7. Merek yang belum dikenal masyarakat
Bank Agris baru diluncurkan pada awal tahun 2009 memerlukan waktu yang panjang untuk memperkenalkan merek tersebut ke
masyarakat. Promosi yang kurang mempengaruhi kurang dikenalnya merk tersebut oleh masyarakat.
4.3. Analisis Lingkungan Eksternal PT Bank Agris
Lingkungan eksternal meliputi variabel peluang dan ancaman di luar kontrol manajemen perusahaan. Analisis lingkungan eksternal yang dianalisis
meliputi lingkungan makro dan lingkungan industri.
4.3.1 Lingkungan Makro
1. Lingkungan Ekonomis
Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada tingkat yang stabil berkisar 6 dan tingkat inflasi pun demikian. Tingkat SBI yang
menurun menjadi 7 tetapi tetap stabil. Tingkat suku bunga yang menarik memberikan keuntungan pada produk tabungan. Suku
bunga simpanan untuk deposito dan tabungan tidak terlalu jauh perbedaannya sehingga masyarakat lebih condong pada produk
tabungan. Di mana produk tabungan dapat ditarik kapan saja sesuai dengan keinginan nasabah, lain halnya dengan deposito yang
memiliki jangka waktu. 2.
Lingkungan Teknologi Perkembangan teknologi sudah semakin maju. Nasabah tidak perlu
datang ke Bank untuk melakukan transaksi, cukup dengan fasilitas internet transaksi sudah dapat dilakukan. Saat ini bank-bank umum
lainnya telah mengembangkan e-channel pada produk tabungannya. Hal ini dapat mempermudah transaksi dan memberikan
kenyamanan. Beberapa bank pun telah melakukan jaringan ATM bersama sehingga dalam satu ATM dapat digunakan oleh nasabah
dengan bermacam-macam bank. 3.
Lingkungan Politik Di Indonesia terdapat Lembaga Penjamin Simpanan LPS, lembaga
ini menjamin simpanan nasabah hingga 2 miliar. Untuk
mengantisipasi adanya tindakan melawan hukum seperti money laundry
maka pemerintah membuat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, dimana bank yang memiliki
transaksi tunai diatas 500 juta harus membuat laporan transaksi keuangan tunai.
4. Lingkungan Kultural
Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan yang tinggi akan perbankan. Dengan banyaknya bank yang menawarkan produk
tabungannya beserta fasilitas yang ada maka nasabah akan lebih pintar untuk memilih produk tabungan. Selain itu, masyarakat pun
telah banyak merasakan manfaat menyimpan uangnya ke bank karena lebih aman dbandingkan di dalam rumah.
5. Lingkungan Demografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tanah yang subur untuk usaha agribisnis. Masih banyak potensi yang belum
digali oleh masyarakat untuk mengelola tanah air Indonesia. Oleh karena itu, Bank Agris ingin berkontribusi besar pada pembangunan
ekonomi pedesaan dan kemakmuran di wilayah layanan bank. Penduduk Indonesia yang pada tahun ini mencapai 230 juta
merupakan pasar yang potensial bagi Bank Agris.
4.3.2 Lingkungan Industri
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Asia menjadi kiblat pertumbuhan ekonomi dunia. Selain Cina dan India, kawasan Asia Tenggara telah menjadi pendorong
perekonomian Asia. Sekarang kesepakatan perdagangan bebas ASEAN dan Cina ACFTA tak hanya akan mendorong
pertumbuhan ekonomi, tapi juga meningkatkan suhu kompetisi bisnis, termasuk industri jasa keuangan dan perbankan. Banyak
bank-bank asing yang merambah pasar perbankan di Indonesia seperti Hana Bank yang berasal dari Korea Selatan, Bank Windu
Kentjana International dan Bank Victoria International Indonesia.
Bank-bank negara asing tersebut merambah pasar Indonesia sehingga akan menambah pesaing bagi Bank Agris.
2. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Selama ini pesaing tertinggi dalam memperebutkan pasar tabungan masih dikuasai oleh bank-bank besar. Bank yang masih satu kelas
dengan Bank Agris telah memiliki fasilitas yang mendukung produk tabungan seperti jumlah jaringan ATM dan layanan e-channel.
Bank yang telah mengembangkan fasilitas tersebut adalah Bank Saudara, Bank Sinarmas, Bank Mayora dan lain-lain.
3. Ancaman dari Produk Pengganti
Produk tabungan lebih memiliki motif untuk transaksi dan berjaga- jaga, maka tabungan tidak terlalu mendapatkan ancaman persaingan
dari pasar keuangan lainnya seperti asuransi, reksadana, obligasi maupun saham. Persaingan yang lebih ketat adalah persaingan
memperebutkan pasar tabungan diantara bank-bank. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan inovasi agar produk tabungannya
dapat menarik banyak calon nasabah. 4.
Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Buyers Teknologi yang semakin maju dan mudahnya akses mendapatkan
informasi membuat pengetahuan nasabah bertambah. Nasabah akan membandingkan produk tabungan satu dengan bank lainnya.
Produk tabungan yang memiliki banyak keunggulan yang lebih diminati oleh nasabah. Hal tersebut membuat manajemen bank
harus meningkatkan kualitas dan pengembangan produk guna dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin lama semakin
kompleks. Meningkatnya kebutuhan nasabah ini sejalan dengan meningkatnya pengetahuan nasabah akan produk bank, peningkatan
kesejahteraan di bidang ekonomi, pola pikir masyarakat yang telah maju dan keinginan hidup praktis.
5. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Supplier
Kekuatan tawar-menawar pemasok belum dirasakan oleh Bank Agris. Hal ini dikarenakan produk Tabungan Agris belum memiliki
fasilitas seperti ATM yang memerlukan vendor penyedia mesin ATM. Untuk penyedia kertas seperti buku tabungan dan slip
transaksi masih menggunakan stok barang lama, sehingga belum ada permintaan dan perubahan harga sampai saat ini.
6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Pemegang saham mayoritas Bank Agris adalah PT Dian Intan Perkasa yang masuk dalam Charoen Pokphand Group. Perusahaan
ini sangat mempengaruhi keberlangsungan Bank Agris, dengan aset perusahaan yang besar membuat bank dapat mengembangkan
usahanya dan bersaing dengan bank lain. Bank Agris yang berfokus pada sektor agribisnis menginginkan usahanya masuk kepedesaan
dengan membuka cabang baru dan bekerjasama dengan pemerintah daerah membantu masyarakat petani guna mensejahterakan
perekonomian mereka. Birokrasi yang rumit oleh pemerintah setempat menghambat tercapainya cita-cita tersebut.
4.3.3 Identifikasi Peluang dan Ancaman
Berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan terhadap lingkungan eksternal Tabungan Agris, maka dapat
diidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan Tabungan Agris dalam menjalankan
usahanya. Peluang yang dimiliki oleh Tabungan Agris yaitu : 1.
Pasar yang besar. Indonesia memiliki lebih 230 juta penduduk yang secara otomatis
akan menciptakan pasar yang besar bagi Bank Agris. Oleh karena itu, peluang untuk mendapatkan nasabah semakin besar.
2. Perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat akan membantu meningkatkan penjualan. Adanya internet banking akan
merangsang minat masyarakat akan tabungan. Oleh karena itu, Bank Agris harus mengikuti perkembangan teknologi agar bisa
bersaing dengan bank lainnya dan tidak dianggap sebagai bank tradisional.
3. Perubahan gaya hidup masyarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang menginginkan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi akan memacu Bank
untuk melakukan inovasi. Tabungan tidak hanya sebagai simpanan tetapi bisa sebagai alat pembayaran. Bank yang tidak mengikuti
perkembangan gaya hidup masyarakat tentunya akan ditinggalkan oleh nasabahnya.
4. Kebutuhan masyarakat akan tabungan.
Masyarakat sekarang telah memiliki kesadaran akan perlunya tabungan. Oleh karena itu, Bank harus mengambil peluang dengan
meluncurkan produk-produk simpanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Pertumbuhan ekonomi inflasi berada pada tingkat yang stabil.
Dengan pertumbuhan inflasi yang masih stabil dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat mengakibatkan aktivitas perbankan
semakin ramai. Selain terdapat peluang yang besar Bank Agris juga menghadapi
ancaman dari luar perusahaan yang dapat menghambat perkembangan produk Tabungan Agris. Ancaman yang di hadapi Tabungan Agris
adalah : 1.
Ancaman pendatang baru. 2.
Ancaman produk substitusi. 3.
Potensi nasabah untuk memilih produk switching akibat semakin bertambahnya pengetahuan nasabah.
4. Intervensi pemerintah melalui peraturan-peraturan. Salah satu
peraturan adalah Peraturan Bank Indonesia PBI 0715PBI2005 tentang kewajiban bank umum memenuhi modal inti minimum
sebesar 100 miliar pada akhir tahun 2010. 5.
Bank-Bank pesaing telah mengembangkan internet banking.
4.4. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran