dianalisis dengan pendekatan analisis kontrastif. Pendekatan analisis kontrastif digunakan untuk melihat perbedaan maupun persamaan kedua bahasa tersebut
dari sisi sintaksis bahasa. Selain menggunakan pendekatan analisis kontrastif, penulis juga menggunakan pendekatan sintaksis dalam hal tata bahasanya untuk
melihat pemakaian kata banding kedua bahasa tersebut di dalam kalimat. Melalui kedua pendekatan tersebut yaitu analisis kontrastif dan pendekatan sintaksis,
diharapkan dapat diperoleh ciri-ciri khas yang membedakan kedua bahasa dalam penggunaan kata banding dalam kalimat. Selain itu perbedaan dan persamaan dari
dua bahasa tersebut, baik dalam tatabahasanya maupun aspek-aspek lain diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi orang-orang yang ingin mempelajari
kedua bahasa asing tersebut. Pengucapan bahasa Mandarin yang unik, tata bahasa yang berbeda maupun tulisan yang berbeda dengan bahasa Inggris, membuat
bahasa Mandarin menjadi bahasa yang termasuk rumit untuk dipelajari. Salah satunya adalah penggunaan kata banding didalam kalimat bahasa Inggris dan
bahasa mandarin. www.wikipedia.org.
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meyimpang dari pokok pembahasan dan untuk mengarahkan penelitian ini agar lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, peneliti membatasi masalah. Konsentrasi penelitian adalah pada analisis kontrastif penggunaan kata banding
比 Bǐ dalam kalimat bahasa Mandarin dan
kata banding comparative degree dalam kalimat bahasa Inggris.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbedaan penggunaan kata banding dalam kalimat bahasa
Mandarin dan dalam kalimat bahasa Inggris?
2. Bagaimana persamaan penggunaan kata banding dalam kalimat bahasa
Mandarin dan dalam kalimat bahasa Inggris?
1.4 Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian seorang peneliti mempunyai tujuan mengapa melakukan penelitian tersebut. Karena sebuah penelitian di lakukan berdasarkan
sebuah pertanyaan yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perbedaan penggunaan kata banding dalam kalimat
bahasa Mandarin dan dalam kalimat bahasa Inggris.
2. Mendeskripsikan persamaan penggunaan kata banding dalam kalimat
bahasa Mandarin dan dalam kalimat bahasa Inggris.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini terdiri atas manfaat teoritis maupun manfaat praktis.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1 Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian analisis kontrastif kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris ini
adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan, persamaan maupun perbedaan penggunaan
kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
1.5.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian analisis kontrastif kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia ini
adalah sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui
penggunaaan kata banding bahasa Mandarin dan bahasa Inggris secara baik dan benar sehinggga dengan memahami perbedaan tata bahasa dari
kedua bahasa tersebut
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
penelitian lanjutan yang sejenis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJUAUN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka yang dipakai untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini agar
ditemukan hasil yang sesuai dengan judul penelitian, dan tinjauan pustaka.
2.1 Konsep
Penggunaan konsep dalam sebuah penelitian sangat diperlukan. Konsep dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Sesuai dengan judul
yang diambil dalam penelitian ini, maka konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kontrastif, kata, kata banding.
2.1.1 Analisis Kontrastif
Tarigan 1992:229 menjelaskan bahwa analisis kontrastif adalah, “Kegiatan membandingkan struktur bahasa pertama dengan bahasa kedua dengan
langkah-langkah membandingkan struktur bahasa pertama dengan bahasa kedua,
Universitas Sumatera Utara
memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan belajar, menyusun bahan
pengajaran, dan mempersiapkan cara-cara menyampaikan bahan pengajaran”.
Analisis kontrastif merupakan suatu pendekatan dalam pengajaran bahasa yang menggunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan antara unsur
yang berbeda dengan unsur yang sama. Meskipun demikian titik berat analisis kontrastif ditekankan pada unsur-unsur kebahasaan yang berbeda-beda.
2.1.2 Kata
Yongxin 2005 : 2 menyatakan “kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk
kalimat”. Beberapa kata tidak bisa digunakan secara tunggal, tetapi bisa digunakan untuk membentuk kalimat. Yongxin juga menjelaskan bahwa kata
dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang
dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri
menjadi bagian kalimat.
2.1.3 Kata Banding
Kata banding adalah kata yang biasanya digunakan untuk untuk membandingkan dua hal baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya.
Sebagai teknik pengembangan, perbandingan ini bisa bertujuan menjelaskan satu
Universitas Sumatera Utara
hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau menjelaskan kedua hal yang dibandingkan itu sekaligus.
2.1.4 Kata Banding dalam Bahasa Mandarin
Yongxin 2005 : 103 dalam bukunya Intisari Tata Bahasa Mandarin, menyebutkan, “kata banding bi
比 dalam bahasa Mandarin menyatakan
perbandingan, digunakan untuk mengenalkan sesuatu hal yang ingin diperbandingkan, bersama – sama dengan kata benda atau kata ganti membentuk
frasa kata depan yang berfungsi sebagai keterangan, menyatakan perbedaan kualitas atau derajat”.
Kata banding bi 比 dalam bahasa Mandarin memiliki beberapa arti
sebagai berikut:
a ....lebih......dari
Contoh penggunaan dalam kalimat:
这 本
书 比
娜 本
书 贵
zhe ben
shu Bi
na ben
shu gui
ini satuan
buku dibandingkan
itu satuan
buku mahal
Buku ini lebih mahal dari buku itu
Universitas Sumatera Utara
b Membandingkan atau dibandingkan
Contoh penggunaan dalam kalimat: 你
比 姐姐
更 漂亮
ni Bi
Jie jie geng
piaoliang kamu
Dibandingkan kakak
lebih cantin
Kamu Lebih cantik dibandingkan kakak
2.1.5 Kata Banding dalam Bahasa Inggris
Comparative Degrees adalah tingkatan yang digunakan untuk membandingkan benda satu dengan benda yang lainnya. Perbandingan
menggunakan kata sifat adjective yang diakhiri -er atau diawali more dan ditambahkan kata -than. Contoh: shorter than..., smarter than..., more expensive
than..., more confident than.... Untuk mengetahui fungsinya secara rinci, dapat dilihat dari contoh teks yang diambil dari buku Learning English 1 for SMK
students sebagai berikut.
Mr. Joko has 2 sons and 1 daughter. They are Rony, Dorie, and Jennie. Rony is
older than Dorie. Jennie is younger than Rony and Dorie. Rony and Dorie are
Twin. They are mostly similar each other. But everyone says Rony is more handsome than
Dorie. Dari contoh teks di atas, terlihat tiga kalimat yang mengandung
comparative degrees. Kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Rony is older than Dorie.
Jennie is younger than Rony and Dorie.
Rony is more handsome than Dorie.
Tambahan –er pada akhir kata sifat dan more sebelum kata sifat adjective old, young, dan handsome mempunyai arti lebih dari. Jadi older berarti lebih
tua, younger berarti lebih muda, dan more handsome berarti lebih tampan. Penentuan penggunaan –er dan more than pada kata sifat adalah:
Jika kata sifat tersebut terdiri dari 1 suku kata, maka kata sifat tersebut hanya mendapatkan tambahkan -er di belakangnya.
Contoh:
• short = shorter • hot = hotter
• close = closer
Jika kata sifat terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka ditambahkan kata more sebelum kata sifat tersebut.
Contoh: o
handsome = more handsome
o
beautiful = more beautiful
Disamping cara diatas, pembentukan kata banding comparative degree dalam bahasa Inggris dapat pula dilakukan dengan cara yang tidak beraturan atau
dikenal dengan irregular adjective. Contoh:
good = better
bad = worse
little = less
Universitas Sumatera Utara
many=more
2.2 Landasan Teori
Dua bahasa yang berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis kontrastif. Namun untuk
melihat penggunaan kata didalam kalimat secara benar. Maka pendekatan sintaksis juga dapa dilakukan. Berikut adalah landasan teori yang digunakan
penulis untuk menganalisis rumusan masalah yang dikemukakan di dalam penelitian ini.
2.2.1 Analisis Kontrastif
Secara umum memahami pengertian analisis kontrastif dapat ditelusuri melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam
pembahasan atau uraian. Pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti
permasalahannya. Permasalahan yang ditemukan itu kemudian dikupas, dikritik, diulas dan akhirnya disimpulkan untuk dipahami. Moeliono 2000 : 32
menjelaskan bahwa, “analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”. Sedangkan kontrastif diartikan sebagai perbedaan atau pertentangan antara dua hal.
Perbedaan inilah yang menarik untuk dibicarakan, diteliti, dipahami. Moeliono
Universitas Sumatera Utara
2000 : 32 juga menjelaskan bahwa, “kontrastif diartikan sebagai bersifat membandingkan perbedaan”. Istilah kontrastif lebih dikenal dalam ranah
kebahasaan linguistik. Sehubungan dengan ini kemudian muncul istilah linguistic kontrastif yang erupakan cabang ilmu bahasa. Linguistik kontrastif
membandingkan dua bahasa dari segala komponennya secara sinkronik sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan yang ada. Dari hasil
penemuan itu dapat diduga adanya penyimpangan-penyimpangan, pelanggaran- pelanggaran atau
kesalahan-kesalahan yang
mungkin dilakukan
para dwibahasawan orang yang mampu menggunakan dua bahasa secara baik.
Analisis Kontrastif yang juga disebut analisis bandingan, merupakan kajian linguistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan
dua bahasa yang berbeda rumpunnya. Pendeskripsian dan persamaan tersebut sangat bermanfaat untuk pengajaran kedua bahasa sebagai bahasa ke dua bahasa
asing. Analisis kontrastif ini menunjukan kesamaan dan perbedaan antara dua bahasa dengan tujuan untuk menemukan prinsip yang dapat diterapkan pada
masalah praktis dalam pengajaran bahasa atau terjemahannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa linguistik kontrastif merupakan salah satu cabang
linguistik yang berfungsi untuk mengkontraskan dua bahasa atau lebih yang tidak serumpun, dan linguistik kontrastif dapat membantu kesulitan yang mungkin
dialami seseorang dalam mengajarkan bahasa yang berbeda rumpun bahasanya, ataupun bagi seseorang yang belajar bahasa asing yang berbeda rumpun dari
bahasa ibunya www.wikipedia.org.
Universitas Sumatera Utara
Didalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kontrastif untuk membandingkan dua bahasa yang berbeda rumpun bahasanya, yaitu bahasa
Mandarin dan bahasa Inggris. Melalui pendekatan ini penulis akan menganalisis persamaan dan perbedaan kedua bahasa khususnya didalam penggunaan kata
banding didalam kalimat.
2.2.2 Sintaksis
Manaf 2009:3 menjelaskan bahwa, “sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat”. Beliau juga mengatakan, “struktur
internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek kajian sintaksis terbesar”.
Dalam sintaksis dipelajari pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa. Satuan terkecil dalam
bidang ini adalah kata.
Didalam penelitian ini penulis juga menggunakan pendekatan sintaksis dalam hal ini adalah ilmu tata bahasa yang merupakan pendekatan yang
digunakan untuk melihat bagaimana kata banding kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Mandaruin dan bahasa Inggris di dalam kalimat.
2.3 Tinjauan Pustaka
Berikut adalah beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Ayu Khairunissa Nasution 2011 dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan Dalam Bahasa Mandarin”.
Menjelaskan tentang jenis kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin pada koran Xun Bao Youth. Dalam
penelitian tersebut beliau menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menemukan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dalam bahasa
Mandarin ditemukan bahasa penluis karangan dalam koran Xun Bao Youth tidak mengetahui kata perbandingan secara benar. Karangan dibuat hanyalah karangan
yang mereka tulis sehari-hari yang menunjukkan ketidakpahaman mereka tentang struktur bahasa.
Tommy Tandy 2011 dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin”.
Menemukan teknik dan metode penelitian membandingkan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Selain itu peneliti juga menemukan perbedaan dan persamaan
kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Dalam penelitian ini melalui pendekatan tata bahasa diungkapkan bahwa makna dari kelima jenis
kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin adalah sama, selain itu dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan, bentuk jawaban
dari kelima jenis kalimat tanya tersebut adalah menggunakan kata “ya” dan “tidak”. Namun ciri-ciri dari setiap jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris
maupun bahasa Mandarin berbeda. Sopi Maryamah 2009 dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis
Kontrastif Kalimat Pasif Bahasa Jepang dengan Bahasa Sunda”. Menemukan
Universitas Sumatera Utara
langkah-langkah dan prosedur dalam melakukan penelitian kontrastif bahasa. Pada penelitian ini, peneliti mengungkapkan pada dasarnya ciri khusus kalimat
pasif bahasa Jepang adalah diantaranya terdapat dua jenis kalimat pasif langsung dan kalimat pasif tidak langsung, dan umumnya menggambarkan perasaan
penderitaan, bisa dibentuk dari kalimat transitif atau intransitif, dan objeknya harus makhluk hidup. Berbeda dengan kalimat pasif Sunda yang mempunya ciri
verbanya mempunyai imbuhan di- atau ka-, dan tidak secara khusus menggambarkan perasaan penderitaan dan objeknya tidak harus makhluk hidup,
bisa dibentuk dari kata kerja transitif dan intransitif. Wu 2004 dalam jurnal elektronik menulis artikel yang berjudul
《金瓶
梅词话》“比”字句研究 《Jīnpíngméi》 cíhuà “bǐ” zìjù yánjiū 》menggunakan
teori tata bahasa untuk menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding 比 bi
yang benar serta disertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding 比 bi
dalam kalimat. Dari jurnal elektronik ini, penulis mengetahui bagaimana cara penggunaan kata banding
比 bi di dalam kalimat yang benar.
Ma 2009 dalam jurnal elektronik menulis artikel yg berjudul 比字句连
用及其语用功能 Bǐ zìjù liányòng jí qí yǔ yòng gōngnéng menulis tentang fungsi
kata banding 比 bi dan penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata
bahasa Mandarin. Dari jurnal ini penulis menemukan kata banding 比 bi memiliki
Universitas Sumatera Utara
fungsi untuk membandingkan dua hal atau lebih yang memiliki tingkat perbandingan yang lebih dari lainnya.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
3.1 Metode Penelitian