mengurangi jumlah kredit yang seharusnya ditanggung oleh para pihak pertama;
c. Menerima kuasa dari pihak pertama untuk melakukan pembayaran angsuran kredit beserta bunganya kepada Bank setiap triwulan dan
pemotongan biaya pemeliharaan dan biaya pemanenan perkebunan termasuk transportasi permanen menurut biaya standar pada perhitungan
cash flow yang telah disetujui Bank Indonesia c.q. Bank pelaksana yang merupakan kewajiban para nggota pihak pertama.
2.3. Perkebunan dan Perekonomian Wilayah
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia luasnya telah mencapai lebih dari lima juta hektar, sehingga merupakan komoditi perkebunan yang luas di Indonesia
maupun dunia. Lahan perkebunan paling luas berada di pulau Sumatera dan Kalimantan, sedangkan di Irian belum banyak investor yang berinvestasi. Prospek
pasar dunia untuk minyak sawit dan produknya cukup bagus. Karena itu perkebunan kelapa sawit sekarang telah diperluas secara besar-besaran oleh perkebunan Negara,
perkebunan besar swasta, maupun oleh masyarakat baik secara mandiri maupun dengan perusahaan perkebunan Sunarko, 2009.
Sub sektor perkebunan merupakan sub sektor yang unggulan yang dapat memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi perekonomian wilayah. Pada
wilayah Kabupaten Mandailing Natal, terdapat 4 komoditi unggulan yang dihasilkan dari sub sektor perkebunan, yaitu Karet, Kakao, Kopi Robusta, dan Kelapa Sawit.
Universitas Sumatera Utara
Adanya program revitalisasi perkebunan seluas 100.000 Ha areal lahan di Kabupaten Mandailing Natal dapat diarahkan ke komoditi perkebunan prospektif Kabupaten
Mandailing Natal seperti karet, kakao, kopi dan kelapa sawit. Sentra produksi
perkebunan Kelapa Sawit diarahkan pada kawasan-kawasan yang berada di daerah
pesisir barat karena disamping jenis tanah yang cocok untuk pengembangan kelapa sawit berada, maka perkebunan kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai daerah
sempadan pantai. Arahan ruang untuk perkebunan kelapa sawit adalah di Kecamatan Batahan, Kecamatan Natal, dan Kecamatan Muara Batang Gadis. Kawasan
Perkebunan sebaiknya di daerah perbukitan dengan kondisi air tanah langkajarang atau pada zona rekaha. Kawasan tersebar hampir menyeluruh di daerah bagian tengah
meliputi sebagian barat perbukitan Kecamatan Batang Natal, dan Kecamatan Lingga Bayu ke arah Kecamatan Batahan. Kawasan ini disarankan sebagai kawasan
perkebunan karena daerah ini umumnya berupa perbukitan, lereng 15 - 25 , tersusun oleh batuan intrusi batuan beku, batuan meta sedimen, vulkanik yang terdiri
dari Kelompok Woyla Muw, lapisan gunung api tak terbedakan Tmv, Intrusi Airbangis Tmiab, Mikrogranit Binail Tmibi dan Formasi Belok Gadang Mubg.
Batuan pada umumnya mempunyai kelulusan sangat rendah dan langka akan keberadaan air tanah dan mudah terjadi gerakan tanah ataupun erosi lembaran
RTRW Kabupaten Madina, 2011. Dalam rangka memperkuat perekonomian nasional dimasa mendatang harus
dapat melakukan antisipasi secara tepat terhadap globalisasi ekonomi karena dalam kondisi tersebut ekonomi Indonesai akan semakin terintegrasi ke dalam sistem
Universitas Sumatera Utara
ekonomi global yang ditandai oleh kemauan kuat untuk mengurangi berbagai bentuk proteksi serta deregulasi dan debirokratisasi menuju sistem ekonomi yang terbuka
dan lebih berorientasi pada mekanisme pasar. Untuk itu tuntutan terhadap efisiensi dan produktivitas semakin tinggi agar dapat bersikap proaktif dalam proses
globalisasi. Ekonomi kokoh yang ingin diwujudkan adalah ekonomi yang memiliki pertumbuhan tinggi, memiliki keterkaitan industri, mendorong adanya pembinaan
UKM yang diharapkan mampu memberikan konstribusi yang berarti bagi pengembangan UKM, sehingga semakin memperkokoh ketahanan perekonomian
dalam mengahadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Strategi pengembangan UKM antara lain adalah kemitraan, bantuan keuangan dan modal pentura
Tambunan, 2002. Pembangunan ekonomi jangka panjang tidak harus selalu diarahkan pada
sektor industri, tetapi juga pada sektor lain, seperti sektor pertanian dan sektor jasa yang meliputi perdagangan, transportasi, komunikasi, perbankan. Perkebunan kelapa
sawit merupakan salah satu pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya system agribisnis kelapa sawit. Strategi keunggulan kompetitif bidang perkebunan harus
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan kuantitas bahan baku berkualitas bagi sektor industri. Keunggulan kompetitif ini akan menciptakan daya
saing produk yang tinggi bagi komoditi perkebunan karena memanfaatkan keunggulan tenaga kerja, iklim tropis, ketersediaan lahan yang luas, serta ditambah
dengan dukungan pemerintah dalam pendanaan investasi Pahan, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Perekonomian wilayah mencakup potensi yang dimiliki suatu wilayah, potensi yang dimiliki suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya. Pembangunan ekonomi
adalah suatu proses yang bersifat multidimensional yang melibatkan kepada perubahan besar baik terhadap perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial,
mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks pertumbuhan ekonomi Todaro, 2003.
Kondisi masing-masing wilayah menunjukkan variasi yang berbeda-beda. Sebagian wilayah relatif lebih makmur bila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Faktor utama yang mendasari pedoman ini adalah struktur perekonomian daerah yang bersangkutan. Tetapi pada hakekatnya kondisi tersebut tidak statis, dan
kemakmurannya akan mengalami perubahan sesuai dengan kemampuan wilayah yang bersangkutan untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan permintaan.
Secara umum dan sederhana, basis ekonomi wilayah diartikan sebagai sektor-sektor ekonomi yang aktivitasnya menyebabkan suatu wilayah itu tetap hidup, tumbuh dan
berkembang, atau sektor ekonomi yang pokok di suatu wilayah yang dapat menghidupi wilayah tersebut beserta masyarakatnya Sirojuzilam dan Mahali, 2011.
Untuk meningkatkan perekonomian suatu wilayah dibutuhkan suatu kebijakan ekonomi oleh pemerintah. Kebijakan ekonomi bertujuan untuk menciptakan
kemakmuran. Salah satu ukuran kemakmuran terpenting adalah pendapatan. Kemakmuran tercipta arena ada kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan
regional adalah tingkat besarnya pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun pendapatan
Universitas Sumatera Utara
rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Ada beberapa parameter yang biasa digunakan untuk mengukur adanya pembangunan wilayah. Salah satu parameter
terpenting adalah meningkatnya pendapatan masyarakat. Parameter lain, seperti peningkatan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan juga sangat terkait dengan
peningkatan pendapatan wilayah Tarigan, 2009. Secara umum pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana
pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang pengembangan kegiatan ekonomi dalam daerah amat tergantung masalah fundamental yang dihadapi oleh daerah itu. Bagaimana
daerah mengatasi masalah fundamental yang dihadapi ditentukan oleh strategi pembangunan yang dipilih. Dalam konteks inilah pentingnya merumuskan visi dan
misi , kemudian memilih strategi yang tepat Safi’i, 2007. Menurut Hoover dan Giarratani ada tiga fondasi ekonomi kewilayahan
Fondation Stone yang melandasi pengetahuan tentang kewilayahan dan analisis kewilayahan, yakni : ketidak-mobilitasan faktor produksi Immobility of Factor
Production, sifat faktor produksi dan barang yang tidak dapat dibagi sempurna Imperfect divisibility of Production Factor and Goods, serta ketidaksempurnaan
mobilitas barang dan jasa Imiperfect Mobility of Goods and Services. Ketiga fondasi tersebut merupakan faktor-faktor yang melandasi pola lokasi kegiatan
ekonomi serta mendasari sebagian besar permasalahan dalam kewilayahan Setiono, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Pola Kemitraan dan Pengembangan Wilayah