Instalasi Produksi Instalasi Simpan

4.3.1 Instalasi Produksi

Lafi Ditkesad mempunyai gedung produksi Non Betalaktam, Betalaktam dan Sephalosporin. Semua kegiatan produksi telah dipindahkan dari gedung lama di Jl. Gudang Utara No.25 ke gedung baru di Jl. Gudang Utara No. 26, walaupun gedung baru tersebut belum sepenuhnya rampung. Kegiatan produksi tersebut antara lain pencampuran, granulasi basah, pengeringan granul, pencetakan, pengisian kapsul, pengisian sirup, stripping dan kemas. Lokasi produksi Betalaktam dan Non Betalaktam serta Sephalosporin telah terpisah, yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang. Gedung produksi dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung kelancaran pelaksanaan produksi serta memudahkan dalam pembersihan dan pemeliharaan yang baik. Pembagian kelas pada ruang produksi, telah memenuhi persyaratan CPOB. Tata ruang untuk Proses produksi telah disusun secara berurutan sesuai dengan alur produksi. Misalnya untuk proses pembuatan tablet sudah dilaksanakan di ruang kelas D, ruang tersebut sudah berurutan dimulai dari ruang pencampuran, pencetakan, penyalutan, stripping dan pengemasan. Ruang produksi betalaktam dan sephalosporin juga telah berpedoman kepada CPOB, hal ini dapat dilihat dari adanya air shower dan sistem penataan udaranya telah menggunakan HEPA filter serta limbahnya telah didekstruksi. Akan tetapi belum semua ruangan digunakan secara maksimal, terutama ruangan kelas A belum terpakai.

4.3.2 Instalasi Simpan

Bangunan Instalasi Simpan telah dirawat dan dijaga kebersihannya sehingga dapat melindungi bahan-bahan yang disimpan di dalamnya dari kerusakan. Terdapat ruang sejuk untuk menyimpan bahan baku obat yang Universitas Sumatera Utara termolabil tidak tahan terhadap suhu lingkungan yang panas. Gudang di Lafi AD telah sesuai dengan persyaratan CPOB dimana penataan ruangannya telah terbagi menjadi 2 kelas yang berbeda tingkat kebersihannya. Selain itu, pencahayaannya juga telah memenuhi persyaratan. Khusus untuk bahan baku sediaan Betalaktam gudangnya terpisah dari produk lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dan reaksi hipersensitifitas.

4.3.3 Instalasi Pengawasan Mutu

Dokumen yang terkait

Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Bandung

7 131 85

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Periode 03 – 28 Oktober 2011 Bandung

4 48 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Bandung 03 – 28 Oktober 2011

7 70 101

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 2 – 31 Mei 2011 Bandung

1 36 105

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Bandung

2 45 105

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Mei 2010 – 31 Mei 2010

0 58 119

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Bandung

0 61 55

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Periode 03 Mei – 31 Mei 2010

0 28 96

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung

1 57 121

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Bandung Tanggal 2 April - 27 April 2009

0 28 105