18
Menurut Waluyo 1991:121-125 perbedaan sikap penyair menyebabkan perbedaan perasaan penyair menghadapi objek tertentu. Nada dan suasana puisi
saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perasaan, nada, dan suasana akan memberi pengaruh terhadap puisi yang dihasilkan oleh penyair.
Sebuah objek yang sama akan menghasilkan puisi yang berbeda, jika perasaan, nada, dan suasana penyair yang menciptakan puisi itu berbeda.
2.2.3.9 Amanat
Jabrohim 2003:67 mengemukakan amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya, amanat berkaitan dengan makna.
Waluyo 1991:130 menyatkan bahwa amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan juga di balik tema yang diungkapkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa amanat merupakan makna tersirat di balik kata-kata dan juga di balik tema yang diungkapkan yang mendorong penyair menciptakan puisinya.
2.2.4 Teknik Pembelajaran Menulis Puisi
Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi tertentu, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, serta tujuan atau indikator
pembelajaran akan tercapai. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah guru harus menguasai media penyajian.
Perlu dipahami bahwa setiap jenis media penyajian hanya sesuai atau tepat untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam mencapai tujuan media penyajian
19
dipandang sebagai suatu alat digunakan oleh guru agar tujuan dari pembelajaran tercapai. Oleh karena itu dalam menggunakan media bagi seorang guru harus
memperhatikan situasi, kondisi dan tujuan tertentu. Hal ini sangat diperlukan untuk penguasaan setiap media penyajian sehingga guru mampu mengetahui,
memahami, dan terampil menggunakannya sesuai dengan tujuan yang dicapai media penyajian mempunyai ciri khas yang berbeda antara satu dengan lainya
maka diharapkan, guru perlu memiliki suatu pola atau standar untuk memperlajari media itu bisa saling melengkapi.
Menulis puisi dengan media objek langsung dimaksudkan agar siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan tepat dengan media objek yang dilihatnya
langsung. Untuk menulis puisi dengan media objek langsung siswa bisa diajak ke luar kelas untuk melihat objek yang mereka senangi.
Menulis puisi berdasarkan lamuan adalah siswa diajak melamun atau berimajinasi, dengan kata lain siswa diajak melamunkan sesuatu, contohnya :
tokoh idola, alam, hewan dan lain-lain kemudian siswa menuliskan lamunanya kedalam bentuk puisinya
Menulis puisi berdasarkan gambar adalah siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan gambar yang dilihatnya. Siswa melihat
gambar yang diberikan oleh guru dan melihat itu siswa menulis puisi. Menulis puisi berdasarkan cerita adalah siswa dapat membuat puisi
berdasarkan cerita yang dibacanya. Siswa membaca cerita dalam waktu yang telah ditentukan, setelah itu siswa dapat menulis puisi atas dasar cerita yang telah
dibaca.
20
Meneruskan puisi adalah menulis puisi dengan cara siswa diberi lembar puisi yang belum selesai penulisannya, kemudian siswa meneruskan penulisanya
puisi yang belum selesai tersebut sehingga menjadi sebuah puisi yang utuh. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
menulis puisi bermacam-macam. Tetapi peniliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan keterampilan menulis puisi, peneliti
menggunakan media objek langsung sebagai media penyajian atau metode. media objek langsung dipandang sebagai cara yang menarik, mempunyai banyak kesan,
ada penilain, atau peristiwa yang dapat ditangkap dan dituangkan dalam bentuk puisi.
2.2.5 Pendekatan Kontekstual