34,108,352,754.42 Perijinan Yang Belum Memiliki Perda Mengacu Ke Peraturan PerUUan yang

RPJMD Kabupaten Manggarai 2011-2015 Bab I I I . Gambaran Pengelolaan K euangan Daerah III- 25 Tabel 3.13. Proyeksi pendapatan, belanja dan SILPA Kabupaten Manggarai 2012-2015 No Uraian Data tahun dasar Rp 2011 r Proyeksi Rp 2012 2013 2014 2015 1 Pendapatan 483,880,006,913.00 6.31 514,412,835,349.21 546,872,285,259.75 581,379,926,459.64 618,064,999,819.24 PAD 30,590,958,497.00 17.07 35,812,835,112.44 41,926,086,066.13 49,082,868,957.62 57,461,314,688.69 Dana Perimbangan 394,818,893,771.00 0.19 395,569,049,669.17 396,320,630,863.54 397,073,640,062.18 397,828,079,978.30 Lain2 Pend. yg sah 58,470,154,645.00 59.77 93,417,766,076.32 149,253,564,860.13 238,462,420,577.03 380,991,409,355.92 2 Belanja 511,214,776,016.00 6.13 542,552,241,785.78 575,810,694,207.25 611,107,889,762.15 648,568,803,404.57 Belanja Tidak Langsung 271,967,230,798.00 3.74 282,138,805,229.85 292,690,796,545.44 303,637,432,336.24 314,993,472,305.62 Belanja Langsung 239,247,545,218.00 10.40 264,129,289,920.67 291,598,736,072.42 321,925,004,623.95 355,405,205,104.85 3 SILPA 30,334,714,296.00

12.44 34,108,352,754.42

38,351,431,837.07 43,122,349,957.60 48,486,770,292.33 Sumber Data : Dinas PPKAD Kabupaten Manggarai Tahun 2010 Bab I I I . Gambaran Pengelolaan K euangan Daerah III- 26 Adapun kebijakan yang dapat mempengaruhi hasil proyeksi tersebut, adalah : 1. Pendapatan daerah a. Meningkatkan kualitas SDM di bidang pengelolaan Pendapatan Asli daerah baik pendidikan formal maupun informal teknis b. Meningkatkan manajemen pengelolaan dan system akuntansi pendapatn daerah sehingga terwujud kinerja yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku c. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, baik pelayanan administrasi maupun pelayanan kontra prestasi terhadap fasilitas-fasilitas yang digunakan dan dipungut atas penggunaannyasehingga peran serta masyarakat dalam membayar Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dapat meningkat d. Meningkatkan kemampuan Badan Usaha Milik Daerah melalui restrukturisasi dan penyempurnaan manajemen sehingga dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai Badan Usaha yang professional tanpa mengurangi pelayanan kepada masyarakat. e. Regulasi peraturan pajak dan retribusi daerah 2. Belanja Daerah a. Penetapan APBD sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku b. Konsistensi terhadap arah dan kebijakan yang telah disepakati c. Alokasi belanja daerah digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam KUA dan PPAS 3. Pembiayaan Daerah a. Penerimaan dana bergulir revolving tercatat dalam penerimaan pembiayaan b. Pengendalian pelaksanaan anggaran agar lebih dioptimalkan, agar sisa lebih perhitungan dari sisa anggaran belanja dapat ditekan

3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan pembangunan daerah dilakukaan dengan menghitung kapasitas riil kemampuan keuangan daerah. Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah, adalah otal penerimaan yang berasal dari pendapatan daerah dan SILPA dikurangi belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Untuk mengetahui kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten Manggarai dan rencana penggunaannya, digambarkan pada tabel berikut : Bab I I I . Gambaran Pengelolaan K euangan Daerah III- 27 Tabel 3.14. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Manggarai No Uraian Proyeksi Rp 2012 2013 2014 2015 1 Pendapat an 514,412,835,349.21 546,872,285,259.75 581,379,926,459.64 618,064,999,819.24 2 Pencairan dana cadangan 3 SILPA 34,108,352,754.42 38,351,431,837.07 43,122,349,957.60 48,486,770,292.33 Tot al Penerim aan 548,521,188,103.63 585,223,717,096.82 624,502,276,417.24 666,551,770,111.57 Dikurangi : 4 Belanja dan pengeluaran pem biayaan yang wajib dan m engikat serta pr iorit as utam a 262,136,083,288.17 280,564,249,943.33 300,287,916,714.35 321,398,157,259.36 kapasitas riil kemampuan keuangan 286,385,104,815.46 304,659,467,153.49 324,214,359,702.89 345,153,612,852.20 Sumber Data : Dinas PPKAD Kabupaten Manggarai Tahun 2010 Dari table diatas dapat diketahui, bahwa jumlah kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dialokasikan pada berbagai programkegiatan sesuai prioritas, yaitu : 1. Prioritas I adalah program pembangunan Kabupaten Manggarai sesuai visi dan misi kepala daerah, dan lebih didominasioleh kegiatan yang berhubungan langsung dengan kepentingan publik 2. Prioritas II adalah program prioritas pada tingkat SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Manggarai serta sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang merupakan penjabaran per urusan baik wajib maupun pilihan. 3. Prioritas III adalah alokasi belanja tidak langsung, seperti tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan social belanja bantuan keuangan serta belanja tak terduga. Rencana penggunaan dapat dilihat pada table berikut : 286,385,104,815.46 304,659,467,153.49 324,214,359,702.89 345,153,612,852.20 2012 2013 2014 2015 Grafik 3.16. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan kapasit as riil kemampuan keuangan RPJMD Kabupaten Manggarai 2011-2015 Bab I I I . Gambaran Pengelolaan K euangan Daerah III- 28 Tabel 3.15. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Manggarai No Uraian Proyeksi Rp 2012 2013 2014 2015 I kapasitas riil kemampuan keuangan 286,385,104,815.46 304,659,467,153.49 324,214,359,702.89 345,153,612,852.20 Rencana alokasi pengeluaran prioritas I II.a Belanja langsung 264,129,289,920.67 291,598,736,072.42 321,925,004,623.95 355,405,205,104.85 II.b Pembentukan dana cadangan Dikurangi : II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama 15,342,983,502.00 16,110,132,677.10 16,915,639,310.96 17,761,421,276.50 II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengkat serta prioritas utama - - - - II Total Rencana Pengeluaran Prioritas II.a+II.b-II.c-II.d 248,786,306,418.67 275,488,603,395.32 305,009,365,313.00 337,643,783,828.34 Sisa Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran priorotas I I-II 37,598,798,396.79 29,170,863,758.17 19,204,994,389.90 7,509,829,023.86 Rencana alokasi pengeluaran prioritas II III.a Belanja tidak langsung 282,138,805,229.85 292,690,796,545.44 303,637,432,336.24 314,993,472,305.62 Dikurangi : III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama 241,821,257,787.90 253,912,320,677.30 266,607,936,711.16 279,938,333,546.72 III Total rencana pengeluaran priorotas II III.a - III.b 40,317,547,441.95 38,778,475,868.15 37,029,495,625.08 35,055,138,758.90 Surplus anggaran riil atau berimbang I-II-III 2,718,749,045.16 9,607,612,109.98 17,824,501,235.19 27,545,309,735.04 Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa : Tahun 2012 sampai dengan 2016 terjadi defisit, sehingga diharapkan dilakukan rasionalisasi dan efisiensi anggaran pada prioritas II untuk membiayai belanja pada prioritas III.

Bab IV. Analisis Isu-Isu Strategis IV- 1

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan pembangunan.

Pembangunan yang telah dilaksanakan telah menghasilkan kemajuan di berbagai bidang namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi tantangan pembangunan lima tahun ke depan, yaitu: 1. Krisis Ekonomi Global Yang Berdampak Pada Kondisi Perekonomian Daerah. 2. Pertumbuhan Ekonomi masih di bawah rata-rata Nasional dan NTT, termasuk kontribusi persektor masih di bawah target RPJMD lima tahun sebelumnya. 3. Disparitas Pendapatan Antar Wilayah Dan Antar Penduduk. 4. Masih tingginya ketergantungan pembiayaan pembangunan pada dana perimbangan. 5. Pengurangan jumlah keluarga miskin yang relative lambat. 6. Belum teridentifikasi secara pasti peta kemiskinan berdasarkan 14 indikator MDGs pada setiap wilayah desakecamatan. 7. Laju pertumbuhan pembangunan infrastruktur diikuti pula dengan kelipatan bertambahnya kebutuhan ikutan. 8. Bertambahnya angkatan kerja yang kurang terampil 9. Perluasan areal produksi dan peningkatan produktifitas hasil-hasil pertanian terganggu dengan siklus musim yang berubah-ubah dan terjadinya konversi lahan. 10. Rasio ketersediaan tenaga kesehatan, khususnya dokter dibandingkan dengan jumlah penduduk sasaran pelayanan yang masih terbatas 11. Sanitasi lingkungan pemukiman yang kurang mendukung pola hidup sehat 12. Prevailance jenis penyakit tertentu yang relative bertambah 13. Jumlah pasangan usia subur yang relative terus bertambah. 14. Masih tingginya angka kelahiran total. 15. Pertumbuhan penduduk yang tinggi. 16. Masih terdapat disparitas APKAPM terutama pada jenjang pendidikan dasar SLTP dan sekolah menengah. 17. Angka putus sekolah yang relatif besar pada tingkat pendidikan dasar