menggunakan tes dan hasilnya adalah nilai yang diberikan oleh guru pada raport. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung lebih
memperlihatkan minat yang besar terhadap jurusan yang dipilihnya, karena sebelumnya siswa tersebut telah menyukai mata pelajaran prasyarat
dari jurusan yang akan dipilih.
3. Pengertian Persepsi
Persepsi pada dasarnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya,
baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Dapat disimpulkan, persepsi adalah suatu penafsiran yang
unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi Thoha, 2005:141. Irwanto, dkk 1988:55 menyatakan bahwa persepsi
adalah proses diterimanya rangsang obyek, kualitas hubungan antar gejala serta peristiwa sampai rangsang itu disadari dan diterima sehingga
menghasilkan penafsiran pengalaman. Definisi persepsi yang dimuat di kuliah komunikasi
http:kuliahkomunikasi.com200811 persepsi, persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan
mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi-energi fisik lingkungan kita
menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi merupakan inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi
dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi
individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya
atau kelompok identitas.
Persepsi dapat diartikan sebagai suatu tanggapan penerimaan langsung dari suatu serapan dan proses seseorang mengetahui beberapa
hal melalui panca inderanya Balai Pustaka, 1990:675. Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara objek
yang satu dengan objek yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik objek tersebut, misalnya ukuran, warna dan bentuk. Hal yang senada juga diungkapkan
Suharnan 2005:23 yang menyatakan bahwa presepsi merupakan suatu proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh
melalui sistem alat indera manusia. Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu
dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses
berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Persepsi merupakan suatu proses pengamatan seseorang
yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya.
Marat Aryanti, 1995 di teori psikologi http:teori-psikologi. blogspot.com200805pengertian-persepsi.html, mengemukakan bahwa
persepsi di pengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek psikologis. Rahmat Aryanti, 1995
mengemukakan bahwa persepsi juga ditentukan juga oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang
bersifat personal antara kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat subyektif. Faktor
struktural atau faktor dari luar individu antara lain: lingkungan keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Jadi,
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor personal dan struktural. Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar,
kebutuhan, motif dan pengetahuan terhadap obyek psikologis. Faktor-
faktor struktural meliputi lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat.
Dengan demikian, dalam proses persepsi seseorang dapat mengorganisasikan input yang kompleks dan bervariasi yang diterima oleh
panca indera. Jadi dapat disimpulkan persepsi adalah cara pandang seseorang dalam menilai obyek yang ada di sekitarnya sehingga dapat
memotivasi seseorang dalam bertindak. Menurut Thoha 2005:153 faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi, sebagai berikut.
a. Artibulasi
Artibulasi diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orang lain. Seseorang tidak hanya
tertarik mengamati perilaku dalam organisasi saja, tetapi juga mencari jawaban penyebab dari perilaku orang yang diamati.
b. Stereotype
Stereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang lain
sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori. c.
Hallo Effect Hallo effect
digunakan untuk menilai seseorang berdasarkan salah satu sifat yang diketahui oleh yang menilai. Misalnya kerajinan,
kecerdasan, penampilan, dan lain-lain. Satu sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.
4. Pengertian Motivasi Belajar