Manfaat Penelitian Originalitas Penelititan

21

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Memberi gambaran kondisi riil dari tingkat pelayanan bus DAMRI bagi mas- yarakat, pemerintah dan operator dalam hal ini perum DAMRI yang terlibat dalam pelayanan angkutan massal di Kota Manado. 2. Sebagai arahan bagi pemerintah serta operator dalam menciptakan suatu sis- tim transportasi terpadu yang dikemas dalam bentuk regulasi, dengan tetap memfokuskan kepada pelayanan angkutan yang memadai kepada masyarakat.

1.5 Originalitas Penelititan

Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan tingkat pelayanan angkut- an umum untuk masyarakat. Namun penelitian yang lebih spesisifik mengenai studi tingkat pelayanan angkutan umum DAMRI, yang dilihat dari sisi penyedia supply dan sisi pengguna demand di Kota Manado sampai saat ini belum per- nah dilakukan. Dengan demikian, originalitas ide dan hasil penelitian terjamin, walaupun ada hal-hal tertentu yang mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan berka- itan dengan tingkat pelayanan angkutan umum pada lokasi dan tinjauan aspek yang berebeda. Adapun penelitian mengenai tingkat pelayanan angkutan umum yang penulis ke- tahui sejauh ini, antara lain: 22 TABEL I.1 PENELITIAN MENGENAI TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN UMUM NO NAMA JUDUL FOKUS KAJIAN 1 2 3 4 1. 2. 3. Sartana, 2003 Yunil Azwan, 2004 Tresia. R, 2004 Kajian Pengembangan Pelayanan Angkutan Umum pada Kawasan Permukiman di Keca- matan Ngaliyan Sema- rang. Analisis Ketersediaan Angkutan Kota pada Jalan Jenderal Sudir- man di Pusat Kota Pa- lembang. Kajian Jaringan Pela- yanan Angkutan Umum Penumpang Dalam Ko- ta di Kota Solok. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa pelayanan angkutan umum di kecamatan Ngaliyan hanya dilayani oleh 3 tiga armada transportasi, yaitu: bus kecil 16 seat, bus sedang 24 seat dan bus besar 50 seat dengan kondisi yang tidak memuaskan seperti lamanya waktu tunggu, penumpang yang berdesakan serta trayek yang kurang tepat. Sehingga direkomen- dasikan untuk dibangun prasarana dan sarana perkotaan agar biaya trans- portasi yang tinggi tidak menjadi beban bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Perlu juga dikembangkan pelayanan angkutan umum ranting atau lingkungan jenis MPU dengan kapasitas 12 seat yang mampu dijangkau oleh masyarakat. Berdasarkan temuan studi diketahui bahwa ketersediaan angkutan kota berpengaruh terhadap penurunan kinerja jalan Jenderal Sudirman dan kemacetan lalu lintas. Maka direko- mendasikan untuk merubah rute ang- kutan kota dengan menyesuaikan jum- lah penumpang dan jumlah armada. Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa jaringan pelayanan angkutan umum pada beberapa kawasan belum optimal dalam memenuhi pergerakan antar kawasan dalam Kota Solok. Rekomendasi yang diberikan adalah perlunya peningkatan aksesibilitas setiap kawasan terhadap pusat kota terkait dengan RUTRK mengenai rencana pengembangan kawasan permukiman. 23 4. Safariadi, 2004 Kajian Pelayanan Tra- yek Angkutan Umum Penumpang Dalam Ko- ta di Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa angkot merupakan sarana transportasi yang sangat dibutuhkan dalam men- dukung aktivitas masyarakat Kota Bengkulu. Aksesibilitas masyarakat cenderung ke pusat kota. Sedangkan kinerja rute trayek adalah: 3 rute baik, 8 rute cukup baik dan 2 rute kurang baik. Adanya kelebihan armada juga menyebabkan terjadinya persaingan antar angkutan kota. Maka direko- mendasikan hal-hal seperti: perlu dilakukan peningkatan area coverage dan aksesibilitas, penegakan hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan para sopir angkot dalam beroperasi serta perlu dilakukan penataan ulang rute trayek. Pada penelitian yang akan dilakukan, meskipun fokusnya sama dengan peneli-tian di atas yaitu tingkat pelayanan angkutan umum, namun dalam pe- nelitian ini pengkajian lebih ditekankan pada studi yang melihat sejauh mana tingkat pelayanan yang diharapkan dari sisi penyedia supply dalam hal ini perum DAMRI dan dari sisi pengguna demand yaitu dengan menggali informasi me- ngenai persepsi mereka terhadap kualitas tingkat pelayanan yang diperoleh.

1.6 Posisi Penelitian