Kelebihan dan Kekurangan Relaksasi

Tabel 2.7 nilai F dan D untuk tabel 2.10 Face w e s n b t F w w A u ρ e e A u ρ s s A u ρ n n A u ρ b b A u ρ t t A u ρ D w WP w A x δ Γ e PE e A x δ Γ s SP s A y δ Γ n PN n A y δ Γ b BP b A z δ Γ t PT t A z δ Γ

2.15 Kelebihan dan Kekurangan Relaksasi

Dalam solusi pendekatan dari persamaan-persamaan aljabar atau skema yang berulang untuk menganalisa masalah non linear, sering diinginkan untuk mempercepat atau memperlambat perubahan yang terjadi, dari suatu iterasi ke iterasi berikutnya. Proses ini disebut kelebihan atau kekurangan relaksasi overrelaxation atau underrelaxation, bergantung pada variabel berubah untuk dipercepat atau diperlambat. Overrelaxation sering digunakan yang berhubungan dengan metode Gauss-Seidel yang hasil skemanya dikenal sebagai Successive Over-Relaxation SOR. Underrelaxation merupakan hal yang berguna untuk masalah nonlinear. Hal ini sering digunakan untuk mencegah terjadinya perbedaan divergen dalam solusi pendekatan. Ada banyak cara memperkenalkan overrelaxation atau underrelaxation. Untuk masalah konduksi dengan persamaan diskretisasi umum dengan metode titik ke titik memiliki bentuk : b T a T a nb nb P P + = ∑ 2.76 Dimana nilai Tnb memiliki nilai yang bersebelahan dengan titik yang sekarang Tp yang nilainya sudah diketahui dari iterasi sebelumnya. Dalam tiap kasus nilai Tnb merupakan nilai terakhir dari temperatur yang berada disebelah titik sekarang Tp. Persamaan 2.76 juga dapat ditulis P nb nb P a b T a T + = ∑ 2.77 50 Universitas Sumatera Utara Jika kita masukkan nilai Tp yang nilainya diperoleh dari nilai Tp dari iterasi sebelumnya pada sisi kanan persamaan, diperoleh         − + + = ∑ P P nb nb P P T a b T a T T 2.78 Bentuk ini dapat dimodifikasi dengan menambahkan sebauh fak tor relaksasi α, sehingga diperoleh :         − + + = ∑ P P nb nb P P T a b T a T T α 2.79a Atau 1 P P nb nb P P T a b T a T a α α α − + + = ∑ 2.79b Harus dicatat bahawa, ketika iterasi konvergen, nilai Tp menjadi sama dengan Tp. Persamaan 2.79 menunjukkan hasil nilai T digunakan pada persamaan 2.76. nilai relaksasi factor antara 0 dan 1 yang berdampak pada underrelaxation sehingga nilai Tp semakin dekat dengan Tp. Untuk nilai α yang kecil . perubahan Tp menjadi lebih lambat. Ketika α lebih besar dari 1 maka akan menghasilkan overrelaxation. Tidak ada peraturan khusus dalam memilih nilai α yang terbaik. Nilai yang paling optimum bergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi masalah, banyaknya titik grid, jarak antar grid,dsb. Nilai α yang sesuai dapat ditentukan berdasarkan pengalaman dan ekplorasi perhitungan dari masalah yang diberikan.

2.16 Perhitungan Metode Elemen Hingga