Pemakaian Tenaga Kerja Pemakaian Benda Termasuk Uang Biaya

c. Pegawai lebih semangat dalam kerjanya karena ada peningkatan prestasi kerja yang berpengaruh pada peningkatan jabatan. d. Komunikasi antara atasan dengan pegawai dapat terjalian dengan baik.

3. Pemakaian Tenaga Kerja

Pemakaian tenaga ini juga dimaksudkan untuk mencapai cara kerja yang teringan. Pada pekerjaan kantor di bagian Kepegawaian Fakultas Ekonomi USU hal ini dapat dilihat dengan jumlah tenaga kerja yang ada pada bagian kepegawaian, seperti yang dijelas kan diatas jumlah kariawan yang ada yaitu ada 4 orang. dari jumlah tenaga yang dimiliki kita melihat hasil kerja atau prestsi kerja yang diperoleh dari data surat masuk dan surat keluar yaitu : Tabel 1.1 Data surat Tahun Surat masuk Surat keluar 2009 1420 19 2010 1560 43 2011 1690 65 Dari tabel diatas kita melihat prosedur suart masuk dan keluar peningkatan yang dicapai yaitu 10 per tahunnya. Berarti hasil kerja meningkat tapi peningkatan yang terjadi terlalu sedikit memgingat kebutuhan dan kegitan dari tahun ke tahu semakin tinggi. Selain itu perbandingan anntara surat masuk dan yang dikeluarkan dalam bidang kepegawaian terlalu sedikit, mak perlu adanya satndarisaisi pengerjaan tugas pada bagian tersebut. Dalam penggunaan tenaga kerja tidak boleh kurang dan lebih, bisa ber implikasi tidak baik terhadap hasil kerja. Jika terjadi kekurangan tenaga kerja Universitas Sumatera Utara maka akan memerlukan waktu tambahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Begitu juga dengan kelebihan penggunaan tenaga kerja akan membuat waktu luang para pegawai yang tidak sesuai dengan standart waktu kerja yang ada. Penggunaan tenaga kerja harus sesuai dengan beban kerja, standart waktu yang ada agar tercipta efisien kerja di bagian kepegawaian Fakultas Ekonomi USU. Maksutnya anatara beban kerja yang ada harus bisa diselesaikan dengan satandart waktu yang telah ditentukan. Jadi efisiensi dibagian kepegawaian dapt tercapai. Penentuan beban kerja yang baik akan meningkatkan efisiensi dalm penggunaan tenaga kerja karena akan terbentuk proporsional tenaga kerja yang dibutuhkan dalm sebuah instansi atau kantor. Jadi pelaksanaan suatu pekerjaan dapat terorganisir dengan baik.

4. Pemakaian Benda Termasuk Uang Biaya

Dalam pelaksanaan suatu kerja perkantoran hendaknya tidak dipergunakan material yang bersifat mewah atau berlebih-lebihan sepanjang sesuatu pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Misalnya : amplop surat dapat dibuat dari kertas bekas dan tidak perlu selalu menggunakan amplop yang dibeli dari toko. Pembuatan formulir dapat dilakukan secara terpusat, tidak perlu setiap unit kerja membuat formulir sendiri. Pemakaian telepon untuk keperluan interlokal hendaknya dikontrol dengan ketat d engan mengurangi kebiasaan atau kegemaran menggunakan kata-kata yang bertele-tele. Perbekalan tata usaha hendaknya dibuatkan spesifikasinya sehingga tidak terjadi salah beli. Demikian pula perlu dijaga agar tidak terperangkap dalam penghematan semu. Misalnya membeli alat Universitas Sumatera Utara yang murah tetapi sering mengalami kerusakan dan berakibat tingginya biaya perawatan atau biaya operasional. Dalam rangka penerapan efisiensi kerja dalam pekerjaan kantor pada Bagian Kepegawaian Fakultas Ekonomi USU pemakaian benda termasuk uang pada Kantor Bagian Kepegawaian Fakultas Ekonomi USU dapat dilihat dari formula biaya pegawai pada umumnya yaitu : Jumlah biaya pegawai dibagi total biaya. Biaya pegawai mencakup antara lain biaya gaji, biaya kesehatan pegawai, bonus, insentif, biaya fasilitas car loan, home loan, asuransi, dll. Kemudian biaya pegawai total ini dibandingkan dengan biaya total biaya operasi total Pengendalian biaya ini lazim digunakan untuk mengukur efisiensi kerja pegawai Salah satu komponen biaya pegawai yang cukup besar selain unsur gaji adalah unsur biaya kesehatan. Untuk mengendalikan biaya ini biasanya kemudian digunakan jasa asuransi kesehatan. Supaya biaya kesehatan menjadi lebih terkontrol Meski demikian, biaya ini juga sebaiknya jangan terlalu ditekan demi efisiensi. Misal gaji karyawan dibikin tidak kompetitif, atau tidak diberikan bonus dan insentif. Hal ini mungkin bisa mendapatkan efisiensi biaya, namun dalam jangka menengah akan menurunkan motivasi kerja pegawai; dan ujungnya bisa menurunkan level produktivitas kerja. Dengan demikian biaya pegawai ini sebaiknya dipatok pada angka yang reasonable.

5. Fasilitas Kerja