1. 3 Garis Melengkung melambangkan gerakkan yang dinamis PT Kereta Api Indonesia Persero dalam mencapai Visi dan Misinya.
2. 2 Garis Warna Orange melambangkan proses Pelayanan Prima Kepuasan Pelanggan yang ditujukan kepada pelanggan Internal dan Eksternal.
3. Anak Panah Berwarna Putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki Insan PT Kereta Api Indonesia Persero dalam mewujudkan
Pelayanan Prima. 4. 1 Garis Lengkung Biru melambangkan semangat Inovasi yang harus
dilakukan dalam memberikan nilai tambah kepada Stakeholders Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang
paling kecil sehingga dapat melesat.
4.2. Analisis Univariat
4.2.1. Karakteristik Responden
Data umum responden tentang berbagai karakteristik responden yang meliputi umur, lama pemaparan, masa kerja, penggunaan alat pelindung telinga, dan tekanan
darah ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Masinis Dipo Lokomotif Medan Tahun 2011
No. Karakteristik Responden
Jumlah orang Persentase
1. Umur tahun
40 11
25,6 ≤ 40
32 74,4
Total 43
100,0
2. Lama pemaparan jamhari
8 3
7,0 ≤ 8
40 93,0
Total 43
100,0
3. Masa kerja tahun
10 34
79,1 ≤ 10
9 20,9
Total 43
100,0
4. Penggunaan Alat Pelindung
Telinga Ya
Tidak 43
100,0
Total 43
100,0
Pada tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa sebagian besar masinis berada pada kelompok umur
≤ 40 tahun, yaitu sebanyak 32 orang 74,4. Masinis termuda berumur 23 tahun, sedangkan yang tertua berumur 54 tahun.
Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa pada umumnya masinis Dipo Lokomotif Medan terpapar bising
≤ 8 jamhari, yaitu sebanyak 40 orang 93,0. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum mereka masih bekerja sesuai ketentuan yang
aman Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51 Tahun 1999. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar masinis Dipo Lokomotif
Medan yaitu sebanyak 34 orang 79,1 bekerja selama 10 tahun. Masa kerja masinis terendah adalah 3 tahun, sedangkan masa kerja terlama adalah 30 tahun.
Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa 100 masinis Dipo Lokomotif
Universitas Sumatera Utara
Medan tidak menggunakan alat pelindung telinga pada saat bekerja di menjalankan kereta api. Hal ini menunjukkan bahwa PT Kereta Api Persero tidak mewajibkan
penggunaan alat pelindung telinga meskipun pekerja berada pada tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas.
4.2.2. Gambaran Tingkat Kebisingan
Pengukuran tingkat kebisingan ini dilakukan di dalam lokomotif kereta api Putri Deli Ekonomi rute Medan-Tebingtinggi selama 2 jam 16 menit. Hasil
pengukuran menunjukkan bahwa tingkat pengukuran terendah sebesar 84,22 dBA dan tertinggi 87,13 dBA.
Hasil pengukuran yang dilakukan di kabin lokomotif kereta api diklasifikasikan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51 Tahun 1999
mengenai Nilai Ambang Faktor Fisika di Lingkungan Kerja yaitu sebesar 85 dBA untuk waktu pemajanan 8 jam per hari.
Tabel 4.2. Distribusi Tingkat Kebisingan Pada Kabin Lokomotif Kereta Api Medan Tahun 2011
No. Tingkat Kebisingan dBA
Jumlah kabin
lokomotif Persentase
1. 85
39 90,7
2. ≤ 85
4 9,3
Total 43
100,0
Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat bahwa pada umumnya kabin lokomotif memiliki tingkat kebisingan 85 dBA, yaitu sebanyak 39 kabin 90,7. Hal ini
menunjukkan bahwa pada umumnya kabin lokomotif memiliki tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan oleh Keputusan Menteri
Universitas Sumatera Utara
Tenaga Kerja No.51 Tahun 1999, sehingga tidak aman untuk pekerja.
4.2.3. Keluhan Kesehatan Responden