85
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan maka penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagai berikut.
1. Variabel prestasi belajar siswa dalam kategori cukup 34,45. Hal ini
ditunjukkan dengan harga mean sebesar 766,23 yang termasuk dalam kategori cukup, median sebesar 757,40 termasuk dalam kategori cukup
dan modus sebesar 744,85 termasuk dalam kategori cukup. 2.
Variabel persepsi siswa terhadap jurusan dalam kategori tinggi 55,56. Hal ini ditunjukkan dengan harga mean sebesar 41,23 yang termasuk
dalam kategori tinggi, median sebesar 40,87 termasuk dalam kategori tinggi dan modus sebesar 40,27 termasuk dalam kategori tinggi.
3. Variabel motivasi belajar dalam kategori tinggi 53,33. Hal ini
ditunjukkan dengan harga mean sebesar 58,03 yang termasuk dalam kategori tinggi, median sebesar 58,71 termasuk dalam kategori tinggi dan
modus sebesar 59,62 termasuk dalam kategori tinggi. 4.
Variabel minat siswa dalam memilih jurusan di SMA dalam kategori tinggi 56,67. Hal ini ditunjukkan dengan harga mean sebesar 31,57
yang termasuk dalam kategori tinggi, median sebesar 31,71 termasuk dalam kategori tinggi dan modus sebesar 31,80 termasuk dalam kategori
tinggi.
5. Ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa dalam
memilih jurusan di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0,210 dengan probabilitas 0,047. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa memberikan sumbangan dalam meningkatkan minat
siswa dalam memilih jurusan di SMA. Dengan demikian semakin siswa berprestasi maka siswa tersebut akan memiliki kepercayaan diri yang
tinggi yang dapat mempengaruhi siswa dalam memilih jurusan tertentu yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan dalam meraih harapan dan
cita-cita. 6.
Ada hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien
korelasi r
hitung
sebesar 0,684 dengan probabilitas 0,00. Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap jurusan memberikan sumbangan dalam
meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA. Persepsi positif terhadap suatu jurusan tertentu mampu meningkatkan apersepsi
siswa terhadap jurusan tersebut. Persepsi dapat dijadikan tolak ukur dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan kemampuan siswa.
7. Ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih
jurusan di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0,512 dengan probabilitas 0,00. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memberikan sumbangan dalam meningkatkan minat siswa
dalam memilih jurusan di SMA. Motivasi yang timbul dalam diri siswa mampu menjadikan daya dorong yang kuat bagi siswa tersebut untuk lebih
berprestasi. Daya dorong meliputi kebiasaan rajin belajar, rajin mengerjakan tugas rumah, tekun berlatih, hal ini dilakukan baik di dalam
kelas maupun diluar kelas, sehingga tercipta motivasi belajar yang tinggi yang disertai minat yang besar dan perhatian penuh terhadap tugas belajar.
8. Ada hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap
jurusan, motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda diperoleh R
sebesar 0,722 dengan F
hitung
sebesar 31,140 dengan probabilitas 0,00. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap
jurusan, motivasi belajar secara bersama-sama dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan minat siswa dalam memilih jurusan di
SMA.
B. Keterbatasan