Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan peranan Hakim Pengawas

putusan Peninjauan Kembali yang memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut.

C. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan peranan Hakim Pengawas

Dalam proses kepailitan sering ditemui hambatan – hambatan yang menghalangi jalannya proses kepailitan sampai dengan pelaksanaannya putusan kepailitan. Hambatan ini bisa menimbulkan ketidakpastian hukum karena dengan lambatnya pelaksanaan putusan kepailitan maka dapat menambah penyimpangan- penyimpangan dalam pelaksanaan kepailitan tersebut. Padahal Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 sebagaimana yang diubah dalam UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan ini menganut Asas Adil memperhatikan kepentingan secara seimbang antara kreditur dan debitur, Cepat dibatasi jangka waktu penyelesaian perkara baik di tingkat pertama, kasasi maupun peninjauan kembali dan Efektif tanpa putusan mempunyai kekuatan pasti, putusan sudah dapat dilaksanakan. 107 Hambatan lainnya yang dihadapi Hakim Pengawas dalam pemberesan dan pengurusan harta pailit adalah Undang-undang kepailitan tidak mengatur mengenai masalah pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan wewenang dari Hakim Pengawas sedangkan Hakim Pengawas harus mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan tugas dan wewenangnya secara tertulis kepada majelis hakim yang mengangkatnya. Bentuk pertanggungjawaban Hakim Pengawas hanya berupa laporan tertulis atau berita acara pendapat yang diajukan kepada majelis hakim. Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan wewenang Hakim Pengawas selama 107 Parwoto Wignjosumarto, Op.,Cit. hal. 25. Universitas Sumatera Utara ini hanya terhadap tindakan-tindakan Hakim Pengawas secara umum saja, sedangkan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Hakim Pengawas tidak pernah dipertanggungjawabkan, karena undang-undang kepailitan tidak mengatur nya. Hanbatan lainnya terkadang saksi tidak mau memberikan keterangan yang memudahkan penyelidikan oleh ahli-ahli dalam hal pengurusan dan pemberesan harta pailit yang selanjutnya dilakukan oleh Hakim Pengawas. Hakim Pengawas dalam hal ini punya kewenangan. Hakim Pengawas berhak untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan mengenai kepailitan, mendengar saksi-saksi ataupun untuk memerintahkan diadakannya penyelidikan oleh ahli-ahli. Saksi-saksi tersebut harus dipanggil atas nama Hakim Pengawas. Jika terdapat saksi yang tidak dating menghadap atau menolak memberikan kesaksiannya, maka terhadap mereka diberlakukan ketentuan Pasal 140, 141 dan 148 Reglemen Indonesia yang diperbaharui, Herziene Inlandsch Reglemement atau pasal-pasal 166, 167 dan 176 Reglement Acara Hukum untu daerah luar jawa dan Madura Reglement Buitengewesten. Selanjutnya bila saksi mempunyai tempat kedudukan hukum diluar kedudukan hukum pengadilan yang menetapkan putusan pernyataan pailit, Hakim Pengawas dapat melimpahkan pendengaran keterangan saksi kepada pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum saksi. 108 108 Ahmad yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999, hal. 73. Universitas Sumatera Utara Hambatan-hambatan yang dialami oleh Hakim Pengawas pada saat penyelesaian pelaksanaan suatu putusan pailit berupa : 109 1. Apabila para pihak yang bersengketa selalu datang terlambat pada rapat-rapat verifikasi maka penyelesaian masalah yang akan dibahas pada rapat-rapat tersebut semakin lama terselesaikan. Hal ini disebakan akan memakan waktu yang lama dikarenakan para pihak tidak saling membantu dalam menjalankan tugasnya masing-masing. 2. Apabila pada saat para pihak bersengketa diharuskan membawa bukti-bukti yang akurat pada saat rapat dilaksanakan. Kenyataannya ternyata mereka tidak membawa bukti-bukti yang akurat tersebut dan mengulur waktu dengan cara meminta waktu untuk mengajukan bukti- bukti yang akurat tersebut pada rapat berikutnya, maka penyelesaian pelaksanaan putusan pailit dapat semakin lama waktunya. Hal ini tentunya tidak akan menguntungkan diantara para pihak. 3. Tugas kurator adalah memberikan laporan kepada Hakim Pengawas pada waktu yang telah ditetapkan. Namun apabila Kurator tersebut tidak memberikan laporan yang diminta tepat waktu, maka akan menambah tugas Hakim Pengawas dikarenakan Hakim Pengawas itu harus segera memberikan perintah berupa teguran pada Kurator agar memberikan laporan tepat waktu. 4. Apabila debitur pailit bersifat tertutup akan memperlama proses pemberesan atas harta pailit. Maksudnya adalah debitur tidak transparan memberitahukan kepada 109 Hasil Wawancara dengan Bapak Suhartanto, Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Medan, pada tanggal 25 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara kreditor tentang sejumlah asset yang ia miliki selama proses pemberesan dan pengurusan harta nya yang akan dipailitkan. Hal ini tentu akan menjadi hambatan- hambatan bagi Kurator ataupun Hakim Pengawas dalam menjalankan tugasnya secara professional. 5. Putusan Hakim Pengawas dalam pemberesan harta pailit belum dapat langsung dijalankan dan bersifat final, karena debitur pailit yang keberatan atas putusan pailit masih dapat mengajukan upaya hukum banding. Kalau sudah seperti ini akan memperlama tugas Hakim Pengawas dalam pemberesan dan pengurusan harta pailit. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan terhadap 3 tiga permasalahan di atas, akhirnya diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Akibat dari pernyataan pailit, Debitor demi hukum kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit budel pailit sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan. Sejak itu, harta pailit hanya dapat digunakan demi kepentingan harta pailit dalam rangka pembayaran sebagian atau seluruhnya utang kepada para Kreditor. Akibat lanjutannya adalah semua perikatan Debitor yang terbit sesudah putusan pernyataan pailit tidak lagi dibayar dari harta pailit, kecuali perikatan tersebut menguntungkan harta pailit. Sejak putusan dijatuhkan oleh Hakim maka berlakulah proses umum kepailitan setelah putusan pailit. Dalam proses kepailitan tersebut dilakukan proses pemberesan harta pailit oleh Kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas. 2. Pada prinsipnya, Hakim Pengawas adalah wakil pengadilan yang mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit yang dilakukan oleh Kurator. Penunjukan Hakim Pengawas dilakukan bersamaan dengan diucapkannya putusan pernyataan pailit. Pada asasnya, ruang lingkup tugas Hakim Pengawas tidak terbatas hanya untuk memberikan persetujuan atau izin kepada Kurator saja, melainkan juga berwenang memberikan instruksi kepada Kurator untuk melakukan atau tidak Universitas Sumatera Utara