5 uraian itu kiranya sebuah penelitian diperlukan untuk dapat menjawab
permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing perpustakaan APTIK, yaitu sejauh mana faktor motivasi, modal manusia dan jabatan fungsional berpengaruh
terhadap pengembangan karir pustakawan di perpustakaan anggota APTIK. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah motivasi berpengaruh terhadap pengembangan karir pustakawan di lingkungan Perpustakaan Asosiasi Perguruan
Tinggi Katolik?Apakah modal manusia berpengaruh terhadap pengembangan karir pustakawan di lingkungan Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi
Katolik?Apakah jabatan fungsional berpengaruh terhadap pengembangan karir pustakawan di lingkungan Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik?
2. STUDI PUSTAKA
Di dalam kajian ini digunakan definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi PPT yang dikemukakan oleh Palmira Juceviciene Gintare Tautkeviciene,
yang mengatakan bahwa PPT adalah sebuah sub-sistem organisasi universitas yang berkedudukan bukan hanya sekedar devisi pelayanan pembelajaran dan
penelitian namun menjadi unit infrastruktur informasi dan partisipan yang aktif di dalam
proses pembelajaran
di setiap
program kajian
http:www.leeds.ac.ukeducoldocuments00003274.htm.Definisi ini
secara tersirat menunjukkan adanya partisipasi aktif peran PPT. Peran aktif tersebut
tentunya tidak dapat dipisahkan dari peran para pustakawan di dalamnya yang harus mampu menjadi partisipan di dalam proses pembelajaran dan bukan sekedar
menjadi pelayan. Untuk itu mampu mengemban itu semua, pustakawan harus mengembangkan dirinya. Pengembangan karir pustakawan dapat dilakukan
melalui pengembangan karir. Karir, secara sederhana dapat dikatakan sebagai
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang.Maka karir pustakawan dapat dikatakan
sebagai perkembangan dan kemajuan pustakawan dalam mengemban profesinya.
6 Pengembangan diri pustakawan akan sangat tergantung pada masing-
masing orang yang memasuki dunia profesi pustakawan. Di kalangan pustakawan pegawai negri sipil PNS di Indonesia telah disediakan secara lengkap dasar
pengembangan karir pustakawan.Dasar pengembangan karir yang dimaksud yaitu ketentuan jabatan fungsional dan sertifikasi pustakawan. Dengan demikian
pengembangan diri melalui dasar yang sudah disediakan tersebut akan sangat tergantung pada masing-masing orang yang telah memasuki profesi pustakawan.
Pengembangan karir pustakawan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah motivasi, modal manusia dan jabatan fungsional.
Motivasi adalah faktor pertama dalam pengembangan karir. Dalam hal pengembangan karir motivasi merupakan unsur yang penting, selain kemampuan
yang harus dimiliki. Motivasi merupakan dorongan mental yang menggerakkan seseorang dalam bertingkah atau mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya Uno, 2007. Sementara Siagian 1989 mendefinisikan motivasi sebagai “daya dorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan
rela untuk mengerahkan kemampuan – dalam bentuk keahlian dan ketrampilan – tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organiasi yang telah ditentukan sebelumnya”.
Motivasi muncul sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu, maka seringkali muncul bahwa kekuatan motivasi antara seseorang dengan yang
lain berbeda-beda. Berkaitan dengan perbedaan kekuatan motivasi tersebut, Siagian 1989 menyatakan bahwa “apabila berbicara mengenai motivasi salah
satu yang hal yang amat penting untuk diperhatikan adalah bahwa tingkat motivasi berbeda antara seorang dengan orang lain dan dalam diri seseorang pada
waktu berlainan”. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri seseorang yang sering dikenal dengan istilah motivasi internal atau motivasi intrinsik – akan tetapi dapat
pula bersumber dari luar diri orang yang berangkutan yang dikenal dengan istilah motivasi eksternal atau ekstrinsik.
Modal manusia adalah faktor kedua dalam pengembangan karir. Seringkali kita mendengar bahwa manusia bukan sekedar sumber daya namun merupakan
7 modal untuk menghasilkan produktivitas yang lebih baik. Kwon 2009 dalam
Setyowati 2013 menyatakan bahwa “Istilah modal manusia pertama kali dikemukakan oleh Arthur Pigou, pada tahun 1928. Istilah ini merupakan
gabungan dari dua kata, yakni modal dan manusia. Modal, dari sudut pandang ilmu ekonomi, diartikan sebagai faktor produksi yang digunakan dalam
menciptakan barang atau layanan”. Modal manusia merupakan akumulasi pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan seseorang melalui pendidikan,
pelatihan atau dari pengalaman hidup Hubbard, OBrien, dan Rafferty, 2012 dalam Setyowati 2013.
Jabatan Fungsional Pustakawan adalah faktor ketiga dalam pengembangan karir.
Keputusan Keputusan
Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara132KEPM.PAN122002, BAB II Pasal 3 2 dinyatakan bahwa Jabatan
fungsional pustakawan adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.Mengingat
pentinganya pedoman untuk pengembangan karier pustakawan, maka pada perkembangan
selanjutnya, pegawai
di instansi
swasta juga
mulai mengimplementasikan Jabatan fungsional pustakawan.Jabatan fungsional
pustakawan sesuai dengan Kepmenpan tersebut terdiri dari Pustakawan Tingkat Terampil dan Pustakawan Tingkat Ahli.Tugas pokok Pustakawan Tingkat
Terampil meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustakasumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.Tugas pokok Pustakawan Tingkat Ahli meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustakasumber informasi, pemasyarakatan
perpustakaan, dokumentasi dan informasi serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Terkait dengan pengembangan karir pustakawan, dalam penelitian ini disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Motivasi berpengaruh terhadap pengembangan karir pustakawandi lingkungan Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik.
2. Modal manusia berpengaruh terhadap pengembangan karir pustakawandi lingkungan Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik.
8 3. Jabatan fungsional pustakawan berpengaruh terhadap pengembangan karir
pustakawandi lingkungan Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik.
3. METODOLOGI PENELITIAN