ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI TINJAUAN PUSTAKA

11 penjualan. Titik impas produksi dapat ditentukan setelah diadakan pengklasifikasian biaya tetap dan biaya variable. Untuk menghitung titik impas produksi dapat menggunakan persamaan 2.4. 2.4 Dimana : TIP = Titik Impas Produksi unittahun BT = Biaya Tetap RPtahun HJ = Harga Jual Rpunit BTT = Biaya tidak Tetap Rpunit

E. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Dalam mengevaluasi suatu proyek dibutuhkan analisis kelayakan finansial. Analisis kelayakan finansial tersebut dilakukan dengan menggunakan Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Benefit Cost Ratio BC dan Payback Period. a. Net Present Value Net Present Value NPV adalah perbedaan nilai sekarang present value dari manfaat dan biaya. Dengan demikian NPV menunjukkan besarnya keuntungan atau kerugian yang didapatkan oleh perusahaan atas investasi yang dilakukan. NPV dapat dirumuskan dalam persamaan 2.5. 2.5 Dimana NPV = Net Present Value Rp n = Umur Produksi tahun t = Tahun ke-t B = Manfaat Rptahun C = Biaya Rptahun i = Tingkat suku bunga tahun Jika : NPV 0 proyek menguntungkan NPV = 0 proyek tidak menguntungkan dan tidak merugikan NPV 0 proyek merugikan b. Internal Rate of Return IRR Internal Rate of Return IRR atau tingkat pengembalian internal, yaitu tingkat rata – rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam persen. Menurut Gray et al. 1993, untuk menghitung IRR dapat menggunakan persamaan 2.6. 12 2.6 Dimana IRR = Internal Rate of Return i 1 = Tingkat bunga pada saat NPV yang didapat positif i 2 = Tingkat bunga pada saat NPV yang didapat negatif IRR adalah tingkat bunga pada saat NPV = 0 Jadi, bila IRR ≥ discount rate proyek menguntungkan sehingga proyek layak untuk dikembangkan. Dan bila IRR discount rate proyek merugikan sehingga proyek tidak layak untuk dikembangkan . c. Net Benefit Cost Ratio BC Net BC yaitu perbandingan antara present value total dari benefit bersih terhadap present value total dari biaya bersih. Net BC dapat dihitung menggunakan persamaan 2.7. 2.7 Dimana n = Umur Produksi tahun t = Tahun ke-t B = Manfaat Rptahun C = Biaya Rptahun i = Tingkat suku bunga tahun Jika nilai perhitungan Net BC lebih besar atau sama dengan satu, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya, jika nilai Net BC lebih kecil dari satu, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan. d. Payback period Metode ini mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali Nurmalina et al. 2009. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu bulan, tahun, dan sebagainya. Bisnis yang payback period-nya singkat atau cepat pengembaliannya termasuk kemungkinan besar akan dipilih. Secara matematis dapat dirumuskan dalam persamaan 2.8. 2.8 Dimana : PP = Payback Period tahun I = besarnya biaya investasi yang diperlukan Rptahun Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya Rptahun 13 e. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah – ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Tujuan analisis ini adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis sensitive terhadap perubahan yang terjadi. Analisis sensitivitas merupakan salah satu perlakuan terhadap ketidakpastian Gittinger 1986. Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah besarnya variabel – variabel yang penting, masing – masing dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi. Kemudian dinilai seberapa besar sensitivitas perubahan variabel – variabel tersebut berdampak pada hasil kelayakan NPV, IRR, BC. Analisis sensitivitas membantu menemukan unsur yang sangat menentukan hasil proyek the critical elements. Analisis sensitivitas ini dapat juga membantu pengelola proyek pimpinan proyek dengan menunjukkan bagian – bagian peka yang memerlukan pengawasan yang lebih ketat untuk menjamin hasil yang diharapkan akan menguntungkan perekonomian Kadariah 2001.

F. ANALISIS ASPEK TEKNIS