Somasi dalam Kontrak Karya

1986, sistem ketatanegaraan kita bersifat sentralistik yang artinya segala sesuatu hal ditentukan oleh pusat. Namun, sejak tahun 1999, yaitu dengan diundangkannya Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka telah terjadi suatu perubahan sistem pemerintahan, dari sentralistik menjadi desentralistik. Pada era otonomi daerah ini, dalam penentuan kontrak karya harus meminta persetujuan dan pendapatan dari daerah. Hal ini dimaksudkan supaya implementasi substansi kontrak karya tidak menimbulkan persoalan, baik dengan pemerintah daerah maupun masyarakat setempat. 117

F. Somasi dalam Kontrak Karya

Pada prinsipnya, para pihak harus melaksanakan substansi kontrak karya, sebagaimana yang diatur dalam kontrak karya. Persoalannya kini adalah bagaimana jika salah satu pihak, khususnya PT NNT tidak melaksanakan substansi kontrak. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah memberikan teguran atau somasi kepada PT NNT. 118 Istilah somasi atau pernyataan lalai merupakan terjemahan dari kata ingebrekestelling. Somasi diatur dalam Pasal 1238 KUHPerdata dan Pasal 1243 KUHPerdata. 119 Ada tiga cara terjadinya somasi yaitu: 120 1. debitur melaksanakan prestasi yang keliru; 117 H. Salim HS., Perkembangan Hukum.., Op.cit., hal. 80. 118 H. Salim HS., Hukum Pertambangan.., Op.cit., hal. 193. 119 www.linkpdf.com , Ketentuan-ketentuan Umum dalam Hukum Kontrak, diakses tanggal 6 Maret 2011. 120 Ibid. Universitas Sumatera Utara 2. debitur tidak memenuhi prestasi pada hari yang telah dijanjikan. Tidak memenuhi prestasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keterlambatan melaksanakan prestasi dan sama sekali tidak melaksanakan prestasi; 3. prestasi yang dilaksanakan oleh debitur tidak lagi bagi kreditur setelah lewat waktu yang diperjanjikan. Somasi merupakan salah satu instrumen dalam hukum supaya para pihak melaksanakan prestasi sebagaimana mestinya. Somasi diatur dalam Pasal 20 Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dengan PT NNT. Pasal ini mengatur prosedur dan jangka waktu somasi. 121 Latar belakang timbulnya somasi ini adalah karena perusahaan PT NNT, yang ternyata lalai dalam melaksanakan ketentuan dalam Kontrak Karya, seperti tidak melakukan program pengembangan masyarakat, tidak melaksanakan hak dan kewajiban, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Kontrak karya, dan lain-lain. 122 Prosedur somasi yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia kepada PT NNT, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 20 Kontrak Karya, adalah sebagai berikut: 1. pemerintah menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada perusahaan PT NNT tentang adanya kelalaian yang telah dilakukan perusahaan; 2. perusahaan dalam jangka waktu 180 seratus delapan puluh hari setelah menerima teguran tersebut memperbaiki kelalaiannya; 121 H. Salim HS., Hukum Pertambangan.., Loc.cit. 122 Ibid. Universitas Sumatera Utara 3. dalam hal perusahaan telah memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, perjanjian ini tetap berlaku penuh dan tidak mengurangi hak pemerintah untuk melakukan teguran terhadap sesuatu kelalaian di kemudian hari; 4. dalam hal perusahaan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dalam pemberitahuan, pemerintah berhak untuk mengakhiri persetujuan ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 22 dan tergantung pada masalahnya. 123 Dalam perusahaan lalai dalam melakukan suatu pembayaran uang kepada pemerintah yang telah diwajibkan terhadap suatu perusahaan sesuai dengan Pasal 12 dan Pasal 13 Kontrak Karya, jangka waktu diatur sebagai berikut: 124 1. Setelah perusahaan menerima pemberitahuan dari pemerintah, dalam 30 tiga puluh hari hari perusahaan harus memperbaiki kelalaiannya. 2. Perusahaan harus membayar denda keterlambatan. Pembayaran denda keterlambatan ini merupakan beban bunga atas jumlah uang yang lalai dibayar, terhitung dari tanggal seharusnya pembayaran dilakukan, dengan tingakat bunga pokok yang berlaku di New York pada tanggal kelalaian terjadi. 3. Perusahaan harus membayar denda tambahan sebesar 4 empat persen. 123 Ibid., hal. 193-194. 124 Ibid., hal. 194. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK KARYA DI BIDANG PERTAMBANGAN UMUM

A. Bentuk Penyelesaian Sengketa