapkan akan mempunyai hasil atau pendapatan yang besar, biasanya
mempunyai risiko yang tinggi. Dalam penelitian ini, sumber pendanaan yang digunakan adalah sumber
dana yang berasal dari pihak ketiga yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito. Besarnya risiko kredit ditunjukkan dalam nilai Non Performing
Loan NPL. Tingginya NPL menunjukkan banyaknya pihak debitur yang tidak dapat membayar secara kontinu atas pinjaman kreditnya. Sedangkan
laba bank yang digunakan adalah laba bersih sebelum dikurangi pajak. Besarnya dana pihak ketiga yang diperoleh dan nilai NPL akan
berpengaruh terhadap laba bank. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh perubahan sumber dana pihak ketiga dan NPL secara
simultan terhadap laba bank. Sedangkan analisis korelasi digunakan untuk melihat derajat hubungan diantara sumber dana yang diperoleh dan nilai NPL
terhadap laba bank. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi input alternatif dalam peningkatan laba bank. Adapun kerangka pemikiran konseptual dari
penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 2.