karena pengujian tingkat signifikansi yang kurang kuat Gujarati dalam Susanti 2007.
Untuk melihat apakah pada model regresi terdapat heteroskedastisitas dilihat dari sebaran titik-titik yang tersebar pada
output perhitungan dengan perangkat lunak Minitab. Sebaran titik- titik yang tidak membentuk pola tertentu namun tersebar di atas
dan di bawah nol menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas Iriawan dan Astuti, 2006.
3.4.4. Analisis Uji Simultan Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model menpunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen Kuncoro, 2003. Langkah- langkah uji satistik F:
Langkah-langkah uji statistik F adalah : a. Merumuskan hipotesis
1
H
: = 0,
, ,
Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah semua
parameter dalam model sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen bukan meruapakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. 2
H
:
∃
≠ 0 ,
, ,
Hipotesis alternatifnya H
1
, tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, paling sedikit terdapat satu
variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Menentukan F tabel 1. F
α k-1, n-k
2. Taraf nyata α = 0,05; yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir.
3. Derajat bebas pembilang = k-1 4. Derajat bebas penyebut = n-k
c. Menentukan F hitung yang diperoleh dari hasil regresi melalui program Minitab 14
d. Membandingkan F hitung dengan F tabel 1. Jika statistik hitung angka F output statistik tabel F
tabel atau F hitung -F tabel maka H ditolak dan H
1
diterima. 2. Jika –F tabel statistik hitung angka F output statistik
table F tabel maka H diterima dan H
1
ditolak. Kelayakan model regresi yang telah dibuat juga dapat dilihat pada
hasil uji analysis of variance ANOVA. ANOVA merupakan uji hipotesis kesesuaian model dengan data yang ada Iriawan dan Astuti,
2006. Hipotesis yang digunakan sama dengan hipotesis uji F, dengan daerah penolakan p- value α.
3.4.5. Analisis Uji Parsial Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat Kuncoro, 2003. Langkah-langkah uji statistik t adalah:
4. Merumuskan hipotesis a.
H
:
β
= 0 Hipotesis nol
H
yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter
β
sama dengan nol. Artinya, suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel depeden. b.
H
:
β
≠ 0 Hipotesis alternatifnya
H
, parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. 5. Menentukan t-tabel
a. Menentukan besarnya t-tabel :
,
b. Taraf nyata α = 0,05; yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir.
c. Derajat bebas df = n-k 6. Menentukan t-hitung yang diperoleh dari hasil regresi melalui
program minitab. 7. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel
a. Jika statistik hitung angka t output statistik tabel t tabel atau t hitung -t tabel maka
H
ditolak dan
H
diterima. b. Jika –t tabel statistik hitung angka t output statistik tabel t
tabel maka
H
diterima dan
H
ditolak.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Bank X
PT Bank X berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanankan oleh
pemerintah Indonesia melalui pengambilalihan empat bank. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah tersebut yaitu Bank A,
Bank B, Bank C dan Bank D, bergabung menjadi PT Bank X dengan pelaksanan merger. Kemudian PT Bank X mulai beroperasi pada
bulan Agustus 1999. Keempat bank yang digabung merupakan bank- bank yang telah lama beroperasi di Indonesia.
4.1.2. Profil PT. Bank X
Sejak didirikan, PT Bank X terus berupaya untuk membentuk tim manajemen yang profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-prinsip
good corporate governance, pengawasan dan kepatuhan yang sesuai standar internasional. PT Bank X disupervisi oleh komisaris yang
terdiri dari orang-orang yang menonjol di bidang keuangan yang ditunjuk oleh pemegang saham termasuk Menteri Negara BUMN.
Tingkatan tertinggi dari manajemen eksekutif adalah direksi, yang dipimpin oleh direktur utama. Direksi PT Bank X terdiri dari bankir
yang berasal dari bankir profesional. Sebagai bagian dari penerapan good corporate governance, Bank X membentuk Compliance Group,
Internal Audit dan Corporate Secretary, dan juga diperiksa oleh Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK serta diaudit dari
waktu ke waktu setiap tahunnya oleh auditor independen. Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia
melakukan divestasi sebesar 20 atas kepemilikan saham di PT Bank X melalui penawaran umum perdana. Proses divestasi saham
pemerintah pada PT Bank X tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2003 tentang penjualan saham Negara
Republik Indonesia pada PT Bank X. Dalam Peraturan Pemerintah