127
2. Akibat hukum dari akta jual beli tanah yang tidak sesuai dengan tata
cara pembuatan akta PPAT tersebut adalah sebagai berikut:
a. Akibat hukum terhadap akta PPAT yaitu akta dapat terdegradasi
menjadi akta di bawah tanagan pasal 95-102 PMNAKa BPN No. 3 tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 tahun 1997
tentang pendaftran Tanah, namun secara formalitas akta tersebut tetap akta otentik dan pelaksanaan pendaftaran tanahnya dapat tetap
diproses di Kantor Pertanahan. b.
Akibat hukum terhadap PPAT yaitu PPAT yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi administratif dan pengenaan denda administratif
karena telah melanggar larangan atau melalaikan kewajibannya.
B. Implikasi 1. Akibat hukum dari pembuatan akta jual beli tanah yang tidak sesuai dengan
tata cara pembuatan akta PPAT, pihak yang merasa dirugikan sebagai akibat jual beli tanah yang di buat olehdihadapan PPAT, PPAT bisa
digugat untuk membayar ganti rugi denda yang telah ditetapkan. 2. Sedangkan untuk pertanggung jawaban atas pelanggaran yang PPAT
lakukan tersebut selama ini kantor pertanahan Kota Yogyakarta menghendakai surat pernyataan yang tidak akan mengulang kesalahan lagi.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk PPAT. Sebagai PPAT, hendaknya dalam melakukan pembuatan akta jual beli
selalu bersandar kepada ketentuan-ketentuan yang ada oleh karena yang akan dibuat adalah akta otentik yang sangat mempengaruhi
kepastian hukum atas peralihan hak atas tanah. PPAT juga perlu lebih memahami ketentuan-ketentuan yang ada untuk
menghindarkan PPAT dari sanksi pemberhentian baik dengan hormat
128 maupun dengan tidak hormat maupun tuntutan ganti rugi dari para
pihak. PPAT dalam menjalankan tugasnya harus selalu berlandaskan pada moralitas dan integritas yang tinggi terhadap profesi dan
jabatannya selaku PPAT. 2. Untuk para pihak.
Bagi para pihak sebaiknya mematuhi prosedur pembuatan akta yang benar sehingga terhindar dari kemungkinan terancamnya kepastian hak
atas tanah yang diperoleh. Para pihak harus dapat bekerjasama dengan PPAT dalam melaksanakan pembuatan akta jual beli sehingga
akta yang dihasilkan dapat menjamin kepastian hak atas tanah yang diperjualbelikan.
129
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku :
A. Wahab Daud, 1995,
HIR-RBG dan Undang-Undang Mahkamah Agung RI
, Pamator Pressindo, Jakarta. Abdul Kadir Muhammad, 1994,
Hukum Harta Kekayaan
, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Achmad Rubaie, 2007,
Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
, Bayumedia, Malang. Adrian Sutedi, 2008,
Peralihan Hak Atas Tanah
, Sinar Grafika, Jakarta. Ali Achmad Chomsah, 2003,
Hukum Agraria Pertanahan Indonesia Jilid I
, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta. Ali Achmad Chomsah, 2003,
Hukum Pertanahan Seri III dan Seri IV
, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Ali Achmad Chomsah, 2004,
Hukum Agraria Pertanahan Indonesia Jilid 2
, Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta. Arinkunto, Suharsini, 2006
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta,PT. Rineka Cipta. Aslan Noor, 2006,
Konsep Hak Milik Atas Tanah Bagi Bangsa Indonesia Ditinjau dari Ajaran Hak Asasi Manusia
, Mandar Maju Bandung.
A P, Perlindungan,
Pendaftaran Tanah di Indonesia
, Bandung, Mandor Maju, Bandung, 2002.
A P Perlindungan,
Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria
, Alumni, Bandung, 1984.
Bachtiar Effendi, 1993,
Kumpulan Tulisan tentang Hukum Tanah
, Alumni, Bandung.
Bachtiar Effendi
, Pendaftaran
Tanah di
Indonesia dan
PeraturanPelaksanaannya,
Alumni, Bandung, 1993. Bambang Sunggono, Metodelogi Penelitian Hukum, Rajawali Press Jakarta, 1996.
130 B.F.Sihombing, 2004,
Evolusi Kebijakan Pertanahan Dalam Hukum Tanah Indonesia
, Toko Gunufg Agung, Jakarta. Boedi Harsono, 1999,
Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya
Djambatan, Jakarta. Boedi Harsono, 2003,
Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya
Djambatan, Jakarta. Boedi Harsono, 2007,
Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya
Djambatan, Jakarta. Boedi Harsono,
Perkembangan Hukum Tanah Adat Melakui Yurisprudensi
, Ceramah disampaikan pada Simposium Undang- Undang Pokok
Agraria dan Kedudukan Tanah-Tanah Adat Dewasa Ini, Banjarmasin, 7 Oktober 1977, dalam Adrian Sutedi, 2008,
Peralihan Hak Atas Tanah
, Sinar Grafika, Jakarta.
Burhan Ashshofa,
Metode Penelitian Hukum,
Rineka Cipta, Jakarta. Esmi Warassih,1983, hal 9,
Pembinaan Kesadaran Hukum
, Majalah Masalah- masalah Hukum Nomor 5 Tahun XIII, Undip, Semarang
E. Zaenal Arifin, 1998,
Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah
, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Effendi Perangin, 1994,
Praktik Jual Beli Tanah
, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
H. Eddy Pranjoto, 2006,
Antinomi Norma Hukum Pembatalan Pemberian Hak Atas Tanah Oleh Peradilan Tata Usaha Negara Dan Badan Pertanahan
Nasional
, CV. Utomo, Bandung. Habib Adjie, 2008,
Hukum Notaris Indonesia Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
, Refika Aditama, Bandung.
Hasan Wargakusumah, 1995,
Hukum Agraria I
, P.T, Gramedia Utama, Jakarta
131 H.B. Sutopo, 1999,
Metode Penelitian Kualitatif I
, Karakteristik dan Aplikasi Tehniknya, Surakarta.
Herlien Budiono,
Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia Hukum Perjanjian Berlandaskan Asas-Asas Wigati Indonesia
, 2006, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Herlien Budiono,
Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan
, 2007, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Ida Nurlinda, 2009,
Prinsip-Prinsip Pembaruan Agraria Perspektif Hukum
, Rajawali Pers, Jakarta.
Imam Sudiyat, 1982, Beberapa masalah Penguasaan Tanah di Berbagai Masyarakat Sedang Berkembang, Badan Pertanahan Nasional.
Irawan Soerodjo, 2002,
Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia,
Arkola, Jakarta.
J.J.H. Bruggink, 1999,
Refleksi tentang Hukum
alih bahasa : Arief Sidharta, Citra Aditya Bakti, Bandung.
J. Kartini Soedjendro,
Perjanjian Peralihan Hak Atas Tanah Yang Berpotensi Konflik
, 2001, Kanisius, Yogyakarta. JW. Muliawan, 2009,
Pemberian Hak Milik Untuk Rumah Tinggal
, Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
, 2003, Balai Pustaka, Jakarta. Kartini Kurtono,1986
, Pengantar Metodelogi Riset Sosial,
Alumni, Bandung. Kerjasama Badan Pertanahan Nasional dan Fakultah Hukum UGM
,
1992
, Hasil Seminar
Nasional Kegunaan
Sertipikat dan
Permasalahannya,
Yogyakarta. M. Yahya Harahap, 1986
, Segi-Segi Hukum Perjanjian
, Cetakan II, Alumni, Bandung, dalam Adrian Sutedi, 2008,
Peralihan Hak Atas Tanah
, Sinar Grafika, Jakarta.
Mahkamah Agung Republik Indonesia, 1999, dalam Adrian Sutedi, 2008,
Peralihan Hak Atas Tanah,
Sinar Grafika, Jakarta. Maria Farida Indrati, 2007,
Ilmu Perundang-Undangan I
, Kanisius, Yogyakarta.
132 Mhd.Yamin Lubis dan Abd. Rahim Lubis, 2008,
Hukum Pendaftaran Tanah
, Mandar Maju, Bandung
Mochammad Dja’is dan RMJ Koosmargono, 2008,
Memahami dan Mengerti HIR
, Badan Penerbit UNDIP, Semarang. Mohammad Nazir, 2010,
Metode Penelitian
, Ghalia Indonesia, Bogor. Muhadar, 2006,
Viktimisasi Kejahatan di Bidang Pertanahan
, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta.
Muchtar Wahid, 2008,
Memakai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah
, Republika, Jakarta.
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad,2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta, Penerbit Pustaka Pelajar.
Notonegoro, 1974,
Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia
, C.V. Pancuran tujuh, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2008,
Penelitian Hukum
, Kencana Prenada Media, Jakarta.
Pieter Latumeten, 28 Januari 2009,
Kongres XX Ikatan Notaris Indonesia Kebatatan dan Degradasi Kekuatan Bukti Akta Notaris Serta Model
Aktanya
, Surabaya. Ronny Hanitijo Soemitro, 1994,
Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri
, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Salim, Erlies Septian Nurbaini, 2014,
Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi
, Cetakan Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta. S. Chandra, 2005,
Sertipikat Kepemilikan Hak Atas Tanah
, Grasindo, Jakarta. Singgih Praptodiharjo, 1952,
Sendi-Sendi Hukum Tanah di Indonesia
, Yayasan Pembangunan Jakarta, Jakarta.
Soedharyo Soimin, 2008,
Status Hak dan Pembebasan Tanah
, Edisi Kedua, Sinar Grafika, Jakarta.
Soedjono dan H. Abdurrahman, 2008,
Prosedur Pendaftaran Tanah
, Rineka Cipta, Jakarta.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2007
Penelitian Hukum Normatif
, RadjaGrafindo Persada, Jakarta.
133 Soerjono Soekanto, 1983,
Hukum Adat Indonesia
, Rajawali, Jakarta. Soerjono, Soekanto, 2007,
Pengantar Penelitian Hukum
, UI Press, Jakarta. Subekti, 1998,
Hukum Perjanjian
, Intermasa, Jakarta. Sudarsono, 2007,
Kamus Hukum
, Rineka Cipta, Jakarta. Sudikno Mertokusumo, 2007,
Penemuan Hukum Sebuah Pengantar
, Liberty, Yogyakarta.
Suharnoko dan Endah Hartati, 2005,
Doktrin Subrogasi, Novasi dan Cessie
, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Suharnoko, 2008,
Hukum Perjanjian Teori dan Analisa Kasus
, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sumardjono Maria S.W., 2005, Kebijakan Pertanahan Antara regulasi dan Implementasi, Kompas, Jakarta.
Setiono, 2002,
Pemahaman terhadap Metode Penelitian Hukum, Diktad,
Program Studi Ilmu Hukum.UNS, Surakarta. Sutrisno Hadi, 1989,
Metodologi Penelitian Hukum
, UNS, Press, Surakarta. Urip Santoso, 2010, Pendaftaran Tanah dan Peralihan Hak atas Tanah, Cetakan
Kedua, Jakarta. Van Apeldoorn, L.J, 1993,
Pengantar Ilmu Hukum
, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Widhi Handoko, 2014,
Kebijakan Hukum Pertanahan
, Thafa Media, Yogyakarta. Winarno Surakhmad, 1990,
Pengantar Penelitian Ilmiah
, Transito, Yogyakarta. Yudha Pandu Editor, 2009,
Petunjuk TeknisPenanganan dan Penyelesaian Masalah Tanah
, Indonesia Legal Center Publishing, Jakarta.
B. Jurnal, Internet, Artikel, Makalah