21
3 Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, atau artikel dan
kepustakaan lain yang berhubungan dengan bahan referensi penelitian atau berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Jenis dan sumber data Penelitian
Data penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara.
2. Data Sekunder adalah data yang mendukung data primer yang bersumber dari
buku, internet, dan kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3.6 Analisis Data
Analisis data ditelaah atau dipelajari dan dipahami dari data hasil wawancara penulis, observasi dan catatan dilapangan maupun dari berbagai
sumber. Kemudian data disalin dan dipilih untuk disusun menjadi satu kesatuan yang akan ditarik kesimpulan dari interpretasi yang sudah dilakukan. Analisis data
berdasarkan wawancara tentang evaluasi penerapan automasi perpustakaan memakai model Technology Acceptance Model TAM.
3.7 Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode triangulasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan meminta
penjelasan lebih lanjut. Data diperoleh dengan mencari informasi lebih dari satu orang.
Triangulasi dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan dan observasi oleh penulis dalam mengamati kejadian fakta yang terdapat dilapangan.
Teknik pengumpulan data juga dilakukan untuk melengkapi data primer dan sekunder. Wawancara dan observasi dilakukan sebagai data primer yang berkaitan
dengan informasi yang di dapat dari kebijakan pihak PUP I dalam pengelolaan kearsipan.
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Informan
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti tentunya membutuhkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Untuk memperoleh
informasi yang di butuhkan tentunya ada cara- cara atau langkah-langkah dalam mengumpulkan datainformasi penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan
penelitian tentang Evaluasi Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan Bung Hatta Kota Bukittinggi. Dalam penelitiannya peneliti mengumpulkan data melaui
wawancara. Untuk dapat melakukan wawancara tentunya diperlukan adanya informan yang bisa memberi informasi terkait penelitan. Adapun informan yang
ditunjuk peneliti memiliki karakteristik sebagai berikut : Tabel 4.1 : Karakteristik Informan
No. Nama
Pendidikan Jabatan
I
1
Purwanto S1
Kepala bidang pelayanan
I
2
Syamsudin S1
Teknisi perpustakaan
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan bapak Purwanto sebagai informan pertama I
1
. Bapak Purwanto merupakan Kepala bidang pelayanan di PBHB, beliau memiliki latar belakang pendidikan s1. Untuk informan kedua
peneliti menetapkan kepada Bapak Syamsudin, yang memiliki latar belakang pendididkan S1dan bertugas sebagai Teknisi sistem automasi di PBHB.
Dalam penelitiannya, wawancara berlangsung secara informal. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara subtatif dimana wawancara dilakukan tidak harus
pada suatu tempat tertentu. Wawancara pun dilakukan pada jam yang telah ditetapkan pada saat membuat janji untuk wawancara. Suasana wawancara
berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa informal,
23
walau terkadang peneliti menggunakan istilah-istilah perpustakaan. Isi wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan.
4.2. Kategori