ketrampilan didalam mewujudkan tujuan organisasi. Tercapainya tujuan organisasi sangat dipengaruhi tujuan individu, dengan demikian dituntut
adanya kegiatan guna peningkatan kemampuan dan ketrampilan. Tujuan kegiatan adalah dalam rangka pendayagunaan aparatur negara secara
optimal agar tujuan organisasi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas dapat
dirumuskan yang dimaksud dengan kemampuan pegawai dalam penelitian di sini adalah semua potensi atau keadaan yang ada dalam diri seseorang
baik potensi intelektual maupun potensi fisik yang merupakan perwujudan dari pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman, untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan secara berhasil guna sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Motivasi Kerja
Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang didorong oleh suatu kekuatan yang disebut motivasi. Motivasi merupakan proses atau faktor
yang mendorong untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu. Proses motivasi mencakup tiga hal :
1 Pengenalan dan penilaian kebutuhan yang belum terpuaskan
2 Penentuan tujuan yang akan menentukan kepuasan
3 Penentuan tindakan yang dipuaskan untuk memuaskan kebutuhan
Motivasi dapat dikatakan sebagai semangat yang menimbulkan motif. Motivasi timbul setelah ada rangsangan yang datang dari luar diri
sipelaku. Batasan ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Heidjrahman dan
Suad Husnan 1999 : 197 bahwa motivasi merupakan proses untuk mencoba untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang
kita inginkan. Dalam pengertian yang lebih longgar, motivasi mengacu pada sebab-sebab yang muncul sebuah perilaku, seperti faktor-faktor yang
mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dari sini lalu muncul perluasan makna tentang motivasi, dimana motivasi
lalu diartikan sebagai kehendak untuk mencapai status kekuasaan dan pengakuan yang lebih tinggi. Pengertian motivasi menurut Stepen Robbins
adalah sebagai berikut : Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya
yang tinggi kearah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Stephen Robbin,
1996 : 198.
Gibson, Ivancevish dan Donnelly memberikan definisi yang
berbeda yaitu : Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-
kekuatan yang ada dalam diri sendiri karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku Gibsons, Ivancevish dan Donnelly, 1996 : 94
Sedang motivasi menurut Sukanto Reksohardiprojo dan T. Hani Handoko adalah sebagai berikut :
Motivasi adalah keadaan dalam diri seorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai suatu tujuan Sukanto Reksohadiprojo dan T. Hani Handoko, 1991: 256
Dengan menyimak pendapat para ahli diatas maka dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan kegiatan guna mencapai suatu tujuan tertentu.
a. Proses Motivasi
Dengan diagram proses motivasi dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Gambar II.1 Proses Motivasi
Rangsangan persepsi
Umpan balik - kepribadian
- sikap - pengalaman masa lampau
- harapan masa datang Faktor-faktor
intrinsik Alternatif tindakan
Pemilihan tindakan Respon
A1 A2
A3 A4
Sumber : W. Jack Duncan, Organizational Behavior, Houghton Mifflin Coy, Boston, 1981.
Jadi, motivasi diawali dengan keinginan untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Keinginan tersebut melalui proses persepsi
diterima oleh seseorang. Proses persepsi ini ditentukan oleh kepribadian, sikap, pengalaman dan harapan seseorang. Selanjutnya
apa yang diterima tersebut diberi arti oleh yang bersangkutan menurut
minat dan keinginan. Minat mendorong yang bersangkutan untuk melakukan beberapa alternatif tindakan dan pemilihan tindakan.
Kemudian melakukan evaluasi dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan tindakannya sendiri.
Secara konkrit motivasi dapat diberi batasan sebagai “proses pemberian motif penggerak bekerja pada para bawahan sedemikian
rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi yang efisien”. Memberikan motivasi adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang-orang lain untuk bekerja lebih
baik. Gibson 2002, mengemukakan bahwa: “Motivasi kerja adalah
dorongan yang timbul ada atau dalam diri seseorang yang menggerakakan dan mengarahkan perilaku. Jadi motivasi merupakan
suatu sikap seseorang terhadap tugas-tugasnya yang mengarah pada kepuasan kerja”.
Karena motivasi merupakan unsur penggerak bagi individu- individu untuk melakukan pekerjaannya, maka motivasi perlu
diketahui oleh setiap pimpinan maupun anggota lainnya dalam organisasi, menurut Heidjrachman dan Suad Husnan 1997: 197
pengetahuan mengenai motivasi perlu diketahui oleh setiap pimpinan, setiap orang yang bekerja dengan bantuan orang lain.
b. Teori Motivasi
1 Teori Kepuasan
Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung dan
menghentikan perilaku. Gibson, 1996 : 95 Hierarki Kebutuhan Maslow
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan dorongan-dorongan pemenuhan kebutuhan yang menimbulkan motivasi seseorang
diantaranya yang paling terkemuka adalah pendapat apa yang mendasarkan konsep Hierarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama
kebutuhan manusia dapat disusun dalam hierarki. Kebutuhan terendah sampai tinggi, dapat ditunjukkan pada gambar. Kedua suatu yang
telah terpuaskan berhenti menjadi utama dari perilaku menurut Maslow, manusia akan mendorong untuk memenuhi kebutuhan yang
paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikat suatu hierarki.
Inti teori Maslow adalah bahwa kebutuhan manusia terususun dalam suatu hierarki tingkat kebutuhan yang paling rendah ialah
kebutuhan fisiologis dan tingkat yang tertinggi ialah kebutuhan akan perwujudan diri self-actualization needs. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut didefinisikan sebagai berikut :
• Fisiologis : Kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal dan
bebas dari rasa sakit. •
Keselamatan dan keamanan safety and security : Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman, yakni aman dari ancaman kejadian atau
lingkungan. •
Rasa memiliki belongingness : Kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi dan cinta.
• Harga diri esteems : Kebutuhan akan penghargaan diri dan
penghargaan dari orang lain. •
Perwujudan diri self actualization : Kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan memaksimumkan kemampuan, keahlian dan
potensi. Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berusaha
memenuhi kebutuhan yang lebih pokok Fisiologis sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
perwujudan diri. 2
Teori ERG Alderfer Alderfer setuju dengan pendapat Maslow bahwa setiap orang
mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hierarki, akan tetapi hierarki kebutuhannya hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu :
• Eksistensi yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor
seperti makanan, air, udara, upah dan kondisi kerja
• Keterkaitan yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial
dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat •
Pertumbuhan yaitu kebutuhan dimana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi sumbangan yang kreatif dan
produktif. 3
Teori Dua Faktor dari Herzberg Herzberg mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua
faktor tentang motivasi. Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak puas dan faktor yang membuat merasa
puas dissatisfiers-satisfiers atau faktor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori
tersebut Gibson, 1996 : 107 4
Teori Kebutuhan Mc. Clelland Mc. Clelland mengajukan teori motivasi yang berkaitan erat
dengan konsep belajar. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan. Tiga dari kebutuhan yang dipelajari ini
adalah kebutuhan berprestasi need for achievement, kebutuhan berafiliasi need for affiliation, dan kebutuhan berkuasa need for
power. M Clelland mengemukakan bahwa jika kebutuhan seseorang sangat kuat, dampaknya ialah motivasi orang tersebut untuk
menggunakan perilaku yang mengarah ke pemuasan kebutuhannya.
5 Teori Proses
Teori ini menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung dan dihentikan Gibson, 1996:95
Empat teori penting dari teori proses : 1
Teori penguatan Dalam teori penguatan terdapat suatu pendekatan keperilakuan
yang berargumen bahwa penguatanlah yang mengkonsisikan perilaku.
Para teoris penguatan memandang perilaku disebabkan oleh lingkungan Gibson. 1996 : 130
2 Teori Harapan
Teori harapan berargumen bahwa kekuatan suatu kecenderungan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu
tergantung pada kekuatan suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari
keluaran tersebut bagi individu itu Stepen Robbins, 1996 : 215 3
Teori Keadilan Teori ini dikemukakan oleh J Stay Adam. Inti teori keadilan
ialah bahwa karyawan membandingkan usaha mereka terhadap imbalan dengan imbalan lainnya dalam situasi kerja yang sama.
Teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam
pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat imbalan dari Organisasi Gibson, 1996 : 150 – 152
4 Teori Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan : seperti halnya individu, kita menetapkan tujuan dan kemudian bekerja untuk menyelesaikan tujuan
tersebut Orientasi terhadap tujuan menentukan perilaku. Dalam akhir dasa warsa 1960 –an Edwin Locke mengemukakan
bahwa maksud-maksud untuk bekerja kearah suatu tujuan merupakan suatu sumber utama dari motivasi kerja. Artinya, tujuan-tujuan
memberitahu seorang karyawan apa yang perlu dikerjakan dan berapa banyak usaha yang perlu dihabiskan Gibson, 1996 ; 152
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu yang dapat mengaktifkan,
menggerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku seorang karyawan yang berupa interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan
keputusan yang ada pada diri seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa untuk mencapai prestasi kerja, maka
memerlukan motivasi sebagai dorongan kerja. Dengan adanya pemenuhan kebutuhan, prestasi, rangsangan dan harapan karyawan, maka dapat timbul
ketenangan dalam bekerja. Dengan demikian indikator-indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Aktualisasi
b. Penghargaan
c. Prestasi
d. Kenaikan pangkat
e. Kreativitas
f. Pengarahan
g. Harapan
h. Rangsangan
6. Fasilitas Kerja