Variabel Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

= 99.23 dibulatkan menjadi 100 Berdasarkan rumus di atas hasil minimal yang diperoleh untuk menentukan sampel adalah 100 sampel. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 250 sampel usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Kendal.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono 2012 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan lima variabel, yaitu tiga variabel exogenous, satu variabel endogenous, dan satu variabel intervening. 1. Variabel Exogenous Variabel exogenous adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju ke variabel endogen Santoso, 2011. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel eksogen yaitu : 1. Pendidikan Manajer X1 Pendidikan manajer merupakan pendidikan formal yang ditempuh oleh manajer perusahaan. Pendidikan manajer akan mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada suatu perusahaan. Variabel ini diukur dengan lamanya pendidikan terakhir yang ditempuh manajer perusahaan. Untuk tingkat sekolah dasar SD diberi skor 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama SMP diberi skor 9 tahun, Sekolah Menengah Atas SMA diberi skor 12 tahun, Diploma diberi skor 15 tahun, Sarjana S1 diberi skor 16 tahun, Pasca sarjana S2 diberi skor 18 tahun dan Doktor S3 diberi skor 20 tahun. 2. Umur Perusahaan X2 Umur perusahaan adalah usia atau lamanya perusahaan beroperasi. Semakin lama perusahaan beroperasi, maka kebutuhan informasi semakin komplek. Hal ini disebabkan tuntutan dari perkembangan yang dialami oleh perusahaaan Holmes dan Nichols 1988; Grace, 2003 dan Fitriyah, 2006. Variabel ini diukur sesuai dengan berapa lama umur perusahaan beroperasi atau usaha yang sudah dijalankan. 3. Skala Usaha X3 Skala usaha diukur berdasarkan tenaga kerja full time yang bekerja diperusahaan. Pengukuran variabel skala usaha sesuai dengan jumlah riil tenaga kerja yang bekerja dalam perusahaan tersebut. 2. Variabel Endogenous Variabel endogenous adalah variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen eksogen. Variabel endogen ditujukkan dengan adanya anak panah yang menuju variabel tersebut Santoso, 2011. Dalam penelitian ini variabel endogennya adalah Penggunaan Informasi Akuntansi. Penggunaan informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi- informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis. Adapun indikatornya adalah : 1. Informasi statuori Informasi statuori merupakan informasi yang wajib diselenggarakan berdasarkan peraturan yang berlaku Candra, 2010. Pengukuran indikator informasi akuntansi statuori dalam penelitian ini menggunakan lima item pertanyaan tentang bagaimana tingkat penggunaan informasi akuntansi satuori pada Usaha Kecil dan Menengah. Pertanyaan tersebut meliputi penggunaan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. 2. Informasi anggaran Informasi anggaran merupakan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak internal dalam pengambilan keputusan. Pengukuran indikator informasi anggaran dalam penenlitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang bagaimana tingkat penggunaan informasi akuntansi anggaran yaitu : anggaran kas, anggaran penjualan, anggaran biaya produksi, dan anggaran biaya operasi. 3. Informasi tambahan Informasi tambahan merupakan informasi akuntansi yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan suatu perusahaan. Pengukuran indikator informasi akuntansi tambahan dalam penelitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang bagaimana tingkat penggunaan informasi akuntansi tambahan yang meliputi laporan persediaan, laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan biaya produksi. Pengukuran setiap dimensi variabel informasi akuntansi dalam penelitian ini menggunakan skala Likert lima poin, yaitu poin 1 untuk jawaban tidak pernah, poin 2 untuk jawaban jarang, poin 3 untuk jawaban kadang-kadang, poin 4 untuk jawaban sering dan poin 5 untuk jawaban selalu. 3. Variabel Intervening Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur Sugiyono, 2012. Dalam penelitian ini variabel interveningnya adalah Good Corporate Governance. Good Corporate Governance GCG merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan, maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri Indra dan Ivan, 2006. Penerapan GCG pada Usaha Kecil dan Menengah dengan menggunakan prinsipasas GCG. Adapun indikatornya sebagai berikut: 1. Tranparency keterbukaan informasi Tranparency keterbukaan informasi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Pengukuran indikator transparansi dalam penelitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan transparansi pada UKM yang meliputi : pencatatan transaksi pembelian, pencatatan transaksi penjualan, laporan keuangan tiap tahun, dan penggajian pegawai. 2. Accountability akuntabilitas Accountability akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Pengukuran indikator akuntabilitas dalam penelitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan akuntabilitas pada UKM yang meliputi : pemisahan fungsi dalam perusahaan, tata tertib pelaksanaan pekerjaan,,rincian tugas dan tanggung jawab, sanksi dan bonus bagi pegawai. 3. Responsibility pertanggungjawaban Responsibility pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Pengukuran indikator responsibilitas dalam penelitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan responsibilitas pada UKM yang meliputi : NPWP, pembayaran pajak, dan menanggapi komplain konsumen. 4. Independency kemandirian Independency kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Pengukuran indikator independensi dalam penelitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan independensi pada UKM yang meliputi : ketentuan dan pemilihan pemasokdistributor, merekrut pegawai, dan ketentuan pemilihan pegawai. 5. Fairness kesetaraan dan kewajaran Fairness kesetaraan dan kewajaran, yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan yang berlaku. Pengukuran indikator kewajaran dalam penelitian ini menggunakan empat item pertanyaan tentang seberapa jauh penerapan kewajaran pada UKM yang meliputi : asal pegawai, perbedaan kompensasi kepada pegawai, menjelaskan pola penggajian pegawai dan monitoring dan evaluasi dengan pegawai. Pengukuran setiap dimensi variabel Good Corporate Governance dalam penelitian ini menggunakan skala Likert lima poin, dimana jawaban tidak pernah diberi poin 1, jawaban jarang diberi poin 2, jawaban kadang-kadang diberi poin 3, jawaban sering diberi poin 4 dan jawaban selalu diberi poin 5.

3.3.2 Definisi Operasional