106 tersebut masyarakat melakukan aktivitas yang beragam. Waktu pagi para pelajar
mahasiswa dan pekerja banyak yang menuju ke sekolah atau tempat kerja masing- masing. Siang hari pelajar yang sudah masuk sekolah pagi, akan pulang ke rumah
dan merupakan giliran bagi pelajar yang akan masuk sekolah siang. Sedangkan sore hari merupakan waktunya para pelajarmahasiswa dan pekerja akan kembali
ke rumah. Terlihat pula, walaupun pada jam sibuk namun tempat duduk yang ter- sedia dapat digunakan bahkan ada yang kosong, hal ini dapat diketahui dari angka
load factor rata-rata tertinggi yaitu 0,48. Nilai load factor kelima bus pada waktu jam sibuk pagi, siang dan sore, baik dari arah bandara maupun dari terminal, ber-
variasi antara 0,36 sampai 0,58 dengan rata-rata 0,44. Untuk rata-rata load factor tertinggi terjadi pada jam sibuk sore dari arah bandara.
4.2.2 Faktor Muat
Load Factor di Luar Jam Sibuk
Perhitungan load factor di sini dilakukan di luar jam sibuk pada waktu pagi dan siang hari. Hasil perhitungan disajikan seperti pada tabel berikut:
TABEL IV.7 HASIL ANALISIS
FAKTOR MUAT DI LUAR JAM SIBUK
Faktor No
Muat Bus
Rata-rata Brkt
Dtg Brkt
Dtg 01
0.31 0.26
0.23 0.27
0.27 02
0.23 0.29
0.24 0.32
0.27 03
0.15 0.21
0.21 0.27
0.21 04
0.19 0.14
0.24 0.24
0.20 05
0.26 0.14
0.26 0.19
0.21
0.23
Sumber: Hasil Analisis, 2007
Rata - rata Faktor Muat Di Luar Jam Sibuk
Siang 14.00 - 15.00
10.00 11.00 Pagi
107
GAMBAR 4.17 KONDISI PENUMPANG DI LUAR JAM SIBUK
Hasil analisis load factor dari tabel IV.7 di atas terlihat nilai load factor dari kelima bus di luar jam sibuk pagi dan siang dari arah bandara - terminal mau-
pun terminal - bandara, bervariasi antara 0,14 sampai dengan 0,32 dengan rata- rata 0,23. Bila dibandingkan dengan nilai load factor pada jam sibuk ada perbeda-
an yang sangat mencolok. Ini dapat dipahami karena pada kondisi di luar jam si- buk, masyarakat melakukan perjalanan aktivitas yang tidak rutin dan tidak ter-
jadwal, misalnya berdagang, berbelanja, sosial, rekreasi dan lain sebagainya. Dengan nilai load factor yang kecil berarti jumlah penumpang dapat memanfa-
atkan kapasitas tempat duduk yang tersedia.
4.2.3 Kecepatan Perjalanan
Dari data sekunder yang diperoleh dari Perum DAMRI, diketahui kecepat- an perjalanan bus seperti pada tabel IV.8 berikut:
Sumber: Hasil Survei, 2007
108
TABEL IV.8 HASIL ANALISIS KECEPATAN PERJALANAN
Hasil analisis dari data survei di atas terlihat kecepatan rata-rata bus adalah 25,09 kmjam. Kenyataan yang ada di lapangan, bus menempuh perjalanan de-
ngan kecepatan yang lebih tinggi, hal ini disebabkan karena ada interval waktu yang dibutuhkan untuk menaikan dan menurunkan penumpang.
4.2.4 Waktu Antara
Headway
Hasil perhitungan headway disajikan pada tabel berikut :
TABEL IV.9 HASIL ANALISIS
HEADWAY
Headway No
Rata-rata Bus
menit Brkt
Dtg Brkt
Dtg Brkt
Dtg 01
30.03 29.97
29.85 30.11
30.07 29.99
30.00 02
29.98 32.00
31.11 30.10
30.00 29.77
30.49 03
28.99 29.90
30.15 31.12
29.75 29.82
29.96 04
28.97 29.63
29.67 30.16
30.22 31.05
29.95 05
28.77 29.00
30.05 30.55
29.67 29.73
29.63
30.01
Sumber: Hasil Analisis, 2007
Rata - rata Headway
Siang Sore
16.00 - 17.00 12.30 - 13.30
07.00 - 08.00 Pagi
No. Panjang
Lama Prjln Lama Prjln Kecepatan Bus
Trayek Brkt
Dtg Rata-rata Rata-rata
Rata-rata Km
menit menit
menit jam
Kmjam 01
25 60
61 61
1,01 24,79
02 25
58 60
59 0,98
25,42 03
25 61
59 60
1,00 25,00
04 25
57 62
60 0,99
25,21 05
25 59
61 60
1,00 25,00
25,09
: Hasil Analisis, 2007
Lama Perjalanan
Rata-rata
109 Hasil analisis headway dari tabel IV.9 di atas dapat dilihat bahwa waktu
antara yang dibutuhkan dari bus yang satu ke bus berikutnya berkisar antara 29,63 sampai 30,49 menit atau nilai headway rata-rata 30.01 menit. Nilai ini melebihi 15
menit. Sesuai standar yang ada, berarti pelayanan yang diberikan masih kurang.
4.2.5 Waktu Perjalanan