Teori-teori dan Pendekatan Studi Kepemimpinan
23
para karyawan dalam konteks penghayatan atau berbagi nilai-nilai bersama dan visi bersama dalam organisasi. Definisi kepemimpinan transformasional ini
mengandung tiga gagasan pokok yaitu commitment, shared values of organization, dan shared vision of organization. Pertama commitment yaitu
kesediaan untuk taat, patuh, merasa wajib untuk melaksanakan, dan merasa turut bertanggung jawab atas kesepakatan yang ditetapkan bersama. Kedua shared
values of organization yaitu saling berbagi dalam menghayati dan mengembangkan nilai-nilai bersama dalam organisasi.
Nilai-nilai tersebut antara lain, kedisiplinan, kebersamaan, saling percaya, ketaatan, keadilan, kejujuran, toleransi pada perbedaan, pengabdian, pengorbanan,
rasa memiliki sense of belonging dan rasa tanggung jawab sense of responsibility. Nilai-nilai tersebut menjadi perekat kerjasama dalam organisasi.
Ketiga shared vision of organization yaitu niat dan kesediaan hati setiap organisasi untuk berbagi dalam membangun visi organisasi berupa harapan dan
cita-cita bersama mewujudkan masa depan organisasi secara lebih baik dan semua anggota memiliki cara pandang yang sama dan merasa wajib serta akan berjuang
bersama-sama meraih tujuan organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, tampak bahwa seorang pemimpin
transformasional harus mampu membangkitkan komitmen para pengikutnya untuk memegang teguh nilai-nilai dan visi atau cara pandang bersama dalam
organisasi dan menghayatinya dalam melaksanakan berbagai tugas dan pekerjaan dalam organisasi. Hal ini akan menjadi daya dorong yang kuat dari dalam diri
24
anggota untuk memberikan kinerja terbaiknya demi keberhasilan organisasi meraih tujuannya.
Selanjutnya Wuradji 2009: 51 menambahkan bahwa terdapat empat komponen kepemimpinan transformasional yaitu 1 charisma, pemimpin
transformasional harus memiliki sifat-sifat kharismatik, dikagumi, dan dihormati oleh para anggotanya, 2 inspiration, pemimpin transformatif memiliki kekayaan
ide dan gagasan yang bisa memberi inspirasi dan pecerahan bagi para pengikutnya. 3 intelektual stimulation, pemimpin transformasional mampu
memberikan arahan dan mempengaruhi para anggotanya dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang rasional dan dapat dipahami oleh para
anggotanya, sehingga mereka dengan kesadaran dna niat yang sungguh-sungguh mengikuti arahannya, 4 individual consideration, pemimpin transformasional
harus mampu memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki para anggotanya dengan mendukung dan menghargai munculnya gagasan baru dari
para anggota, kreasi-kreasi baru para anggota, dan pengalaman-pengalaman positif mereka. Pemimpin transformatif menghargai dan mempertimbangkan
potensi-potensi yang dimiliki pengikutnya dan selalu berusaha membangkitkan semangat mereka untuk lebih maju dan bekerja keras.
Berdasarkan uraian di atas, gagasan kepemimpinan transformasional dapat dikatakan
telah mencakup
dimensi-dimensi teori-teori
kepemimpinan sebelumnya. Walaupun memberikan tekanan yang kuat pada aspek kemampuan
melakukan perubahan dalam organisasi, tetapi aspek-aspek lain pun tetap menjadi fokus dan kekuatan dalam menjalankan kepemimpinan transformasional.
25
Kepemimpinan transformasional tidak saja didasarkan pada kebutuhan akan penghargaan diri, tetapi menumbuhkan kesadaran pada pemimpin untuk berbuat
yang sesuai dengan kajian perkembangan manajemen dan kepemimpinan yang memandang manusia, kinerja, dan pertumbuhan organisasi adalah sisi yang saling
berpengaruh. Gagasan kepemimpinan transformasional tampaknya dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan dalam organisasi di
tengah derasnya arus perubahan ilmu, teknologi, dan budaya masyarakat, termasuk organisasi sekolah dewasa ini.