15
e. Memotivasi perubahan
f. Memotivasi para pengikut
g. Memberdayakan pengikut
h. Mewakili sistem sosial
i. Manajer konflik
j. Membelajarkan organisasi
Fungsi kepemimpinan menurut Wuradji 2009: 11 adalah: a.
Pemimpin berfungsi sebagai koordinator terhadap kegiatan kelompok.
b. Pemimpin berfungsi sebagai perencana kegiatan.
c. Pemimpin berfungsi sebagai pengambil keputusan, baik karena atas
pertimbangannya sendiri maupun setelah mempertimbangkan pendapat kelompoknya.
d. Pemimpin berfungsi sebagai tenaga ahli yang secara aktual berperan
sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi kelompoknya. e.
Pemimpin berfungsi sebagai wakil kelompok dalam urusan luar, yang bertugas mewakili kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lain. f.
Pemimpin berfungsi sebagai pemberi imbalan dan sanksi. g.
Pemimpin berfungsi sebagai mediator, khususnya dalam menyelesaikan konflik internal ataupun perbedaan pendapat diantara
para anggotanya. h.
Pemimpin berfungsi sebagai teladan yang dijadikan model perilaku yang dapat diteladani pengikutnya.
i. Pemimpin berfungsi sebagai simbol dan identitas kelompok.
j. Pemimpin berfungsi sebagai pembenar yang akan mengkritisi
terhadap sesuatu yang dianggap tidak benar. Fungsi pemimpin pada dasarnya adalah menjalankan wewenang
kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara, kesediaan bekerja sama, dan menjamin kelancaran serta kebutuhan organisasi.
3. Tipe Kepemimpinan
Ada beberapa tipe kepemimpinan yang digunakan oleh para pemimpin di dalam organisasinya yaitu:
16
a. Kepemimpinan Otokratis
Tipe kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau tipe kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralistik sebagai satu-
satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Danim 2004: 75 menyatakan bahwa
kepemimpinan otokratis bertolak dari anggapan bahwa pemimpinlah yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap organisasi. Pemimpin otokratik
berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung kepada dirinya. Sudarwan Danim 2004: 75 menjelaskan ciri-ciri kepemimpinan otokratik
sebagai berikut: 1.
Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin. 2.
Bawahan, oleh pemimpin hanya dianggap sebagai pelaksana, dan mereka tidak boleh memberikan ide baru.
3. Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah.
4. Menentukan kebijakan sendiri, dan kalaupun musyawarah sifatnya
hanya penawar saja.
5. Memiliki kepercayaan yang rendah terhadap bawahan dan kalaupun
kepercayaan diberikan, didalam dirinya penuh ketidakpercayaan. 6.
Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah. 7.
Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang. Dari ciri-ciri diatas dpaat disimpulkan bahwa tipe kepemimpinan otokratik
memiliki karakter yang tidak mau menerima saran dan pandangan dari bawahannya. Orientasi kepemimpinan otokratis ini difokuskan hanya untuk
meningkatkan produktivitas kerja bawahan dengan kurang memperhatikan perasaan dan kesejahteraan bawahan. Pimpinan menganut sistem manajemen
tertututp, kurang menginformasikan keadaan organisasi kepada bawahannya.
17
b. Kepemimpinan Demokratis
Inti demokrasi adalah keterbukaan dan keinginan memposisikan pekerjaan dari, oleh, dan untuk bersama. Tipe kepemimpinan demokratis bertolak dari
asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan-tujuan yang bermutu dapat dicapai. Pemimpin yang dmeokratis berusaha lebih banyak melibatkan
anggota kelompok dalam memacu tujuan-tujuan. Tugas dan tanggung jawab dibagi-bagi menurut bidang masing-masing. Danim 2004: 76 mengemukakan
bahwa kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, tujuan
organisasi tercapai. Interkasi inilah yang dimaksudkan bahwa kepemimpinan mendelegasikan tugas dan memberikan kepercayaan kepada yang dipimpin untuk
mencapai tujuan-tujuan yang bermutu secara kuantitatif. Membagi fungsi-fungsi kepemimpinan dengan anggota kelompok dengan menggalakkan partipasi mereka
di dalam menetapkan perencanaan, tujuan-tujuan, dan pengarahan kegiatan. Sudarwan Danim 2004: 76 menyebutkan ciri-ciri kepemimpinan
demokratik adalah: 1.
Mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Adanya pendelegasian wewenang yang praktis dan realistiktanpa
kehilangan kendali organisasional. 3.
Para bawahan dilibatkan seacra aktif dalam proses pengambilan keputusan.
4. Memperlakukan bawahan sebagai makhluk politik, makhluk ekonomi,
dan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda.
5. Usaha memperoleh pengakuan dari para bawahan karena kemampuan
memimpin organisasi dengan efektif.