19
e
Tidak membesar-besarkan permasalahan di luar proporsinya.
4 Kategori Cortesy meliputi:
a Keterlibatan dalam fungsi –fungsi yang membantu organisasi
b Memberikan perhatian terhadap fungsi-fungsi yang membantu image
organisasi c
Memberikan perhatian terhadap pertemuan yang dianggap penting d
Membantu mengatur kebersamaan secara departemental, 5
Kategori Sportmanship meliputi: a
Menyimpan informasi tentang kejadian atau perubahan dalam organisasi b
Mengikuti perubahan dan perkembangan dalam organisasi c
Membaca dan mengikuti pengumuman organisasi d
Membuat pertimbangan dalam menilai apa yang terbaik untuk organisasi.
2.1.10 Kepuasan Kerja
Handoko 2001:193 menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Hasibuan 2007:202 kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Menurut Martoyo 2000:142 kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai
balas jasa karyawan dari perusahaaan atau organisasi dengan tingkat balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Menurut Luthans 2011, kepuasan kerja adalah karyawan persepsi hasil seberapa baik pekerjaan
20
satu memberikan segala sesuatu yang dipandang sebagai hal yang penting melalui karyanya.
Kepuasan kerja menurut Hasibuan 2007:202 merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
dicerminakan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Secara umum faktor-faktor yang lazim dicakup dalam kepuasan kerja menurut Hasibuan
2007:203 adalah balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat dan sesuai dengan keahlian, berat ringanya suatu pekerjaan, suasana dan lingkungan
pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya dan sikap pekerjaan yang monoton atau tidak.
2.1.11 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menurut Robbins 2001:181 adalah sebagai berikut.
1 Kerja yang secara mental menantang.
Karyawan cendrung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuannya dan
menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja.
2 Ganjaran yang pantas.
Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan dengan adil, tidak merugikan dan segaris dengan
pengharapannya. Bila upah dilihat adil yang didasarkan pada tuntutan
21
pekerjaan, tingkat ketrampilan individu dan standar pengupahan komonitas maka kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.
3 Kondisi kerja yang mendukung.
Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun
untuk memudahkan
mengerjakan tugas.
Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan fisik sekitar
yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur, cahaya, keributan dan faktor-faktor lain seharusnya tidak ekstrim.
4 Rekan sekerja yang mendukung.
Orang-orang mendapatkan lebih dari pada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari pekerjaannya. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung
menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. Menurut Hasibuan 2007:203 faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja adalah sebagai berikut: 1
Komunikasi yang tepat sesuai dengan keahlian. 2
Berat ringannya pekerjaan. 3
Suasana dan lingkungan kerja. 4
Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. 5
Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. 6
Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
22
2.2 Rumusan Hipotesis 2.2.1 Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kepuasan Kerja di PT. PLN Persero