2.6. Landasan Teori
Masalah utama yang saat ini dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan
persalinan. Pada tahun 1988 telah dicanangkan program safe motherhood yang memprioritaskan pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita terutama pada masa
kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Di Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati, sehingga tidak
menyadari jika mengalami komplikasi seperti kurang darah anemia. Dalam pemilihan penolong persalinan, ibu juga lebih memilih tenaga non kesehatan dukun
bayi walaupun sudah pernah mengalami gangguan kehamilan seperti anemia yang dapat berdampak terjadinya perdarahan. Pertimbangan mereka memilih dukun bayi
karena sudah mengenal dekat dukun bayi, biaya murah, jarak yang dekat, mudah dipanggil, kebiasaan atau budaya selama ini menggunakan tenaga dukun bayi dalam
menolong persalinan dalam lingkup keluarga maupun masyarakat sekitar, membantu merawat bayi hingga 40 hari, hal tersebut juga dipengaruhi oleh pendidikan yang
rendah, dan tingkat pendapatan rendah. Keputusan ibu dalam memilih tenaga penolong persalinan karena adanya
kepercayaan terhadap kemampuannya membantu pertolongan persalinan. Beberapa ahli mengajukan konsep tentang perilaku penggunaan pelayanan kesehatan, seperti
teori model kepercayaan kesehatan dari Lewin, model PRECEDE Predisposing, Reinforcing and Enabling Causes in Education Diagnosis and Evaluation dari
Green, dan teori model sistem kesehatan dari Anderson.
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan penolong persalinan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencari pertolongan kesehatan. Persepsi ibu terhadap pelayanan persalinan erat
hubungannya dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan. Kurt Lewin dalam Notoatmodjo, 2010 seorang pakar psikologi sosial, menekankan bahwa perubahan
suatu perilaku khususnya tentang health seeking behaviour dapat terjadi jika komponen dari perilaku juga berubah, dimana dalam perubahannya menurut teori
WHO akan mencakup Behavior = f TF, PR, R, C, dimana: 1 TF thought and feeling terpilah dalam bentuk pengetahuan, kepercayaan, sikap; 2 PR personal
references yakni pengaruh yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap penting oleh individu. 3 R resources yakni sumber-sumber daya yang dimiliki oleh
individu yang bisa berupa fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga dan sebagainya. 4 C culture yakni kebudayaan atau pola hidup masyarakat Notoatmodjo, 2010.
Thought and Feeling: 1. Pengetahuan
2. Kepercayaan 3. Sikap
Personal Reference: 1. Fasilitas
2. Uang 3. Waktu
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Teori Health Seeking Behaviour. Hausmann-Muela 2003
2.7. Kerangka Konsep