Desain Penelitian Jadwal dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis lakukan adalah statistik deskriptif kausal, yaitu desain penelitian yang meneliti suatu objek penelitian dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden jika ada. Desain ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30. Statistik deskriptif dalam penelitian merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik Ghozali Ikhsan, 2006. Universitas Sumatera Utara

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiono 2005:72: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah staf Inspektorat Kabupaten Langkat yang berjumlah 34 orang, dengan struktur sebagai berikut: a. Kepala Inspektorat – satu orang b. Sekretaris Inspektorat – satu orang c. Kepala Sub Bagian Kasubbag – tiga orang d. Inspektur Pembantu Bidang – tiga orang e. Kepala Sub Bidang Kasubbid – enam orang f. Staf Pemeriksa Auditor – dua puluh orang Penelitian ini bersifat survei, sehingga staf Inspektorat Kabupaten Langkat sejumlah 31 orang dijadikan sampel, dikarenakan 3 orang staf Inspektorat Kabupaten Langkat tidak dapat mengisi kuesioner pada saat kuesioner disebarkan. Metode survei menurut Ghozali Ikhsan 2006 adalah pengumpulan data primer menggunakan pertanyaan lisan atau tulisan dan memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek responden. Data penelitian dapat berupa data subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik subjek penelitian secara individual ataupun secara berkelompok. Universitas Sumatera Utara

2. Sampel

Menurut Sugiono 2005:73: “Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel pada penelitian ini merupakan Staf Inspektorat Kabupaten Langkat yang berjumlah 31 orang.

C. Jenis Data dan Sumber Data

Untuk memperoleh data dan informasi dalam rangka penulisan skripsi ini, jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Data Primer

Data Primer adalah data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dan diperoleh secara langsung tanpa melalui perantara dari sumber asli utama untuk menjawab pertanyaan penelitian, yang kemudian dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis di dalam mengambil kesimpulan. Misalnya adalah kuesioner dan wawancara dengan pihak entitas yang berkaitan yaitu staf pada Inspektorat Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang sudah diolah dan telah menjadi dokumentasi yang bersumber dari entitas pemerintahan ataupun dari sumber-sumber lainnya, misalnya: gambaran umum Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, gambaran umum Inspektorat Kabupaten Langkat, struktur organisasi Inspektorat Kabupaten Langkat, peraturan perundang- undangan yang terkait dengan Inspektorat Kabupaten Langkat, buku-buku literatur, dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penulisan skripsi ini, adalah:

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data ini adalah memberikan kuesioner yang kemudian dijawab oleh para staf pemeriksa pada Inspektorat Kabupaten Langkat, yang berjumlah 34 orang. Akan tetapi, karena 2 orang staf Inspektorat Kabupaten Langkat sedang mengikuti pendidikan di luar kota dan 1 orang staf Inspektorat Kabupaten Langkat sedang melaksanakan tugas di KPU, maka hanya 31 set kuesioner yang kembali. Penjelasan petunjuk pengisian kuesioner dibuat sesederhana dan sejelas mungkin untuk memudahkan pengisian jawaban yang sesungguhnya dengan lengkap. Setelah peneliti menerima kembali kuesioner yang telah diisi oleh staf Inspektorat Kabupaten Langkat, maka peneliti akan menganalisis dan Universitas Sumatera Utara mengambil kesimpulan dari kuesioner tersebut. Contoh kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dilampirkan pada Lampiran 2.

2. Survei

Teknik pengumpulan data ini adalah teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dengan menggunakan pertanyaan lisan maupun tertulis dan memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek responden. Data penelitian tersebut dapat berupa data subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik subjek penelitian secara individual maupun kelompok.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini adalah dengan melihat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu berupa : peraturan perundang- undangan, bukuliteratur, bahan-bahan penerbitan lainnya, terutama yang berkaitan dengan pengaruh personal background dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah pada Inspektorat Kabupaten Langkat. Teknik pengolahan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan pengolahan statistik dengan bantuan SPSS 15. Universitas Sumatera Utara

E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini merupakan penelitian empiris, maka sumber datanya adalah data primer untuk menguji hipotesis yang diajukan. Variabel dari penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen, yaitu : personal background dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah sebagai variabel independen; dan peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah sebagai variabel dependen.

1. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan oleh penulis meliputi variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat.

a. Variabel Independen variabel bebas

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Indriantoro dan Supomo, 2002:63. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Personal Background X1 dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah X2. 1 Personal Background X1 Personal Background staf Inspektorat Kabupaten Langkat diukur melalui strata pendidikan yang dimiliki oleh staf Inspektorat Kabupaten Langkat. Untuk staf Inspektorat Kabupaten Langkat, tingkat pendidikan dimulai dari tingkat SLTA sampai dengan tingkat Pasca Sarjana. Indikator lainnya adalah jurusan pendidikan yang dimiliki oleh staf Inspektorat Kabupaten Langkat, yang terdiri Universitas Sumatera Utara dari jurusan Ekonomi, FISIP, Hukum, Teknik, dan lainnya. Pengukurannya menggunakan Skala Likert. 2 Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah X2 Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dimaksud di dalam penelitian ini, indikatornya adalah staf Inspektorat Kabupaten Langkat yang telah mengikuti program pelatihanworkshopseminar tentang keuangan daerah. Indikator lainnya adalah materi pelatihan yang diikuti, jenis pelatihan, dan frekuensi pelatihan yang telah diikuti. Artinya semakin banyak mengikuti pelatihan maka kualitas sumber daya manusia pada Inspektorat Kabupaten Langkat akan semakin lebih baik.

b. Variabel Dependen variabel terikat

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo, 2002:63. Variabel dependen dari penelitian ini adalah Peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Y. Menurut Kuncoro 2006, variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Yang menjadi indikator dalam Peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah adalah memantau implementasi dan mengadakan evaluasi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1` Indikator Pengukuran Variabel No. Jenis Variabel Variabel Skala Pengukuran 1. Variabel bebas Personal Background Likert 2. Variabel bebas Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Likert 3. Variabel terikat Peran Auditor Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah Likert Sumber : Penulis, 2009

2. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran penelitian ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen yang diukur dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat, serta persepsi seseorang atau sekelompok orang Sugiono, 2003:86. Dalam Skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam hal ini akan digunakan kuesioner untuk mendapatkan jawaban. Di dalam penelitian ini untuk mengukur setiap variabel digunakan Skala Likert yaitu dengan bobot nilai 1 satu sampai 5 lima. Oleh karena itu, pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal. Universitas Sumatera Utara Skala Likert menggunakan 5 lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1. Selalu SLL 5 2. Sering SRG 4 3. Kadang - Kadang KK 3 4. Hampir Tidak Pernah HTP 2 5. Tidak Pernah TP 1 Sumber: Sugiono, 2003 : 86

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis di dalam penyusunan skripsi ini adalah teknik analisis kuantitatif yaitu teknik analisis data yang menggunakan model matematika dan statistik dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberikan keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik SPSS yaitu metode analisis regresi berganda multiple regretion analysis. Analisis atau pengujian regresi berganda ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel- variabel independen bebas terhadap variabel dependenterikat dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier. Universitas Sumatera Utara

1. Uji Kualitas Data

Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui Pengujian Validitas Validity Test dan Pengujian Reliabilitas Reliability Test. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data, yaitu :

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu alat ukur dapat berupa kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data atau mengukur sesuatu. Uji Validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor dari item-item pertanyaan. Ghozali Ikhsan 2006 menyatakan Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiono, 2005:109.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dapat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh dengan relatif konsisten atau stabil Universitas Sumatera Utara dari waktu ke waktu, maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji Reliabilitas juga dapat diartikan sebagai instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiono, 2005:109. Pengujian Reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan Repeated Measure dan One Shot Karo-Karo, 2006:36. Dalam penelitian yang dilakukan ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran one shot, karena pengukuran yang berulang repeated measure membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan internal consistency method yang hanya memerlukan satu kali pengujian tes terhadap responden penelitian dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha Karo-Karo, 2006:36. Pengujian ini menentukan konsistensi jawaban responden atas suatu instrumen penelitian. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,60. Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan kepada 31 responden yaitu staf pada Inspektorat Kabupaten Langkat.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar data-data dapat bermakna dan bermanfaat. Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Menurut Ghozali 2005:123, asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: Universitas Sumatera Utara

a. Berdistribusi normal b. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model

regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

c. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.

d. Homoskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama. Menurut Kuncoro 2006, inti metode Ordinary Least Square mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Adapun uji asumsi klasik model regresi berganda dengan metode penaksiran OLS Ordinary Least Square sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat atau variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005:110. Uji ini ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pedoman tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat didasarkan pada analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal atau mengikuti kurva berbentuk lonceng dan grafik Universitas Sumatera Utara normal probability plot P-Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal akan menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pengujian data pada penelitian ini juga menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk menguji normalitas data masing-masing variabel Karo-Karo, 2006:36. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolinearitas merupakan suatu fenomena adanya korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi Multikolinearitas, akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standar penaksir dan probabilitas untuk memerima hipotesis yang salah menjadi semakin besar. Untuk mendeteksi adanya Multikolinearitas digunakan juga nilai Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing variabel bebas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka variabel tersebut dikatakan mempunyai Universitas Sumatera Utara Multikolinearitas dengan variabel lainnya. Akan tetapi, jika nilai Variance Inflaction Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi homoskedastisitas Ghozali, 2005:105. Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear klasik ialah bahwa variance setiap disturbans term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel- variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan α. Untuk menguji heteroskedastisitas ini, peneliti menggunakan uji metode grafik, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada output SPSS yaitu gambar Scatter-Plot antara variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar pengambilan keputusan Karo-Karo, 2006:37, adalah: 1 Jika pola penyebaran data membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2 Jika tidak terdapat pola yang jelas, sebaran data di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu model regresi yang homoskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Indriantoro dan Supomo 2002, analisis regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Pengaruh variabel independen karena umumnya ada korelasi antar variabel independen, dalam analisis regresi berganda dapat diukur secara terpisah dan secara bersama-sama terhadap konstruk variabel. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk melihat prediksi nilai dari Personal Background X1 dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah X2 terhadap Peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Y pada Inspektorat Kabupaten Langkat, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh antara variabel independen X1 dan X2 dengan variabel dependen Y. Universitas Sumatera Utara Model persamaannya adalah sebagai berikut : Analisis Regresi Berganda : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah a = Konstanta X 1 = Personal Background X 2 = Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah b 1 = Koefisien regresi Personal Background b 2 = Koefisien regresi Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah e = Error term Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Oleh karena itu, setiap data konstruk variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Statistik parametrik menurut Ghozali Ikhsan 2006 merupakan uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Syarat-syarat itu biasanya tidak diuji dan dianggap sudah dipenuhi. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan α 0,05 atau 5 untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan personal background dan Universitas Sumatera Utara pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah secara simultan berpengaruh terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Untuk menguji masing-masing variabel independen secara terpisah terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah dilakukan dengan menguji nilai t dengan uji dua sisi pada tingkat signifikansi α 0,05 atau 5 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah menerima hipotesis jika nilai t hasil perhitungan adalah positif signifikan. Universitas Sumatera Utara

G. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan Juli 2009 sampai dengan selesai, bertempat di Inspektorat Kabupaten Langkat yang beralamat di Jl. Jalan T. Imam Bonjol No. 1 Stabat. Untuk jadwal penelitian akan dijabarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Jadwal Penelitian No Kegiatan Penelitian 2009 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Penyusunan Proposal 2 Pengesahan Proposal 3 Perbaikan Proposal 4 Seminar 5 Pengambilan Data 6 Penyusunan Skripsi 7 Perbaikan Skripsi 8 Ujian Meja Hijau Sumber : Penulis, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan pengujian data dan hasil penelitian. Pengujian diawali dengan uji kualitas data validitas dan uji keterandalan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan pernyataan instrumen penelitian menggunakan analisis faktor yaitu teknik Cronbach Alpha. Kemudian dilanjutkan dengan Uji Asumsi Klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskesdatisitas. Pengolahan data penelitian berupa deskripsi dan inferensi. Pengujian data dengan menggunakan statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap data-data pada variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian. Sedangkan pengujian data dengan menggunakan statistik inferensial ditujukan untuk menguji hipotesis penelitian, yang dapat dikelompokkan menjadi statistik parametrik dan non-parametrik Nugroho, 2005:1.

A. Pengujian Kualitas Data Penelitian

1. Pengujian Alat Ukur

Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas kualitas data untuk menjamin bahwa data yang diperoleh sudah dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum diarahkan untuk menguji alat ukur yang digunakan kuesioner serta data yang diperoleh dari responden. Kuesioner yang diajukan kepada responden Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengetahuan tentang proses audit internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah terhadap peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai)

1 86 109

PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN, ORGANISASI, DAN SISTEM IMBALAN YANG DITERIMA TERHADAP PERAN AUDITOR INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Inspektorat Kabupaten Dairi)

1 41 100

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PROFESIONALISME AUDITOR INSPEKTORAT TERHADAP KUALITAS REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 6 49

Pengaruh Personal Background, Pengetahuan Dewan tentang Anggaran, dan Political Culture terhadap Peran DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah

0 4 12

PENGAWASAN OLEH INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR TERHADAP EFISIENSI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

0 8 73

PENGARUH PERSONAL BACKGROUND, POLITICAL BACKGROUND DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PERAN DPRD DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi kasus pada Badan Anggaran DPRD se-Eks Karisidenan Surakarta).

0 2 8

ANALISIS PENGARUH PERSONAL BACKGROUND TERHADAP PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN ANALISIS PENGARUH PERSONAL BACKGROUND TERHADAP PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN KEPAHAMAN GOOD GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL M

0 1 12

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INSPEKTORAT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN.

1 4 44

ASPP11. PENGARUH PERSONAL BACKGROUND, POLITICAL BACKGROUND DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PERAN DPRD DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH

0 1 22

PENGARUH FRAUD RISK ASSESMENT DAN KECAKAPAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi kasus pada Inspektorat Daerah Kabupaten Kudus dan Jepara)

0 0 12