Pendekatan Penelitian Jumlah Sampel

32

1.9 Pendekatan Penelitian

Dalam suatu penelitian dapat dilakukan kombinasi antara pendekatan ku- antitatif dan kualitatif dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami feno- mena yang diteliti Singarimbun,1989: 9. Menurut Arikunto 1998: 88 menya- takan ada beberapa faktor yang mempengaruhi jenis pendekatan: a tujuan pene- litian, b waktu dan dana yang tersedia, c tersedianya subyek penelitian, d minat peneliti. Penelitian berarti suatu proses yang dilakukan secara terus menerus, terencana, sistematis untuk memecahkan permasalahan yang dihadapai. Mengacu pada tujuan penelitian, maka pendekatan dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

1.10 Metode Pelaksanaan

Metode penelitian merupakan suatu sistem atau cara untuk memecahkan suatu persoalan yang terdapat dalam suatu kegiatan penelitian. Prosedur membe- rikan arahan mengenai urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, teknik penelitian memberikan alat-alat pengukur yang diperlukan da- lam melaksanakan suatu penelitian, sedangkan metode penelitian memandu si pe- neliti tentang urutan-urutan bagimana penelitian dilakukan Nazir, 1988: 51. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu suatu metode yang ber- sifat eksploratif dan bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenome- na Arikunto. Pengertian lain mengenai metode deskriptif, oleh Whitney dalam Nazir 1988: 63, adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau 33 lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

1.10.1 Kebutuhan Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data sekunder dan primer. Untuk data se- kunder diperoleh melalui pengumpulan data sekunder dan kajian literatur, sedang- kan data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Data sekunder ada- lah data yang bersumber dari tulisan, seperti buku laporan, peraturan, dokumen dan sebagainya. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya Marzuki, 1977: 55. Data dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Penelitian sampel ada- lah penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi yang pada umumnya dikatakan sebagai penelitian survei Singarimbun, 1989: 3. Kebutuhan data yang akan dikumpulkan dibuat dalam bentuk tabulasi, seperti pada tabel I.2. 34 TABEL I.2 KEBUTUHAN DATA PENELITIAN Unsur yang ditinjau Indikator Parameter Sumber Data Teknik Analisis Potensi pergerakan - Guna lahan - Sosial ekonomi - Kebutuhan perjalanan - Permukiman - Perdagangan - Perkantoranjasa - Fasilitas sosial - Pertanian - Jumlah penduduk - Kepadatan penduduk - Struktur keluarga - Usia - Penghasilan - Kepemilikan kendaraan - Bekerja - Sekolah - Berbelanja - Sosial - Bisnis Sekunder - Bappeko - BPS Sekunder - BPS Primer - Wawancara Primer - Wawancara Statistik deskriptif Statistik deskriptif Statistik deskriptif Jaringan jalan Karakteristik jaringan jalan - Tipe jaringan jalan - Kondisi jalan - Klasifikasi jalan Sekunder - Dinas P.U Statistik deskriptif Sistem pelayanan angkutan DAMRI - Karakteristik pola angkutan DAMRI - Kinerja operasional angkutan DAMRI - Kwalitas pelayanan angkutan DAMRI - Jumlah armada DAMRI - Trayek DAMRI - Lintasan rute DAMRI - load factor pada jam sibuk - load factor di luar jam sibuk - kecepatan perjalanan - waktu antara headway - waktu perjalanan - waktu pelayanan - frekwensi - jumlah kendaraan yang beroperasi - waktu tunggu penumpang - awal dan akhir waktu pelayanan. - Waktu Tunggu - Jarak ke Pemberhentian Bis - Pertukaran Antar PelayananRute - Waktu Perjalanan Sekunder - Dishub - Perum DAMRI Primer - Wawancara Sekunder - Dishub - Perum DAMRI Primer - Wawancara Primer - Wawancara Statistik deskriptif Statistik deskriptif Statistik deskriptif Sumber: Hasil Identifikasi, 2007 35

1.10.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir, 1988: 211. Dalam metode des- kriptif, teknik pengumpulan data lewat wawancara menggunakan interview guide atau panduan wawancara Nazir, 1988: 64. Dalam penelitian ini pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi yaitu wawancara di atas kendaraan “Survey On Bus” dengan menggunakan kuesioner dan penumpang sebagai res- ponden. Pengertian observasi adalah penelitian yang disengaja dan sistematis ten- tang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan penca- tatan Kartono, 1990: 157. Menurut Arikunto 1998: 88, kuesioner adalah se- jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari res- ponden mengenai hal-hal yang ia ketahui. Daftar pertanyaan yang disusun pada kuesioner merupakan pertanyaan terstruktur, yang dibuat sedemikian rupa sehing- ga jawaban responden dibatasi dalam beberapa alternatif saja. Dari wawancara ini diharapkan akan diperoleh data-data yang diperlukan yaitu load factor dinamis, jumlah penumpang per trip dengan mencatat jumlah naik dan turun penumpang sepanjang lintasan studi yang dilakukan baik pada jam sibuk maupun non sibuk, informasi mengenai perjalanan yang dilakukan oleh pengguna, maksud perjalanan dan moda transportasi yang digunakan baik untuk perjalanan dengan kendaraan pribadi maupun perjalanan dengan menggunakan angkutan umum DAMRI atau angkutan lainnya, juga diupayakan dapat diketahui informasi mengenai sosial ekonomi keluarga. Dari data-data yang diperoleh akan diketahui karakteristik pola perjalanan dan kebutuhan akan angkutan umum yang berhubungan juga dengan 36 karakteristik sosial ekonomi kependudukan. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari institusi yang berhubungan dengan penelitian ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. 1.10.3 Pengolahan dan Pengujian Data Dilakukan melalui proses editing, coding dan tabulating. Editing adalah pekerjaan mengoreksi atau pengecekan terhadap data yang telah dikumpulkan. Coding merupakan kegiatan pemberian tanda, simbol, kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Sedangkan tabulating adalah penge- lompokan data dengan cara yang teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlah item yang termasuk dalam satu kategori Marzuki, 1977: 81. Untuk data kuantitatif, diproses dengan cara: a dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diha- rapkan dan diperoleh prosentase, b dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga me- rupakan suatu susunan urut data untuk selanjutnya dibuat tabel dan diproses lebih lanjut menjadi perhitungan kesimpulan atau kepentingan visualisasi data dengan tujuan untuk memudahkan orang lain memahami hasil penelitian. Visualisasi data dapat ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram peta. Sedangkan yang bersi- fat penjelasan dipresentasikan secara deskriptif kualitatif dalam bentuk uraian.

1.10.4 Teknik Sampling

a. Jumlah Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi penelitian yang dianggap mewakili populasi keseluruhan, sedangkan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga Singarimbun, 1988: 108. Sedangkan dalam 37 Sugiarto 2001: 43, sampel adalah sebagian populasi yang ingin diteliti, dimana ciri-ciri dan keberadaannya mampu mewakili atau menggambarkian ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya Pengambilan sampel ditujukan pada pengguna bus DAMRI yang berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan sepanjang rute trayek tinjauan studi. Sesuai tujuan dan sasaran serta data yang dibutuhkan, maka populasi penelitian adalah rata-rata jumlah penumpang maksimum per hari. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada beberapa pertimbangan: a kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan dana, b sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, hasil ini menyangkut banyak sedikitnya data yang hendak diproleh dan c kecilnya resiko yang ditanggung peneliti Arikunto, 1998: 120. Rumus untuk menentukan jumlah sampel menurut Nazir 1988: 344: n = D = Dimana: Proporsi populasi adalah bagian dari unit yang termasuk dalam suatu kelas tertentu atau proporsi dari populasi yang mempunyai sifat tertentu. Dalam peneli- tian ini sifat yang diinginkan dari sampel adalah perjalanan dengan menggunakan bus DAMRI. n = jumlah sampel N = jumlah populasi p = proporsi populasi B = bound of error dalam pengambilan sampel N.p1-p N-1D+p1-p B 2 4 38 Tiap hasil observasi yang memiliki sifat yang diinginkan diberi nilai 1 dan yang tidak diberi nilai 0. Jika ditarik sebuah sampel yang besarnya n, maka proporsi sampel adalah ratio dari unsur dalam sampel yang mempunyai sifat yang diinginkan. Dengan kata lain p adalah rata-rata dari harga 0 dan 1 dari nilai observasi sampel. Menurut Sugiarto 2001: 61, proporsi populasi p biasanya diketahui dari hasil survei sebelumnya, namun jika nilai p sama sekali tidak dike- tahui, maka yang mungkin dilakukan adalah mencari sampel sebanyak mungkin. Dari rumus ini nilai sampel yang paling besar bisa diperoleh dari nilai terbesar p1-p yaitu pada saat p = 0,5. Dari perhitungan dengan data awal yang ada, diketahui jumlah bus yang beroperasi sebanyak 5 armada dengan kapasitas 26 seat, jumlah rit masing-masing bus dalam sehari sebanyak 5 rit, maka jumlah penumpang rata-rata per hari = 254,8 penumpang x 5 rit = 1.274 orang. Jumlah ini selanjutnya digunakan seba- gai jumlah populasi N yang akan dijadikan sampel penelitian. Nilai derajat kete- patan sebesar 90 atau bound of error B ditetapkan = 0,1. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel: D = = 0,0025 n = n = 92,789 sampel atau dibulatkan menjadi 100 sampel. 0,1 2 4 1.274 x 0,51 - 0,5 1.274-1 0,0025 + 0,5 1-0,5 39

b. Teknik Pengambilan Sampel