tahap kedua adalah tahap penyesuaian Matching Stage IE Matrix dan TOWS Matrix
. Terakhir tahap ketiga tahap keputusan Decision Stage menggunakan Quantitative Strategies Planning Matrix QSPM.
1. Tahap masukan Matriks IFE dan EFE
Matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan-kelemahan Bank Agris. Sedangkan
Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman Bank Agris.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk Matriks IFE dan EFE yaitu :
a. Menyusun daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak
penting critical success factors untuk aspek eksternal peluang dan ancaman dan internal kekuatan dan kelemahan Tabungan Agris,
kemudian menempatkannya pada kolom pertama. b.
Menentukan bobot dari setiap faktor-faktor tersebut. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan faktor-faktor strategis
internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen perusahaan, dengan menggunakan metode Pairwise Comparison. Untuk
menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1,2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian bobot adalah sebagai berikut :
1: Jika faktor horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2: Jika faktor horizontal sama penting dengan faktor vertikal.
3: Jika faktor horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategi InternalEksternal Perusahaan
Sumber: Kinnear dan Taylor dalam Prameswari 2005
Faktor Strategi EksternalInternal
A B C D ... n Total Bobot
A ∑XA ∑XA∑
X
tot
B ∑XB ∑XB∑
X
tot
C ∑XC ∑XC∑
X
tot
D ∑XD ∑XD∑
X
tot
... ...
... n
∑Xn ∑Xn∑
X
tot
Total ∑Xtot 1,00
Pembobotan ini kemudian ditempatkan pada kolom kedua Matriks EFE dan IFE lihat Tabel 3 dan Tabel 4.
c. Pada kolom 3 diberi rating 1-4 untuk masing-masing faktor sukses
kritikal tersebut. Dalam matriks EFE rating ini menunjukkan bagaimana efektivitas organisasi menggunakan strategi dalam
merespon faktor-faktor tersebut, jika 4 = responnya sangat tinggi, 3 = tinggi, 2 = rendah, 1 = sangat rendah. Sedangkan untuk matriks
IFE, 1 = kelemahan utama, 2 = kelemahan minor, 3 = kekuatan minor, 4 = kekuatan utama.
d. Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing pembobotan.
e. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai dengan 4, dengan
rata-rata 2,5. Pada matriks IFE, jika total skor jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah,
sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi internal kuat. Contoh dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Matriks IFE Faktor-faktor
Strategi Internal Bobot
a Rating
b Nilai yang dibobot
Kekuatan
1. 2.
Kelemahan 1.
2.
Total 1,00
Sumber : David, 2004. Berapa pun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan
dalam Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
merespon peluang dan ancaman yang dihadapinya dengan baik. Sedangkan yang terendah 1,0 berarti perusahaan tidak mampu
memanfaatkan peluang dan tidak mampu menghindari ancaman yang datang. Contoh dari Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks EFE
Sumber : David, 2004
2. Tahap Penyesuaian