Supervisor SV Chief Cashier CC Proses Perencanaan Persediaan Barang Dagangan pada PT. FastFood

4. Asistent Manager Operational AMO

Tugas : a. Bertanggung jawab kepada Manager Operational. b. Meminta dan menilai pertanggung jawaban dari Supervisor, Chief Cashier dan Stock Control. c. Mengelola semua data keuangan guna memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pimpinan perusahaan. d. Membuat laporan penjualan dan biaya. e. Mengkoordinir karyawan yang ada di lapangan. f. Menyusun rencana pengeluaran kas. g. Mengawasi pengiriman dan penerimaan barang.

5. Supervisor SV

Tugas : a. Bertanggung jawab kepada Asistent Manager Operational. b. Melakukan koordinasi dan pengawasan atas kegiatan para karyawan. c. Menyusun laporan penjualan secara berkala. d. Melaksanakan semua kegiatan penjualan.

6. Chief Cashier CC

Tugas : a. Bertanggung jawab kepada Asistent Manager Operational. b. Menyetor uang ke bank. Universitas Sumatera Utara c. Membuat laporan harian kas daily cash report. d. Mengurus hal – hal lain yang masih ada kaitannya dengan keuangan. e. Mengkoordinir kasir – kasir yang ada di counter.

7. Stock Control SC

Tugas : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Manager Operational AMO. b. Menerima barang dan membuat laporan penerimaan barang. c. Menjaga persediaan barang di gudang. d. Membuat kartu persediaan barang. e. Meneliti barang – barang yang rusak. f. Mengeluarkan barang sesuai delivery order DO yang diotorisasi oleh Manager Operational. g. Melakukan pengepakan barang h. Melakukan perhitungan fisik persediaan secara rutin dan sebagainya.

c. Deskripsi Persediaan Barang Dagangan yang Diteliti

Persediaan barang dagangan pada PT. FastFood Indonesia Cabang Medan di klasifikasikan dalam beberapa bagian yaitu : 1. Produk Utama Seperti ; Ayam Hot Crispy Chicken, Ayam Improved Original Recipy, dan Crispy Strips 2. Menu Pelengkap Universitas Sumatera Utara Seperti ; Nasi, Perkedel, Oriental Bento, Spagheti, Puding, Salad, dan French Fries 3. Sandwich Seperti ; Original Burger, Twister, Chic’n Fillet, Colonel Yakiniku dan Fish Fillet 4. Minuman Ringan Bersoda Seperti ; Pepsi Cola, Mirinda, dan Seven Up 5. Minuman Ringan tanpa Soda Seperti ; Orange Juice, dan Milo Coklat 6. Minuman Ringan Kemasan Botol Seperti ; Teh Botol, dan Fruit Tea Penulis akan meneliti beberapa persediaan barang dagangan seperti minuman ringan bersoda antara lain : Pepsi Cola, Mirinda, dan Seven Up. Sebagai sampel adalah Pepsi Cola. Pemilihan produk jenis ini berdasarkan kriteria dan syarat perhitungan EOQ dimana permintaan minuman ringan bersoda setiap tahunnya hampir sama, serta diikuti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang konstan juga. Untuk informasi biaya persediaan tersebut dapat dilihat pada lampiran. Persediaan barang dagangan yang diteliti adalah minuman bersoda Pepsi Cola. Karena hampir seluruh makanan yang ditawarkan ke konsumen paling dominan menumannya adalah Pepsi Cola. Oleh karena itu, permintaan akan minuman jenis Pepsi Cola sangat tinggi. Universitas Sumatera Utara

2. Proses Perencanaan Persediaan Barang Dagangan pada PT. FastFood

Indonesia Cabang Medan Proses perencanaan jumlah persediaan barang yang dipesan oleh PT. FastFood Indonesia cabang Medan selama ini berdasarkan beberapa hal yaitu : rata-rata penjualan beberapa bulan yang lalu dan apabila persediaan barang dagangan telah habis. Padahal fluktuasi penjualan barang dagangan tidak sama antara bulan-bulan yang lalu dengan bulan ini. Apabila rata-rata penjualan barang dagangan bulan ini tinggi tetapi penjualan bulan selanjutnya rendah dapat mengakibatkan barang dagangan telah dibeli tersimpan lama digudang. Namun, apabila rata-rata penjualan barang dagangan beberapa bulan yang lalu rendah tetapi penjualan minggu selanjutnya tinggi akan mengakibatkan barang dagangan cepat habis sebelum waktu pembelian selanjutnya, hal ini dapat memperbesar biaya pemesanan barang dagangan. Proses pemesanan barang akan dilakukan dengan beberapa tahap. Dimana, apabila Counter Express lantai 1, Counter Express lantai 2 dan Counter lantai 3 kekurangan persediaan barang, Supervisornya akan meminta barang itu kepada Stock Control. Permintaan dilakukan dengan memberikan surat permintaan barang yang dibuat rangkap 3 yang sudah ditanda tangani. Rangkap pertama diberikan kepada Manager Operasional, kedua diberikan kepada Supervisor yang bertanggung jawab di Counter tersebut dan yang ketiga di arsipkan sendiri oleh Stock Control. Dalam pemesanan barang ke suplier Stock Control memesan melalui telepon dan surat pesanan dibuat rangkap empat. Rangkap pertama diberikan kepada Manager Operasional, rangkap yang kedua dan yang ketiga di Universitas Sumatera Utara berikan kepada suplier. Rangkap yang keempat di arsipkan oleh Stock Control. Surat pesanan ini akan menjadi lampiran yang diberikan bersama faktur pada waktu menagih. Setelah barang yang dipesan datang, Stock Control akan memeriksa jumlah, tanggal, dan kadaluarsa barang. Selain itu, dilakukan pencocokan barang dengan faktur yang di terima suplier. Apabila jumlah barang yang diterima lebih besar dari penerimaan-penerimaan sebelumnya, Stock Control akan meminta keterangan pada Manager Operasional. Jika barang yang diterima jumlahnya hampir sama dengan penerimaan – penerimaan sebelumnya, Stock Control tidak meminta keterangan kepada Manager Operasional. Sesudah pencocokan faktur barang yang diterima dari suplier, Stock Control akan mencatatnya pada kartu stock. Faktur yang diterima Stock Control akan diperikan kepada bagian Chief Cashier. Chief Cashier akan memasukkan data itu ke komputer. Namun pembayaran faktur akan dilakukan oleh bagian akuntansi. Pada waktu pembayaran, bagian akuntansi akan mencocokkan faktur dengan surat pesanan yang dibuat.

3. Proses Pengawasan Persediaan Barang Dagangan pada PT. FastFood