Media Simpan Film

2.4 Media Simpan Film

Kemunculan DVD sebagai media simpan/rekam film tidak bisa dilepaskan dari media simpan film yang lain, karena DVD merupakan penyempurnaan dari teknologi yang sudah ada sebelumnya. Menurut bentuknya media simpan film ini secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu pita dan cakram, sedangkan enurut perkembangannya, yang pertama dapat dibedakan menjadi rol film dan videotape, sedangkan yang kedua dapat dibedakan menjadi laserdisc, VCD dan DVD.

2.4.1 Rol Film dan Videotape

Awal mulanya, dalam pembuatan suatu film, media yang dipakai untuk menyimpan gambar-gambar hasil syuting adalah berupa lembaran pita tipis

ukuran film menurut lebar pitanya, yaitu 16 mm, 35 mm, dan 75 mm. Dari ketiga jenis ini, pita film berukuran 35 mm yang paling dipakai dalam produksi film. Untuk satu judul film biasanya dibutuhkan beberapa gulungan (roll) film. Rol-rol inilah yang didistribusikan ke bioskop-bioskop untuk diputar dan diproyeksikan ke layar bioskop. Meskipun sudah ditemukan beraneka ragam media penyimpanan, hingga saat ini pita seluloid masih banyak dipakai dalam ukuran film menurut lebar pitanya, yaitu 16 mm, 35 mm, dan 75 mm. Dari ketiga jenis ini, pita film berukuran 35 mm yang paling dipakai dalam produksi film. Untuk satu judul film biasanya dibutuhkan beberapa gulungan (roll) film. Rol-rol inilah yang didistribusikan ke bioskop-bioskop untuk diputar dan diproyeksikan ke layar bioskop. Meskipun sudah ditemukan beraneka ragam media penyimpanan, hingga saat ini pita seluloid masih banyak dipakai dalam

Dengan adanya pesawat televisi, kegiatan menonton film tidak lagi hanya bisa dilakukan di bioskop, namun bisa juga di rumah. Namun tentu saja peralatan yang dipakai berbeda dengan yang ada di bioskop. Untuk keperluan ini digunakan alat putar (player) dengan layar televisi sebagai media untuk menampilkan gambar. Gambar-gambar ini disimpan di atas segulungan pita magnetis berukuran kurang dari 1 inci yang ditempatkan dalam kotak persegi panjang. Media simpan film portable ini dinamakan kaset video (video cassette) sedangkan pemutarnya dinamakan VCP (video cassette player) atau (VCR (video cassette recorder). Cara kerja video kaset ini mirip dengan dengan kaset audio

dengan tape recorder sebagai alat pemutarnya. Resolusi gambar yang dihasilkan dari VCR ini kurang dari 250 garis horisontal sehingga masih belum memuaskan. Sejak diperkenalkan pada pertengahan tahun 1970 ada dua format video yang popular, yaitu Betamax milik Sony dan VHS keluaran JVC.

2.4.2 Laserdisc dan VCD

Pada perkembangan selanjutnya, media penyimpanan film tidak lagi hanya berbahan pita seluloid atau magnetis dengan diciptakannya cakram optis (optical disc). Sesuai namanya, media ini berbentuk piringan dan memanfaatkan sinar dalam teknologinya. Penggunaan piringan sebagai alat perekam sebenarnya sudah lama dilakukan, seperti pada piringan hitam, meski hanya terbatas untuk menyimpan suara saja. Cakram optis yang mula-mula populer adalah laserdisc, yang muncul sekitar tahun 1978. Berbeda dengan piringan hitam yang masih menggunakan jarum, laserdisc ini menggunakan teknologi sinar laser untuk Pada perkembangan selanjutnya, media penyimpanan film tidak lagi hanya berbahan pita seluloid atau magnetis dengan diciptakannya cakram optis (optical disc). Sesuai namanya, media ini berbentuk piringan dan memanfaatkan sinar dalam teknologinya. Penggunaan piringan sebagai alat perekam sebenarnya sudah lama dilakukan, seperti pada piringan hitam, meski hanya terbatas untuk menyimpan suara saja. Cakram optis yang mula-mula populer adalah laserdisc, yang muncul sekitar tahun 1978. Berbeda dengan piringan hitam yang masih menggunakan jarum, laserdisc ini menggunakan teknologi sinar laser untuk

Media simpan data berbentuk piringan ini semakin berkembang dengan diperkenalkannya compact disc read only memory (CD-ROM) pada tahun1985 oleh Sony dan Philips. Cakram padat atau CD ini berbeda dengan pendahulunya baik dalam hal ukuran maupun teknologi yang diterapkan. Kepingan CD memiliki diameter 5 inci atau kira-kira setengah ukuran laserdisc.. Meskipun demikian, kapasitas CD justru lebih besar daripada kapasitas laserdisc. Satu keping CD dapat memuat file hingga sebesar 750 MB. Selain itu, CD sudah menggunakan teknologi digital untuk menggantikan sistem analog yang dipakai pada laserdisc. Menurut isinya, CD dapat dibedakan menjadi audio CD, yang hanya menyimpan suara saja dan video compact disc (VCD) yang berisi gambar dan suara. VCD inilah yang kemudian menggantikan peran kaset video dan laserdisc sejak pertengahan tahun 1990.

2.4.3 DVD

Popularitas VCD mulai menurun sejak diperkenalkankannya DVD pada tahun 1995. Meski secara fisik, dari segi bentuk dan ukuran tidak ada perubahan yang mencolok, DVD menawarkan teknologi terbaru yang tidak dimiliki CD maupun VCD. Dari segi kapasitas, misalnya, sekeping DVD mampu menyimpan Popularitas VCD mulai menurun sejak diperkenalkankannya DVD pada tahun 1995. Meski secara fisik, dari segi bentuk dan ukuran tidak ada perubahan yang mencolok, DVD menawarkan teknologi terbaru yang tidak dimiliki CD maupun VCD. Dari segi kapasitas, misalnya, sekeping DVD mampu menyimpan

Selain itu, berbeda dengan CD yang banyak dipakai untuk audio, DVD sangat identik sebagai media penyimpan film. Pada mulanya DVD merupakan singkatan dari digital video disc. Namun beberapa kalangan menyarankan agar kepanjangannya diubah menjadi digital versatile disc untuk menunjukkan bahwa format DVD bukan hanya untuk menyimpan gambar atau video saja. Karena tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, akhirnya diputuskan bahwa DVD hanya sebuah nama dan bukan merupakan singkatan dari apapun (DVD, 2008).

Sebagai pendatang baru, tentu saja DVD memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan VCD dalam hal kenyamanan untuk menonnton film. Dari segi tampilan, gambar yang dihasilkan DVD jauh lebih tajam karena resolusinya lebih tinggi daripada VCD, yaitu sekitar 480 garis horisontal (Monaco, 2000: 456). Sementara itu untuk tata suara, jika teknologi CD hanya memungkinkan untuk dua saluran kiri-kanan saja (stereo), maka pada DVD terdapat enam saluran (5.1) atau surround, masing-masing kiri-kanan depan, kiri-kanan belakang, tengah, dan subwoofer. juga Yang lebih penting lagi, DVD memberikan keleluasaan kepada penonton untuk dapat memilih adegan (scene) tertentu maupun subtitle sesuai keinginan. Jadi berbeda dengan VCD yang hanya dapat menampilkan satu subtitle saja, film DVD biasanya dilengkapi dengan subtitle dari berbagai bahasa yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa kelebihan DVD sebagaimana diungkapkan Jack dan Tsatsulin (2000: 97-98) adalah sebagai berikut:

1. menampilkan gambar video bermutu tinggi sepanjang lebih dari 2 jam

2. memiliki tak kurang dari 8 jalur suara digital yang masing-masing terdiri dari 8 saluran

3. memiliki tak kurang dari 32 jalur subtitle/karaoke

4. memungkinkan pencabangan gambar video otomatis dan tanpa sambungan

5. dilengkapi dengan menu dan fitur interaktif yang mudah

6. dapat memutar maju maupun memutar balik gambar secara cepat

7. dapat menampilkan judul, bab, urutan lagu, dan posisi waktu secara cepat

8. keluaran suara digital (PCM Stereo dan Dolby Digital)

9. bisa memainkan CD Audio

10. berbiaya rendah.