Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Volume ekspor kopi Jawa Tengah adalah jumlah biji kopi yang ditawarkan/ diekspor dari Jawa Tengah ke luar negeri per tahun, diukur dalam satuan kilogram (kg) dalam bentuk kopi kering yang kadar airnya 12%.

2. Produksi kopi Jawa Tengah adalah jumlah biji kopi yang dihasilkan di wilayah Jawa Tengah per tahun, diukur dalam satuan kilogram (kg).

3. Harga domestik kopi Jawa Tengah adalah harga biji kopi rata-rata terdeflasi per tahun yang berlaku di Jawa Tengah, diukur dalam satuan rupiah per

commit to user

kilogram (Rp/kg). Pengertian harga domestik kopi dalam penelitian ini menggunakan konsep harga konstan (harga terdeflasi/nilai riil). Harga konstan adalah nilai barang dan jasa yang dihitung berdasarkan harga pada tahun dasar untuk menghilangkan pengaruh kenaikan harga atau inflasi.

Harga terdeflasi menurut Widodo (1990) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: HKx = Harga konstan pada tahun x (harga terdeflasi tahun x) (Rp/kg) HBx = Harga berlaku (sebelum terdeflasi) pada tahun x (Rp/kg) IHKx = Indeks harga konsumen pada tahun x 100

= Indeks harga konsumen pada tahun dasar (tahun 2002). IHK yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHK umum yang

berlaku di Jawa Tengah. Tahun dasar yang dipakai adalah tahun 2002, hal ini berdasarkan pada ketentuan pemilihan tahun dasar menurut Dajan (1995), yaitu:

a. Tahun dasar adalah tahun dimana keadaan perekonomian relatif stabil. Pada tahun yang perekonomiannya tidak stabil, harga-harga akan berfluktuasi dengan hebat dan kebiasaan membeli para konsumen tidak lagi menentu sehingga harga pada tahun tersebut tidak dapat dipakai sebagai dasar perbandingan.

b. Tahun dasar sebagai dasar perbandingan hendaknya tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak diperbandingkan. Makin jauh tahun dasar yang dipakai sebagai dasar perbandingan, makin kabur sifat perbandingan tersebut.

4. Harga ekspor kopi Jawa Tengah adalah harga rata-rata relatif biji kopi yang diekspor per tahun, dihitung dengan membagi total nilai ekspor biji kopi dengan total volume ekspor biji kopi pada tahun yang sama, dimana total nilai ekspor biji kopi adalah harga sampai di pelabuhan ekspor (FOB),

diukur dalam satuan Dollar Amerika Serikat per kilogram (US$/kg). Harga

commit to user

tersebut lalu diubah menjadi satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg), selanjutnya dideflasikan menjadi harga konstan.

5. Harga ekspor teh adalah harga rata-rata relatif teh yang diekspor per tahun, dihitung dengan membagi total nilai ekspor teh dengan total volume ekspor teh tahun yang sama. Total nilai ekspor teh adalah harga sampai di pelabuhan ekspor keberangkatan (harga fob (free on board)) yang dinyatakan dalam satuan dollar AS per kilogram (US$Kg). Harga tersebut diubah menjadi satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg), kemudian dideflasikan menjadi harga konstan.

6. Free on board, berarti pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang siap berangkat. Hanya berlaku untuk transportasi air

7. Nilai kurs Dollar Amerika Serikat (US$) terhadap Rupiah adalah nilai kurs jual rata-rata Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah per tahun yang berlaku di Bank Indonesia, diukur dalam satuan Rupiah per US$ (Rp/US$).

8. Volume ekspor kopi Jawa Tengah tahun sebelumnya yaitu volume ekspor kopi Jawa Tengah pada satu tahun sebelum tahun yang bersangkutan, diukur dalam satuan kilogram (kg).

9. Elastisitas ekspor kopi adalah respon jumlah yang ditawarkan (volume ekspor kopi) terhadap perubahan satu dari beberapa variabel yang mempengaruhi volume ekspornya.

commit to user