BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang penulis lakukan adalah statistik deskriptif kausal, yaitu desain penelitian yang meneliti suatu objek penelitian dengan tujuan untuk
memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden jika ada. Desain ini berguna untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30. Statistik deskriptif
dalam penelitian merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan
ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik Ghozali Ikhsan, 2006.
Universitas Sumatera Utara
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiono 2005:72: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah staf Inspektorat Kabupaten Langkat yang berjumlah 34 orang, dengan struktur sebagai berikut:
a. Kepala Inspektorat – satu orang
b. Sekretaris Inspektorat – satu orang
c. Kepala Sub Bagian Kasubbag – tiga orang
d. Inspektur Pembantu Bidang – tiga orang
e. Kepala Sub Bidang Kasubbid – enam orang
f. Staf Pemeriksa Auditor – dua puluh orang
Penelitian ini bersifat survei, sehingga staf Inspektorat Kabupaten Langkat sejumlah 31 orang dijadikan sampel, dikarenakan 3 orang staf Inspektorat
Kabupaten Langkat tidak dapat mengisi kuesioner pada saat kuesioner disebarkan. Metode survei menurut Ghozali Ikhsan 2006 adalah
pengumpulan data primer menggunakan pertanyaan lisan atau tulisan dan memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek
responden. Data penelitian dapat berupa data subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik subjek penelitian secara
individual ataupun secara berkelompok.
Universitas Sumatera Utara
2. Sampel
Menurut Sugiono 2005:73: “Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel pada penelitian ini merupakan Staf Inspektorat Kabupaten Langkat
yang berjumlah 31 orang.
C. Jenis Data dan Sumber Data
Untuk memperoleh data dan informasi dalam rangka penulisan skripsi ini, jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Primer
Data Primer adalah data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dan diperoleh secara langsung tanpa melalui perantara dari sumber asli
utama untuk menjawab pertanyaan penelitian, yang kemudian dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis di dalam
mengambil kesimpulan. Misalnya adalah kuesioner dan wawancara dengan pihak entitas yang
berkaitan yaitu staf pada Inspektorat Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang sudah diolah dan telah menjadi dokumentasi yang bersumber dari entitas pemerintahan ataupun dari
sumber-sumber lainnya, misalnya: gambaran umum Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, gambaran umum Inspektorat Kabupaten Langkat,
struktur organisasi Inspektorat Kabupaten Langkat, peraturan perundang- undangan yang terkait dengan Inspektorat Kabupaten Langkat, buku-buku
literatur, dan lain-lain.
D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penulisan skripsi ini, adalah:
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data ini adalah memberikan kuesioner yang kemudian dijawab oleh para staf pemeriksa pada Inspektorat Kabupaten
Langkat, yang berjumlah 34 orang. Akan tetapi, karena 2 orang staf Inspektorat Kabupaten Langkat sedang mengikuti pendidikan di luar kota
dan 1 orang staf Inspektorat Kabupaten Langkat sedang melaksanakan tugas di KPU, maka hanya 31 set kuesioner yang kembali. Penjelasan
petunjuk pengisian kuesioner dibuat sesederhana dan sejelas mungkin untuk memudahkan pengisian jawaban yang sesungguhnya dengan
lengkap. Setelah peneliti menerima kembali kuesioner yang telah diisi oleh staf Inspektorat Kabupaten Langkat, maka peneliti akan menganalisis dan
Universitas Sumatera Utara
mengambil kesimpulan dari kuesioner tersebut. Contoh kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dilampirkan pada Lampiran 2.
2. Survei
Teknik pengumpulan data ini adalah teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dengan menggunakan
pertanyaan lisan maupun tertulis dan memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek responden. Data penelitian
tersebut dapat berupa data subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik subjek penelitian secara individual maupun
kelompok.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini adalah dengan melihat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu berupa : peraturan perundang-
undangan, bukuliteratur, bahan-bahan penerbitan lainnya, terutama yang berkaitan dengan pengaruh personal background dan pengetahuan tentang
pengelolaan keuangan daerah terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah pada Inspektorat Kabupaten Langkat.
Teknik pengolahan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan pengolahan statistik dengan bantuan SPSS 15.
Universitas Sumatera Utara
E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini merupakan penelitian empiris, maka sumber datanya adalah data primer untuk menguji hipotesis yang diajukan. Variabel dari penelitian ini
terdiri dari variabel independen dan variabel dependen, yaitu : personal background dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah sebagai
variabel independen; dan peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah sebagai variabel dependen.
1. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan oleh penulis meliputi variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat.
a. Variabel Independen variabel bebas
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Indriantoro dan Supomo, 2002:63.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Personal Background X1 dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah X2.
1 Personal Background X1
Personal Background staf Inspektorat Kabupaten Langkat diukur melalui strata pendidikan yang dimiliki oleh staf Inspektorat
Kabupaten Langkat. Untuk staf Inspektorat Kabupaten Langkat, tingkat pendidikan dimulai dari tingkat SLTA sampai dengan
tingkat Pasca Sarjana. Indikator lainnya adalah jurusan pendidikan yang dimiliki oleh staf Inspektorat Kabupaten Langkat, yang terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari jurusan Ekonomi, FISIP, Hukum, Teknik, dan lainnya. Pengukurannya menggunakan Skala Likert.
2 Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah X2
Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dimaksud di dalam penelitian ini, indikatornya adalah staf
Inspektorat Kabupaten Langkat yang telah mengikuti program pelatihanworkshopseminar tentang keuangan daerah. Indikator
lainnya adalah materi pelatihan yang diikuti, jenis pelatihan, dan frekuensi pelatihan yang telah diikuti. Artinya semakin banyak
mengikuti pelatihan maka kualitas sumber daya manusia pada Inspektorat Kabupaten Langkat akan semakin lebih baik.
b. Variabel Dependen variabel terikat
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo,
2002:63. Variabel dependen dari penelitian ini adalah Peran auditor inspektorat
dalam pengawasan keuangan daerah Y. Menurut Kuncoro 2006, variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama
dalam sebuah pengamatan. Yang menjadi indikator dalam Peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah adalah
memantau implementasi dan mengadakan evaluasi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1` Indikator Pengukuran Variabel
No. Jenis Variabel
Variabel Skala
Pengukuran
1. Variabel bebas
Personal Background Likert
2. Variabel bebas
Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Likert 3.
Variabel terikat Peran Auditor Inspektorat dalam
Pengawasan Keuangan Daerah Likert
Sumber : Penulis, 2009
2. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran penelitian ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen yang diukur dengan menggunakan Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat, serta persepsi seseorang atau sekelompok orang Sugiono, 2003:86. Dalam
Skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam hal ini akan digunakan kuesioner untuk mendapatkan jawaban. Di
dalam penelitian ini untuk mengukur setiap variabel digunakan Skala Likert yaitu dengan bobot nilai 1 satu sampai 5 lima. Oleh karena itu,
pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal.
Universitas Sumatera Utara
Skala Likert menggunakan 5 lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No. Pertanyaan
Skor
1. Selalu SLL
5 2.
Sering SRG 4
3. Kadang - Kadang KK
3 4.
Hampir Tidak Pernah HTP 2
5. Tidak Pernah TP
1
Sumber: Sugiono, 2003 : 86
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis di dalam penyusunan skripsi ini adalah teknik analisis kuantitatif yaitu teknik analisis data yang
menggunakan model matematika dan statistik dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberikan keterangan
yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik SPSS yaitu
metode analisis regresi berganda multiple regretion analysis. Analisis atau pengujian regresi berganda ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel-
variabel independen bebas terhadap variabel dependenterikat dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Kualitas Data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui Pengujian Validitas Validity Test dan Pengujian
Reliabilitas Reliability Test. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari
penggunaan instrumen. Ada dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data, yaitu :
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu alat ukur dapat berupa kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan
data atau mengukur sesuatu. Uji Validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan
total skor dari item-item pertanyaan. Ghozali Ikhsan 2006 menyatakan Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan
penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda. Instrumen yang valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiono, 2005:109.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dapat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh dengan relatif konsisten atau stabil
Universitas Sumatera Utara
dari waktu ke waktu, maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji Reliabilitas juga dapat diartikan sebagai instrumen yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiono, 2005:109. Pengujian Reliabilitas pada
dasarnya bisa dilakukan dengan Repeated Measure dan One Shot Karo-Karo, 2006:36. Dalam penelitian yang dilakukan ini, uji
reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran one shot, karena pengukuran yang berulang repeated measure membutuhkan waktu
dan biaya yang cukup besar. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan internal consistency method yang hanya memerlukan
satu kali pengujian tes terhadap responden penelitian dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha Karo-Karo, 2006:36.
Pengujian ini menentukan konsistensi jawaban responden atas suatu instrumen penelitian. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan
baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,60. Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan kepada 31 responden yaitu staf pada Inspektorat
Kabupaten Langkat.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar data-data dapat bermakna
dan bermanfaat. Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Menurut Ghozali 2005:123,
asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Berdistribusi normal b. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model
regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.
c. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.
d. Homoskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
Menurut Kuncoro 2006, inti metode Ordinary Least Square mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari
kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Adapun uji asumsi klasik model regresi berganda dengan metode penaksiran OLS
Ordinary Least Square sebagai berikut : a.
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat atau variabel bebas atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005:110. Uji ini ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang
akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pedoman
tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat didasarkan pada analisis grafik dan analisis statistik. Analisis
grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal atau mengikuti kurva berbentuk lonceng dan grafik
Universitas Sumatera Utara
normal probability plot P-Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya, jika data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal akan menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Pengujian data pada penelitian ini juga menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk menguji
normalitas data masing-masing variabel Karo-Karo, 2006:36. b.
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Multikolinearitas merupakan suatu fenomena adanya korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini
tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi Multikolinearitas, akan
mengakibatkan timbulnya kesalahan standar penaksir dan probabilitas untuk memerima hipotesis yang salah menjadi semakin besar. Untuk
mendeteksi adanya Multikolinearitas digunakan juga nilai Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing variabel bebas. Jika nilai
VIF lebih besar dari 10 maka variabel tersebut dikatakan mempunyai
Universitas Sumatera Utara
Multikolinearitas dengan variabel lainnya. Akan tetapi, jika nilai
Variance Inflaction Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
homoskedastisitas Ghozali, 2005:105. Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear klasik ialah bahwa variance setiap
disturbans term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel- variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan
α. Untuk menguji heteroskedastisitas ini, peneliti menggunakan uji metode grafik, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang
tergambar pada output SPSS yaitu gambar Scatter-Plot antara variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Dasar pengambilan keputusan Karo-Karo, 2006:37, adalah: 1
Jika pola penyebaran data membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang melebar, kemudian menyempit, maka terjadi
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
2 Jika tidak terdapat pola yang jelas, sebaran data di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas yaitu model regresi yang homoskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Indriantoro dan Supomo 2002, analisis regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Pengaruh variabel independen
karena umumnya ada korelasi antar variabel independen, dalam analisis regresi berganda dapat diukur secara terpisah dan secara bersama-sama
terhadap konstruk variabel. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk melihat prediksi nilai
dari Personal Background X1 dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah X2 terhadap Peran auditor inspektorat dalam
pengawasan keuangan daerah Y pada Inspektorat Kabupaten Langkat, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh antara variabel
independen X1 dan X2 dengan variabel dependen Y.
Universitas Sumatera Utara
Model persamaannya adalah sebagai berikut : Analisis Regresi Berganda :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah a = Konstanta
X
1
= Personal Background X
2
= Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah b
1
= Koefisien regresi Personal Background b
2
= Koefisien regresi Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
e = Error term
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Oleh karena itu, setiap data konstruk variabel harus terlebih dahulu diuji
normalitasnya. Statistik parametrik menurut Ghozali Ikhsan 2006 merupakan uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu
tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Syarat-syarat itu biasanya tidak diuji dan dianggap sudah dipenuhi. Dalam
penelitian ini digunakan tingkat signifikan α 0,05 atau 5 untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau
ditolak dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan personal background dan
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah secara simultan berpengaruh terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah. Untuk menguji masing-masing variabel independen secara terpisah terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah dilakukan dengan menguji nilai t dengan uji dua sisi pada tingkat signifikansi α 0,05 atau 5 . Kriteria pengujian yang digunakan
adalah menerima hipotesis jika nilai t hasil perhitungan adalah positif signifikan.
Universitas Sumatera Utara
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan Juli 2009 sampai dengan selesai, bertempat di Inspektorat Kabupaten Langkat yang beralamat di Jl. Jalan T.
Imam Bonjol No. 1 Stabat. Untuk jadwal penelitian akan dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Penelitian
2009 2
3 4
5 6
7 8
9
1 Penyusunan Proposal
2 Pengesahan Proposal
3 Perbaikan Proposal
4 Seminar
5 Pengambilan Data
6 Penyusunan Skripsi
7
Perbaikan Skripsi
8
Ujian Meja Hijau
Sumber : Penulis, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan pengujian data dan hasil penelitian. Pengujian diawali dengan uji kualitas data validitas dan uji keterandalan reliabilitas dari
setiap butir pertanyaan pernyataan instrumen penelitian menggunakan analisis faktor yaitu teknik Cronbach Alpha. Kemudian dilanjutkan dengan Uji Asumsi
Klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskesdatisitas. Pengolahan data penelitian berupa deskripsi dan inferensi.
Pengujian data dengan menggunakan statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap data-data pada variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian. Sedangkan pengujian data dengan menggunakan statistik inferensial ditujukan untuk menguji hipotesis penelitian, yang dapat
dikelompokkan menjadi statistik parametrik dan non-parametrik Nugroho, 2005:1.
A. Pengujian Kualitas Data Penelitian
1. Pengujian Alat Ukur
Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas kualitas data untuk menjamin bahwa data yang
diperoleh sudah dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum diarahkan untuk menguji alat ukur yang digunakan kuesioner serta
data yang diperoleh dari responden. Kuesioner yang diajukan kepada responden
Universitas Sumatera Utara