lain; 3 dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum; 4 dapat menerapkan konsep untuk a menganalisis dan menjelaskan gejala-
gejala alam khusus, b untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis, c memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang
bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi; 5 dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat; 6 dapat
membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu pokok
bahasan Kartika Budi, 1992.
E. Kesenangan Belajar
Belajar biasanya dikaitkan dengan kecerdasan kognitif atau kecerdasan intelektual. Nilai yang ada pada kertas ujian atau di buku rapor menjadi
ukuran standar prestasi Novela, 2013. Namun menurut Darmansyah kecerdasan intelektual menjadi tidak berarti sama sekali jika tidak didukung
emosional yang memadai, dan kecerdasan emosional itulah yang memungkinkan
seseorang mampu
menikmati pembelajaran
secara menyenangkan Darmansyah, 2011.
Salah satu kecerdasan emosional yang ditekankan adalah kesenangan belajar. Kesenangan belajar berkaitan dengan mesin memori. Mesin memori
berkaitan dengan daya ingat seseorang. Daya ingat seseorang akan lebih berfungsi dengan baik, jika suasana yang tercipta dalam pembelajaran itu
menyenangkan. Kesenangan belajar itu akan memberi peluang lebih besar untuk mengaktifkan otak. Semakin baik otak memproses informasi, semakin
baik hasil belajar yang akan dicapai siswa Darmansyah, 2011. Kesenangan belajar dapat terjadi jika dalam proses pembelajarannya
dibuat menyenangkan. Ketika tercipta interaksi antar guru dan siswa yang menyenangkan, siswa akan lebih aktif dan kreatif secara mental dan fisik.
Keaktifan siswa tersebut dijelaskan oleh Darmansyah Darmansyah, 2011, yaitu ketika siswa merasa senang siswa akan :
1 Lebih aktif dan kreatif bertanya, berdiskusi dan menjawab
berbagai pertanyaan; 2
mengerjakan tugas-tugas begitu singkat; 3
merasakan waktu pelajaran begitu singkat; 4
menantikan pertemuan-pertemuan berikutnya dengan penuh antusias dan penuh harapan;
5 mengidolakan guru yang disenanginya
Sebaliknya ketika pembelajaran tidak menyenangkan, siswa akan merasa bosan dan cenderung untuk:
1 stress dan mengantuk;
2 hilang motivasi;
3 sering ijin keluar kelas;
4 mengobrol dengan sesama teman;
5 senang jika guru berhalangan hadir Darmansyah, 2011.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kesenangan belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar. Kesenangan belajar yang dialami
siswa akan memberikan dampak positif untuk mengaktifkan otak. Dimana semakin aktif otak menyerap informasi yang diberikan maka, semakin baik
pula hasil belajar yang akan dicapai.
F. Hukum Archimedes