Jumlah Anakan Produktif HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

4.3.2 Jumlah Anakan

Jumlah anakan merupakan jumlah seluruh anakan padi baik yang menghasilkan malai maupun yang tidak menghasilkan malai. Analisis sidik ragam jumlah anakan varietas Ciherang di tiga waktu tanam tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Varietas Inpari 10 tanam II berbeda nyata dengan tanam I dan tanam III, tanam II memiliki anakan yang paling sedikit. Varietas Inpari 13 pada tanam I dan tanam II berbeda nyata dengan tanam III, dimana tanam III memiliki jumlah anakan yang paling sedikit Tabel 4. Secara umum perbedaan waktu tanam tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah anakan. Tabel 4 Perbandingan jumlah anakan padi antar waktu tanam Waktu Tanam Jumlah Anakan Ciherang Inpari 10 Inpari 13 Tanam I 16a 19a 17a Tanam II 17a 16b 17a Tanam III 17a 18a 15b Keterangan : - Angka pada masing – masing kolom yang ditandai huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5. - Data diambil dari pengamatan minggu terakhir sebelum panen. Tabel 5 Perbandingan jumlah anakan padi antar varietas Varietas Jumlah Anakan Tanam I Tanam II Tanam III Ciherang 16a 17a 17ab Inpari 10 19a 16a 18a Inpari 13 17a 17a 15b Keterangan : - Angka pada masing – masing kolom yang ditandai huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5 - Data diambil dari pengamatan minggu terakhir sebelum panen. Sidik ragam jumlah anakan antar varietas padi menunjukkan pada tanam I dan tanam II tidak terdapat perbedaan yang nyata antara ketiga varietas. Pada tanam III varietas Ciherang tidak berbeda nyata dengan Inpari 10 dan Inpari 13, sedangkan antara varietas Inpari 10 dengan Inpari 13 saling beda nyata. Varietas yang memiliki rata-rata jumlah anakan terbanyak adalah Inpari 10 Tabel 5. Secara umum ketiga varietas padi memiliki jumlah anakan yang hampir sama.

4.4 Jumlah Anakan Produktif

Jumlah anakan produktif merupakan jumlah anakan padi yang menghasilkan malai. Pada tanam I varietas Inpari 13 hanya menghasilkan 11 anakan produktif dari total 17 anakan Tabel 6, hal ini karena Inpari 13 merupakan varietas yang terkena serangan hama tikus paling parah. Pada tanam III jumlah anakan produktif yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan tanam I dan tanam II, faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah pada tanam III tanaman mengalami kekeringan sehingga perkembangan jumlah anakan produktif lebih sedikit. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah anakan produktif pada tanam III adalah hama tikus dan penggerek batang yang menyerang tanam III. Tabel 6 Perbandingan jumlah anakan produktif padi antar waktu tanam Waktu Tanam Jumlah Anakan Produktif Ciherang Inpari 10 Inpari 13 Tanam I 15a 16a 11b Tanam II 17a 16a 16a Tanam III 11a 13a 13ab Keterangan : - Angka pada masing – masing kolom yang ditandai huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5. - Data diambil dari pengamatan minggu terakhir sebelum panen. Tabel 7 Perbandingan jumlah anakan produktif padi antar varietas Varietas Jumlah Anakan Produktif Tanam I Tanam II Tanam III Ciherang 15a 17a 11a Inpari 10 16a 16a 13a Inpari 13 11a 16a 13a Keterangan : - Angka pada masing – masing kolom yang ditandai huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5 - Data diambil dari pengamatan minggu terakhir sebelum panen. Berdasarkan tabel sidik ragam Tabel 7 dapat dilihat disemua waktu tanam tidak terdapat perbedaan yang nyata antara semua varietas dalam jumlah anakan produktif. Pada kondisi normal waktu tanam II jumlah anakan produktif Ciherang adalah 17 batang, sedangkan Inpari 10 dan Inpari 13 sebanyak 16 batang. Suprihatno et al. 2010 menyebutkan jumlah anakan produktif untuk varietas Ciherang 14 – 17 batang, Inpari 10 berkisar 17 – 25 batang, dan Inpari 13 sebanyak 17 batang.

4.5 Perkembangan Tanaman