1 Tidak baik
2 5,9
2 Kurang baik
5 14,7
3 Baik 3
8,8 4 Sangat
baik 24
70,6
Total 34 100,0
Sumber : Kuest No. 6 Komunikasi yang terjalin dengan baik dan efektif diharapkan akan
dapat menghasilkan pekerjaan dengan baik, singkat, benar, tepat waktu, biaya yang efektif, dan masih banyak lagi. Berdasarkan hasil penelitian
ternyata persentase terbesar yaitu 2470,6 mengatakan sangat baik, 514,7 mengatakan kurang baik, 3 8,8 mengatakan baik, dan
25,9 mengatakan tidak baik. Untuk jelasnya, kesimpulan secara keseluruhan komunikasi yang digunakan ditempat kerja dapat dilihat
pada hasil rata-rata sebesar 2,97 yang artinya masuk kategori baik, hal ini dapat dilihat dari antar pegawai dan antara pegawai dengan
pimpinan di dalam berkomunikasi tidak terdapat hambatan.
4. Inisiatif
1. Kemampuan merumuskan dan memecahkan masalah
Kemampuan pegawai dalam merumuskan dan menemukan masalah menunjukkan tingkat kemampuan pegawai tersebut dalam menguasai
pekerjaannya. Semakin cepat suatu masalah dapat dirumuskan dan ditemukan, maka semakin cepat pula masalah tersebut akan tertangani.
Hasil penelitian tentang kemampuan pegawai dalam merumuskan dan memecahkan masalah yang dihadapi dapat dilihat pada tabel V.12
berikut ini:
Tabel V.12 Kemampuan Merumuskan Dan Menemukan Masalah
Yang Dihadapi Dalam Pekerjaan No. Keterangan
Frek
1 Tidak Mampu
1 2,9
2 Kurang Mampu
22 64,7
3 Mampu 10
29,4 4 Sangat
Mampu 1
2,9
Total 34 100,0
Sumber : Kuest No. 7
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada masalah yang dihadapi, apakah masalah tersebut ringan ataupun berat. Inisiatif dalam
menyelesaikan masalah merupakan nilai plus yang dimiliki pegawai. Berdasarkan hasil penelitian persentase terbesar yaitu 2264,7 kurang
mampu menemukan masalah dan kurang mampu merumuskan masalah , serta kurang mampu menyelesaikan masalah, terbukti 2264,7
kurang mampu, 1029,4 mampu, dan 12,9 sangat mampu, serta 12,9 tidak mampu. Untuk jelasnya, kesimpulan secara keseluruhan
tentang inisiatif dalam menyelesaikan masalah dapat dilihat pada hasil
rata-rata 2,32 yang artinya masuk kategori kurang mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel di atas, hal ini dapat dilihat dari
kurangnya kepedulian terhadap masalah yang ada serta kurangnya kepedulian untuk segera menyelesaikan masalah, yang seringkali
menimbulkan konflik pertanahan. 2.
Kemampuan bekerja tanpa instruksi tambahan Seorang pegawai perlu memiliki inisiatif sendiri untuk terus belajar
dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal ini sangat diperlukan apabila suatu saat seorang pimpinan tidak hadir
untuk memberikan instruksi bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan. Hasil penelitian di lapangan mengenai hal ini dapat dilihat pada
tabel V.13 di bawah ini :
Tabel V.13 Kemampuan Bekerja Tanpa Instruksi Tambahan
Untuk Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan No. Keterangan
Frek
1 Tidak Mampu
2 5,9
2 Kurang Mampu
21 61,8
3 Mampu 9
26,5 4 Sangat
Mampu 2
5,9
Total 34 100,0
Sumber : Kuest No. 8 Pekerjaan akan menjadi ringan apabila dilakukan secara bersama
atau dengan bekerjasama , hal ini dimungkinkan apabila memang pekerjaan itu dapat dikerjasamakan. Ada pekerjaan yang memang tidak
dapat dikerjasamakan, artinya pekerjaan yang merupakan tanggung jawab individu. Kemampuan memanage orang untuk bekerjasama
melaksanakan pekerjaan adalah sangat sulit. Berdasarkan hasil penelitian persentase terbesar yaitu 2161,8 responden mengatakan
kurang mampu bekejasama kecuali apabila ada instruksi tambahan untuk menyelesaikan tugas. 926,5 mengatakan mampu, 25,9
mengatakan tidak mampu dan 25,9 mengatakan sangat mampu. Apabila dilihat secara keseluruhan dapat dilihat dari angka rata-rata
yang diperoleh yaitu 2,32 yang masuk dalam kategori kurang mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel di atas, hal ini dapat dilihat
apabila ada permasalahan mengenai permohonan pelayanan pertanahan yang kasuistis, maka pegawai cenderung tidak mau membuka kembali
peraturan-peraturan yang mengatur lebih lanjut mengenai permohonan kasuistis tersebut, dan cenderung menunggu pimpinan untuk
memberikan perintah lebih lanjut.
5. KeandalanTanggung jawab