Tabel 11 Rata-rata nilai indeks luas daun tiga varietas padi pada tiga waktu tanam Waktu
Tanam Varietas
Indeks Luas Daun 0 HST
14 HST 28 HST
42 HST 56 HST
70 HST Tanam I
Ciherang 0,13
0,32 1,75
3,13 3,51
2,21 Inpari 10
0,16 0,36
1,93 3,44
3,82 2,08
Inpari 13 0,15
0,33 1,73
3,08 2,88
1,83 Tanam II
Ciherang 0,17
0,49 2,69
4,27 4,25
3,16 Inpari 10
0,13 0,52
2,68 4,06
3,55 1,99
Inpari 13 0,14
0,59 2,96
4,62 3,48
1,95 Tanam III
Ciherang 0,32
0,37 1,35
3,54 2,21
1,02 Inpari 10
0,30 0,33
1,21 3,07
2,25 1,22
Inpari 13 0,30
0,49 1,24
3,01 1,50
- Menurut Ismunadji et al. 1988 nilai ILD
optimum tanaman padi adalah 4 –7. Pada
penelitian ini ILD mencapai nilai 4 pada tanam II saat tanaman berumur 42 HST. Nilai
ILD berpengaruh terhadap radiasi yang akan terintersepsi
oleh tajuk
tanaman padi.
Semakin berkurang nilai ILD maka radiasi yang terintersepsi oleh tajuk tanaman juga
akan semakin
kecil. Winch
2006 menyatakan berkurangnya nilai ILD pada
periode pertumbuhan akan mengakibatkan sejumlah radiasi yang terintersepsi akan
berkurang karena sebagian energi radiasi surya akan jatuh ke tanah.
Berdasarkan perlakuan waktu tanam nilai rata-rata ILD ketiga varietas pada waktu
tanam II lebih besar nilainya dibandingkan dengan waktu tanam I dan waktu tanam III
Tabel 11. Karena nilai ILD yang lebih besar, ketiga varietas pada waktu tanam II
memungkinkan untuk dapat mengintersepsi radiasi dalam jumlah yang lebih besar dari
tanam I dan tanam III. Sehingga biomassa yang dihasilkan pada waktu tanam II juga
lebih besar.
Kekurangan air yang terjadi sejak fase vegetatif pada tanam III juga berpengaruh
pada nilai ILD. Pada umur 56 HST tanam III memiliki nilai ILD yang lebih kecil dari tanam
I dan tanam II Tabel 11. Pengaruh kekurangan air pada tanaman selama tingkat
vegetatif adalah berkembangnya daun-daun yang lebih kecil yang dapat mengurangi nilai
ILD pada saat dewasa dan berakibat kurangnya penyerapan cahaya oleh tanaman
budidaya tersebut Gardner, et al. 1991.
4.8 Berat Kering Tanaman
Gambar 9 merupakan grafik berat kering total dari berat kering daun, berat kering
batang, dan berat kering malai padi. Grafik tersebut menunjukkan bahwa nilai BKT pada
semua varietas di tiga waktu tanam semakin meningkat, meningkatnya BKT ini seiring
dengan meningkatnya nilai ILD. Chang 1968 dalam Muyan 2011 menyatakan
bahwa berat kering tanaman akan meningkat dengan meningkatnya indeks luas daun
sampai tingkat tertentu dan akhirnya tetap.
Ketiga varietas memiliki berat kering tanaman tertinggi pada waktu tanam II. Hal
tersebut karena tanam II memiliki nilai ILD yang lebih tinggi sehingga radiasi yang
terintersepsi oleh tajuk tanaman lebih banyak, maka proses fotosintesis lebih maksimal. BKT
waktu tanam III pada 0 HST lebih tinggi dari tanam I dan tanam II. Hal tersebut
dimungkinkan karena pengaruh pemupukan yang berlebih saat tanaman masih berada di
persemaian. Akan tetapi, pada saat umur 56 dan 70 HST BKT waktu tanam III lebih
rendah bila dibandingkan tanam I dan tanam III Tabel 12. Hal ini terjadi karena pengaruh
kondisi ekstrim kering yang terjadi pada waktu tanam III. Kondisi yang sangat
kekurangan
air tersebut
mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan
air yang parah dapat menyebabkan penutupan stomata yang mengurangi pengambilan CO
2
sehingga dapat mengurangi produksi berat kering. Nilai ILD yang lebih kecil pada tanam
III menyebabkan
radiasi surya
yang terintersepsi lebih sedikit dan banyak yang
jatuh ke tanah sehingga biomassa yang dihasilkan juga rendah.
200 400
600 800
1000 1200
1400
14 28
42 56
70
B er
at ke
ri n
g ta
n am
an gm
-2
Umur tanaman HST
200 400
600 800
1000 1200
1400
14 28
42 56
70
B er
at ke
ri n
g ta
n am
an gm
-2
Umur tanaman HST
200 400
600 800
1000 1200
1400
14 28
42 56
70
B er
at ker
in g
tan am
an gm
-2
Umur tanaman HST
Gambar 9 Berat kering tanaman pada waktu tanam I gambar atas, tanam II gambar tengah, tanam III gambar bawah, untuk varietas Ciherang , Inpari 10 , Inpari 13 .
Tabel 12 Rata-rata total berat kering tanaman diatas permukaan tanah above ground biomass
tiga varietas padi pada tiga waktu tanam Waktu Tanam
Varietas Berat kering tanaman gm
-2
pada umur HST ke- 14
28 42
56 70
Tanam I Ciherang
9,9 22,2
132,5 397,7
740,0 1099,4
Inpari10 13,9
27,0 148,8
439,7 736,9
954,8 Inpari13
12,8 26,1
148,4 391,9
658,4 962,9
Tanam II Ciherang
10,1 36,6
245,0 504,5
881,8 1252,8
Inpari10 8,6
33,1 197,2
443,3 908,5
1198,6 Inpari13
9,8 47,0
280,0 598,3
905,6 1252,4
Tanam III Ciherang
20,5 26,9
139,0 510,0
541,3 660,2
Inpari10 15,4
27,0 131,3
428,9 553,7
669,8 Inpari13
21,4 41,6
148,0 521,0
645,3 -
4.9 Intersepsi Radiasi Surya