KOMODITAS MANGGIS TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. KOMODITAS MANGGIS

Tanaman manggis tergolong tanaman tahunan, umurnya dapat mencapai puluhan tahun dan pohonnya dapat tumbuh besar. Tanaman manggis memiliki beberapa nama, misalnya Manggosteen Inggris, mangoustainer Perancis, manggistan Belanda, dan mangastane Jerman. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama local seperti manggu Jawa Barat, dan Manggih Minangkabau Juanda dan Cahyono, 2000. Tanaman manggis merupakan tanaman asli daerah tropis dari Asia Tenggara. Tanaman manggis semula tumbuh secara liar di kawasan kepulauan Sunda Besar dan Semenanjung Malaya sehingga para ahli botani memastikan bahwa daerah asal tanaman manggis adalah Kepulauan Sunda Besar dan Semenanjung Malaya. Namun, beberapa ahli botani lain berpendapat bahwa tanaman manggis berasal dari Indonesia. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya tanaman manggis yang tumbuh secara liar di hutan – hutan belantara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Pertumbuhan tanaman manggis secara liar dan alamiah ini juga ditemukan di beberapa kawasan lain di Asia Tenggara, misalnya di Kamboja, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Kepulauan Maluku Juanda dan Cahyono, 2000. Tanaman manggis dari kawasan Asia Tenggara ini menyebar luas ke seluruh penjuru dunia hingga ke daerah yang beriklim subtropis. Tanaman manggis menyebar ke berbagai Negara, misalnya Srilangka, Filipina, India Selatan, Birma, Indonesia, Malaysia, Karabia, Hawai, Australia Utara, Amerika Tengah, dan Florida Juanda dan Cahyono, 2000. Suhu udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak cocok untuk tanaman manggis karena dapat menyebabkan terganggunya proses metabolisme tanaman sehingga pertumbuhan tanaman mengalami hambatan. Tanaman manggis dapat tumbuh baik dan berproduksi tinggi jika lokasi pembudidayaan memiliki suhu udara di bawah 25 o C – 32 o C dengan kelembaban sekitar 80 dan Intensitas cahaya antara 40 - 70 . Lokasi yang memiliki suhu udara di bawah 25 o C tidak cocok untuk usaha budi daya manggis. Tanaman manggis yang dibudidayakan di daerah yang memiliki suhu udara di bawah 25 o C memiliki tingkat produktivitas yang rendah dan kualitas buah yang dihasilkan pun rendah pula. Tanaman manggis termasuk tanaman tropis sehingga iklim yang cocok untuk tanaman manggis adalah iklim yang hangat dan kering dengan curah hujan tidak tinggi. Jika tanaman manggis yang ditanam di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, pembungaan berkurang karena hujan lebat yang terus menerus dapat menyebabkan gugurnya bunga sehingga produksi buahnya rendah. Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah yang subur, gembur, dan mengandung bahan organic dengan derajat keasaman pH tanah ideal berkisar antara 5 – 7. Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang, serta air tanah berada pada kedalaman 0.5 – 2 m. Menurut Juanda dan Cahyono 2000 tanaman manggis dalam tatanama tumbuhan atau sistematika taksonomi diklasifikasikan sebagai berikut : 5 Kingdom : Plantae Divisi : Spermathophyta Tumbuhan berbiji Sub Divisi : Angiospermae Berbiji tertutup Kelas : Dicotyledonae Biji berkeping dua Ordo : Theales Famili : GuttiferaeClusiaceae Genus : Garcinia Spesies : Garcinia mangostana L. Dari genus Garcinia, tanaman manggis meliputi 400 species, tetapi hanya 40 spesies di antaranya yang buahnya dapat dikonsumsi. Dari genus Garcinia, spesies Garcinia mangostana L. merupakan yang terbaik dan banyak dibudidayakan di dunia. Spesies Garcinia mangostana L. memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah manggis merupakan produk utama dari tanaman manggis. Buah manggis berbentuk bulat dan bercupat. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan kulit buah yang telah matang tua berwarna ungu kemerah – merahan atau merah muda. Cupat yang terdapat pada bagian ujung buah berbentuk seperti bintang Juanda dan Cahyono, 2000. Daging buah manggis bersegmen – segmen yang jumlahnya berkisar antara 5 – 8 segmen. Daging buah manggis berwarna putih dan bertekstur halus. Setiap segmen daging buah mengandung biji yang berukuran besar. Buah manggis memiliki kulit buah tebal, yakni sekitar 0.5 cm atau lebih. Di dalam kulit buah terdapat zat pektin, tannin katechin, rosin, zat warna, dan getah berwarna kuning. Zat – zat yang terkandung di dalam kulit buah dapat digunakan untuk membuat zat anti karat dan penyamak kulit Juanda dan Cahyono, 2000. Biji manggis berbentuk bulat agak pipih dan berwarna cokelat muda. Biji buah manggis berkeping dua yang dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman pembiakan. Biji manggis bersifat polinuselus, yakni dapat tumbuh lebih dari satu semai sampai 3 anak semai. Biji manggis tersebut terbungkus atau berlapiskan arillode berwarna putih Juanda dan Cahyono, 2000. Secara tradisional buah manggis merupakan obat sariawan, wasir, dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil, sedangkan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung zat kimia yang jika dioleskan di tangkai mayang kelapa manggar dapat merangsang cairan nira lebih banyak. Batang pohon manggis biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kayu bakar, dan kerajinan Redaksi AgroMedia, 2009. Buah manggis mengandung gizi yang cukup lengkap, yakni mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Oleh karena itu, buah manggis sangat baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Secara lengkap kandungan gizi buah manggis dapat dilihat pada Tabel 2. Mutu buah – buahan yang akan dipanen sangat dipengaruhi oleh tingkat ketuaan panen. Selain itu, daya simpan dan kandungan kimia atau zat gizi ikut berpengaruh. Mutu yang baik akan diperoleh apabila pemanenan dilakukan pada tingkat ketuaan yang tepat. Buah yang panen terlalu muda walaupun daya simpannya lama, tetapi rasanya kurang enak sedangkan buah yang dipanen terlalu tua walaupun rasanya enak tetapi daya simpannya rendah. Buah manggis dipanen setelah berumur 104 – 110 hari setelah berbunga Redaksi AgroMedia, 2009. Umur panen dan ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat pada Tabel 3. 6 Tabel 2. Zat – zat yang terkandung dalam buah manggis dan nilai gizinya setiap 100 g bahan yang dapat dimakan No Jenis Zat Jumlah Kandungan Gizi 1. Kalori 63 kal 2. Protein 0.6 g 3. Lemak 0.6 g 4. Karbohidrat 15.6 g 5. Kalsium 8 mg 6. Fosfor 12 mg 7. Zat Besi 0.8 mg 8. Vitamin B1 0.03 mg 9. Vitamin C 2 mg 10. Air 83 g Sumber : Direktorat Gizi, Depkes, 1981 Tabel 3. Sifat Fisik Beberapa Tingkat Ketuaan Buah Manggis Umur panen Ciri Fisik Manggis Warna kulit Berat g Diameter mm 104 hari Hijau bintik ungu 105.0 ± 27.4 58.7 ± 4.2 106 hari Ungu merah 10 – 25 102,3 ± 22.0 58.3 ± 5.2 108 hari Ungu merah 25 – 50 106,6 ± 25.7 58.9 ± 4.7 110 hari Ungu merah 50 – 75 107,1 ± 24.9 59.6 ± 4.9 114 hari Ungu merah 100 104.0 ± 20.6 60.5 ± 5.3 Sumber : Satuhu, dkk 1993

B. PROSPEK KOMODITAS MANGGIS