Keluarga merupakan unit terkecil serta terpenting di dalam masyarakat, sebab di dalam keluarga anak mendapatkan kasih sayang, pembinaan sikap keagamaan, pembentukan sikap
bertanggung jawab dan sebagainya. Dengan demikian dapat dipahami betapa pentingnya suatu keluarga orang tua dalam pembinaan nilai-nilai dalam kehidupan.
Dalam pendidikan agama anak dilingkungan keluarga, dapat dilakukan berbagai pola sesuai dengan kualitas orang tua. Secara ideal pola yang dapat diterapkan oleh keluarga dalam pendidikan
agama anak didalam keluarga, yaitu melalui keteladanan dan pembiasaan, penjelasan, anjuran, suruhan dan perintah, larangan, hadiah, motivasi dan pujian, serta hukuman.
Jika dihubungkan dengan pengamalan agama, maka siswa yang mendapatkan perhatian dan pembinaan yang baik dalam keluarga akan bersemangat dan rajin mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari. Sementara pada siswa yang kurang mendapatkan pembinaan yang baik dan memadai dalam keluarga cenderung malas dan kurang bersemangat mengamalkan agama dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Hubungan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pembinaan anak dalam Keluarga
dengan Pengamalan Agama
Kerangka berfikir penelitian ini berangkat dari teori-teori yang telah dikemukakan pada uraian terdahulu, bahwa pada diri manusia terdapat adanya suatu naluri, yaitu naluri untuk meyakini
dan mengadakan penyembahan terhadap sesuatu kekuatan diluar diri manusia. Naluri inilah yang mendorong manusia untuk berbuat dan mengadakan kegiatan agama pengamalan agama sehingga
diketahui bahwa manusia adalah makhluk religius. Ibadah dalam Islam lebih merupakan amal saleh dan latihan spiritual yang berakar dan diikat
oleh makna hakiki dan bersumber dari fitrah manusia. Pengamalan agama merupakan penerapan nilai- nilai islam dalam hidup seseorang muslim, baik itu melalui pelaksanaan shalat, zakat, haji dan
pengaturan pola makan tahunan melalui puasa. Pengamalan agama telah menyatukan umat Islam dalam satu tujuan yaitu penghambaan kepada Allah semata serta penerimaan berbagai ajaran Allah,
baik itu untuk urusan duniawi maupun ukhrawi.
Proses pembelajaran pendidikan agama Islam yang diinginkan adalah proses yang terarah dan bertujuan untuk mengarahkan anak didik mau mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dalam
kehidupannya sehari-hari sementara keluarga merupakan salah satu wadah bagi anak untuk memperoleh kasih sayang, perhatian dan pembinaan dari kedua orang tuanya.
Pendidikan agama islam dan pembinaan anak dalam keluarga merupakan dua unsur yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam membentuk kepribadian anak yang berakhlak mulia. Pada
umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang dilaluinya serta pembinaan dalam keluarga yang diperoleh anak pada masa kecilnya dulu. Seseorang
yang pada waktunya kecilnya tidak pernah mendapatkan pendidikan agama serta pembinaan dalam keluarga maka pada masa dewasanya nanti, ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam
hidupnya, walaupun secara naluri kesadaran beragama itu ada dalam diri setiap orang. Berdasarkan pembahasan di atas, di duga terdapat hubungan yang signifikan antara
pembelajaran pendidikan agama Islam dan pembinaan anak dalam keluarga dengan pengamalan agama. Artinya semakin baik pembelajaran pendidikan agama Islam dan pembinaan anak dalam
keluarga semakin baik pula pengamalan agama seseorang. Untuk mengetahui hubungan pembelajaran pendidikan agama islam dan pembinaan anak
dalam keluarga dengan pengamalan agama siswa SMP Islam An-nizam Medan dapat dilihat dari skema berikut :
Keterangan : X
1
: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam X
2
: Pembinaan Anak dalam Keluarga Rx
1
,y
Rx
2
,y Rx
12
,y
Gambar 1. Skema Rancangan Penelitian
X
1
X
2
Y
Y : Pengamalan Agama
Rx
1
,y : Korelasi antara X
1
dengan Y Rx
2
,y : Korelasi antara X
2
dengan Y Rx
12
, y : Korelasi antara X
1
, X
2
dengan Y
D. Hipotesa Penelitian